THE TRUST

6.4K 502 11
                                    


Sean, tak berhenti memandangi foto itu. Foto yang diambil hampir sepuluh tahun silam. Wajahnya kembali menjadi pucat, ia tak dapat menanggung gejolak dalam hatinya ketika lagi-lagi menemukan jejak informasi yang menyangkut tentang, Alexa.

"Ceritakan tentang wanita ini.." Ia berpaling pada Anna. "Semua hal yang kau ketahui tentang dia, tentang Mermaid Alexa, bagaimana kalian berteman, kapan kau bertemu dengannya dan kapan terakhir kau bertemu dengannya. Lalu, apa alasan kau mengatakan kalau dia sudah, meninggal?"

"Ahm... Itu.. kenapa kau jadi..-"

"Aku akan mendengar apapun yang kau katakan tentang dia. Tolong bantu aku sekali lagi." Sean berbicara dengan nada seolah ini begitu penting.

Anna, tak tahu apa yang tiba-tiba terjadi. Sean? Pemuda itu, ia menjadi sedikit serius. Ada apa dengan foto itu?

"Baiklah... Aku, sebenarnya aku dan Mermaid Alexa, pertama kali bertemu saat ia sedang pentas di sebuah Taman Air di Louisiana sepuluh tahun lalu." Ujar gadis itu. "Ia dan teman-temannya, Mermaid Clara, Rachel dan Beth, sedang mengadakan pertunjukan di sana lengkap dengan sesi foto-foto di akhir acara. Aku, yang saat itu belum pernah melihat Mermaid dalam dunia nyata, begitu takjub dan, terpesona. Ya, aku tahu mereka hanya mengenakan kostum, semuanya palsu, tapi entahlah, aku benar-benar menyukai penampilan mereka. Terutama Mermaid Alexa." Anna melirik gambar wanita dalam bingkai foto yang dipegang Sean.

"Lalu?"

"Lalu aku menghampirinya, di akhir acara tentunya. Aku tak ingin terlihat konyol dan, kekanakan, jadi awalnya aku sedikit ragu untuk mendatanginya dan memintanya berfoto, tapi, aku tak tahan, ia begitu menarik.. Mermaid? Ya Tuhan! Aku sungguh mengidolakannya sejak saat itu." Anna tersenyum kecil saat mengingat masa-masa itu mulai tergambar jelas kembali di benaknya.

"Aku bilang padanya kalau aku ingin jadi seperti dia ketika dewasa. Benar-benar ingin menjadi apa yang ia lakukan saat itu, dan ia tersenyum mendengar semua ocehanku, ia bilang aku gadis yang bersemangat dan sangat mirip dengannya. Sedikit berego namun tetap berjalan pada apa yang menjadi tujuanku. Singkat cerita, ia pun tertarik dan mulai menyukaiku, menyukai tingkahku. Dan kami pun, berteman sejak saat itu. Kami saling menghubungi keesokan harinya. Meski cuma lewat chat, tapi kami sering berbicara atau sekedar menanyakan kabar. Yah, dia orang yang baik. Dia tak seperti teman-temannya. Dia, dia sangat peduli padaku." Anna terdiam beberapa saat.

Sementara Sean tertunduk kembali, tangannya mengusap foto tersebut, foto Alexa. Pikirannya Mencoba menelaah apa yang baru dikatakan Anna, mengingat hal-hal apapun ketika ia bersama dengan sang ibu saat ia kecil. Apakah ia mengetahui hal itu? Mengetahui tentang Anna? Entahlah, Alexa memiliki banyak penggemar, dan kebanyakan memang remaja dan anak-anak. Ia seperti pemeran tokoh putri dongeng yang begitu digandrungi, ia selalu diajak berfoto terutama ketika pertunjukannya selesai, dan Sean, benar- benar tak ingat ada gadis kecil berkepang dua yang kemudian sungguh berteman dengan ibunya. Benarkah Alexa memberi kartu nama atau, ID-nya? Pada seorang gadis cilik yang baru bertemu, hanya karena ia menyukai, tingkahnya?

Sean, ingat ibunya selalu mengumbar hal yang sama pada puluhan atau mungkin ratusan anak-anak. Ia selalu mengatakan, 'Aku menyukai sifatmu', atau, 'Aku menyukai wajah kecilmu', atau juga, 'Aku menyukai rambutmu.' Ia selalu begitu disertai senyuman yang seolah meyakinkan anak-anak tersebut kalau ia benar-benar menjadi teman mereka saat itu juga. Dan ujung-ujungnya, wanita itu selalu berpesan pada mereka agar menjadi anak baik, menjadi anak pintar atau menjadi anak yang rajin belajar. Alexa selalu seperti itu. Tapi, benarkah ia melakukan hal yang lebih spesial terhadap Anna?

Sean tak berhenti mengusap foto Alexa dengan punggung jari telunjuknya. Ia hanya terus mencoba mengerti tentang semua yang dilakukan ibunya tersebut.

THEIR MERMAN [COMPLETE]Where stories live. Discover now