MISSING YOU

966 138 14
                                    

Tommy keluar dari kantornya, di tangannya terdapat beberapa berkas dan sebatang pena. Ia masih mengenakan baju kerjanya ketika berjalan menyusuri koridor panjang yang berakhir dengan sebuah pintu. Ia mendorongnya, masuk ke sebuah tempat di mana ikan-ikan laut berbagai jenis dan ukuran langsung terlihat.

Tommy tersenyum dan menyapa beberapa pengunjung di tempat hiburan itu. Aquarium yang kini menjadi tanggung jawabnya tersebut lebih ramai dari biasanya, para wisatawan di dominasi oleh keluarga-keluarga muda dengan anak-anak kecil. Mereka berdiri di depan-depan kaca, menikmati pemandangan dari aktifitas ikan-ikan itu di dalamnya.

Tommy tersenyum pada pengunjung terakhir yang ia lewati, sebelum ia melanjutkan langkahnya menghampiri seorang gadis yang berdiri di samping sebuah pilar.

"Kau sudah kembali?" Tanya Tommy menyapa gadis itu, berdiri di sebelahnya sambil ikut memperhatikan ikan pari besar yang melintas di hadapan mereka.

Anna menoleh, tersenyum padanya sambil mengangguk. "Yah, aku kembali. Hatteras tak lebih menyenangkan dari kunjunganku sebelumnya." Jawab Anna.

"Bagaimana kabar ibumu? Nyonya..."

"Thompson. Nyonya Thompson."

"Ya, wanita itu. Bagaimana kabarnya?"

"Dia baik."

"Saudaramu?"

"Baik juga. Dia bahkan sedang menjalin hubungan dengan seorang janda cantik di tempat kami."

"Dia pasti sangat menyukainya." Tommy memandang ke Aquarium ketika tiga orang wanita mengenakan pakaian duyung tiba-tiba menyelam dan berenang-renang di sekitar mereka, membuat anak-anak kecil menghampiri dan menjadi sangat riang.

Tommy menundukkan kepalanya, ia mendadak teringat dengan Sean. Sehari sebelum ia menyerahkannya pada James, mereka sempat bertemu dan bercakap-cakap di tempat ini, sama persis seperti sekarang ia bercakap-cakap dengan Anna dan memperhatikan tiga gadis duyung yang saat itu dimainkan oleh Anna.

"Dulu aku tampil lebih hebat dari mereka." Ujar Anna menggugah pikiran Tommy. "Apalagi, ada yang selalu berdiri di sini dan melihatku. Seorang pemuda, tampan, yang lebih jago berenang ternyata," Anna tersenyum.

"Kau masih akan menantinya?" Tanya Tommy.

Anna seketika menoleh.

"Kudengar kau baru saja membatalkan pernikahanmu dengan Daniel dan akan kembali sendiri, menanti keponakanku?"

"Apa itu terdengar menyedihkan?"

"Kupikir kau harus mulai membuka lembaran baru, untuk pria baru."

Anna kembali berpaling ke arah gadis-gadis tadi dengan kesal. "Daniel pasti membawa-bawa ini ke sosial medianya." Gumamnya. "Aku tidak akan melanjutkan hidupku bersama pria brengsek itu paman Tom, itulah kenapa aku sangat tidak suka jika banyak orang menyuruhku untuk memulai hubungan baru. Tidak ada yang pernah sebaik.." Anna menghentikan kalimatnya. Entahlah, ia tak sanggup mengatakannya.

Tommy menyambung. "Seandainya waktu itu aku dan Kyle datang lebih cepat, menyusul kalian lebih cepat, mungkin dia tidak akan..-"

"Apa yang kau dan Kyle lakukan malam itu sudah sangat benar paman, dan tepat waktu. Jangan selalu menyalahkan diri seperti ini." Sela Anna. "Siapa yang sangka kalau kalian tiba-tiba menyusul kami ke tengah Atlantik? Apalagi membawa bantuan hingga mengakhiri ini. Sayang mereka, siren-siren itu, kabur terlalu cepat sehingga tak ada yang bisa melihatnya setelah kau datang." Anna menoleh pada Tommy. "Oh ya, dan untuk bukti rekaman yang ada di ponsel Kyle, terimakasih juga kau sudah mengelola itu di depan hukum untuk kami. Sehingga semua yang terjadi dapat terungkap dan mendapat ganjaran setimpal, termasuk untuk ibuku, Natalie Miller."

THEIR MERMAN [COMPLETE]Where stories live. Discover now