ESCAPE

3.3K 339 17
                                    

...

Mereka bersembunyi dan mencoba lebih tenang di bawah sana. Sean dan Anna, keduanya mengatur nafas, berusaha untuk tidak mengeluarkan suara sedikit pun. Beberapa saat kemudian, pria-pria itu akhirnya berhasil menggeser rak dan membuka pintu. Sean dapat mendengar potongan besi berderak menggores lantai. Dan tak lama, terdengar pula percakkan air dari langkah-langkah kaki yang menginjak genangan di lantai.

Beberapa orang terdengar bersiap dengan senjata-senjata mereka, Sean bisa membayangkan petugas-petugas itu mulai melangkah memeriksa setiap sudut. Seperti polisi yang menyelinap ke markas-markas bandar narkoba, dengan teliti memeriksa apapun yang ada di sana.

Pemuda itu mundur selangkah, merapat ke box mesin ketika salah seorang dari mereka menginjak tepat di lantai dasar aquarium, tempat di mana Sean, Anna dan Kyle bersembunyi di bawahnya. Sean menggenggam pistolnya semakin kuat, telapak tangannya mulai berkeringat, dan ia tak bisa berhenti memandangi celah lantai di mana bayang-bayang dari petugas itu menerobos masuk.

"Mereka keluar!" Tiba-tiba terdengar suara dari salah satu petugas. Pria itu sekarang pasti mendapati jendela yang terbuka. Ya, Sean dan Anna memang tak sempat menutupnya kembali. Dan memang berniat untuk tidak menutupnya kembali.

Anna tersenyum puas mendengar kalimat berikutnya dari pria itu yang memerintahkan anak buahnya untuk segera keluar, mengejar ke arah laut. Sepertinya Sean benar, tidak ada jalan jika tadi mereka keluar. Mungkin mereka akan segera tertangkap jika mengikuti rencana awalnya.

Anna ikut memperhatikan celah bergaris di atas mereka. Kilasan dari seorang wanita lewat dalam hitungan detik. 'Rachel?' Benar, ia datang bersama Rachel tadi. Dan ia melupakannya? Anna menyesal mengakui ini, tapi ia harap wanita itu tak mendapat masalah apapun karena ulahnya.

'Maaf.'

Anna menggigit bibir bawahnya ketika suara hentakkan kaki kemudian semakin kencang menghentak lantai. Sepertinya mengarah ke jendela, sesuai perintah pria tadi, petugas-petugas tersebut melompat ke luar jendela, berhamburan memeriksa area terbuka di sekitar bangunan itu.

Ruangan benar-benar sunyi beberapa menit kemudian, bahkan suara rintihan Jason juga tak terdengar, mungkin orang-orang itu sudah memindahkannya. Tak ada aktifitas apapun lagi di tempat itu. Mereka pasti sibuk berburu di luar gedung. Dan itu sangat menguntungkan Anna dan Sean.

Anna berhenti bersikap waspada, gadis itu menundukkan kepalanya dan membuat dirinya lebih nyaman dengan bersandar ke box mesin raksasa di belakang mereka. Seperti saat ia masuk, benda itu masih terasa hangat. Cukup untuk memberi secuil ketenangan seraya nafas lega dihembuskannya, sesaat sebelum dua orang petugas-kebersihan tiba-tiba masuk.

Sean menunduk untuk memeriksa keadaan Kyle. Pemuda itu masih cukup tenang di alam bawah sadarnya. Matanya terus saja terpejam, seolah tak ingin melewatkan mimpi-mimpi kecilnya di tengah situasi seperti ini.

"Kurasa ini saatnya kita keluar." Bisik Sean tiba-tiba pada Anna yang berdiri di sebelahnya.

"Keluar?" Anna kembali melihat ke arah celah kecil itu. "Kau yakin kita harus keluar, sekarang?" Tanyanya ragu.

Sean mengintai lagi dua pria kurus yang kini sibuk membersihkan lantai. "Para penjaga akan kembali beberapa saat lagi dan mengacak-ngacak ruangan ini karena tak bisa menemukan kita di luar. Kita harus segera pergi." Sambung Sean.

"Bagaimana dengan mereka? Petugas-petugas kebersihan itu."

"Aku akan membereskannya."

"Tidak Sean, mereka bisa saja berbahaya."

"Mereka tak bersenjata." Jawab Sean yang kemudian beranjak dari tempatnya dan mendekati kenop penutup di atas kepala mereka. Perlahan mengangkat dirinya naik ke atas setelah mendorong lempengan besi tersebut.

THEIR MERMAN [COMPLETE]Where stories live. Discover now