WILLIAM Part 6

3.6K 299 9
                                    

Dua bulan kemudian...

The Atlantic'S menerima tawaran dari seorang manager pencari bakat dari sebuah perusahaan rekaman yang berbasis di New york ketika lagu baru mereka, Spring Of Caribbean, sukses menyedot perhatian publik di dunia maya sehari setelah diunggah ke media sosial.

Lagu yang menceritakan tentang  kenangan dan juga gairah itu, menjadi topik hangat yang menyita sorotan awak media bahkan ke beberapa perusahaan yang bergerak di industri musik dan hiburan. Sebenarnya, bukan hanya lagu itu yang menarik perhatian, namun penampilan William dan teman-temannya juga bisa diperhitungkan. Mereka memiliki ciri khas bak band papan atas di setiap pementasan mereka.

Hari terakhir ketika mereka mendapat pengumuman bahwa demo yang mereka ajukan berhasil menggaet hati pimpinan dari Heaven's Hands Record, sebuah anak perusahaan dari rumah industri musik terbesar yang menaungi beberapa penyanyi dan band terkenal, mereka segera melakukan pengurusan kontrak dan memulai segala hal untuk debut mereka. Semuanya berjalan lancar selama beberapa minggu hingga saat penyelesaian album perdana mereka.

Karir yang mereka lalui tak diragukan lagi akan bersinar terang di pasar musik dunia terutama William yang juga memiliki bakat lain menjadi seorang komposer. Lagu-lagu yang ditulisnya seakan menjadi hadiah besar untuk menaikkan nilai harga perusahaan yang akan bekerja sama dengannya. Membuatnya menjadi sosok pendatang baru yang patut diperhitungkan.

Pemuda itu pindah dan menetap di New York beberapa minggu berikutnya. William juga menawarkan Alexa untuk ikut dengannya dan membeli apartemen untuk mereka tinggali di sana. Ia mengatakan akan segera menikahi gadis itu begitu single perdananya meluncur di pasaran. Ia ingin membangun rumah tangga di tahun yang sama saat ia terjun di dunia hiburan. []

-

New York, 2010

9.47 p.m.

Malam semakin larut ketika William selesai memilih cincin yang akan ia berikan pada kekasihnya, Alexa. Hari penting itu telah ia atur sejak beberapa minggu lalu ketika gadis itu baru tiba di New York.

Tak lama setelah ia baru saja keluar dari toko, ia menerima pesan dari seseorang yang belakangan tak sadar tak pernah berhubungan dengannya lagi, Natalie.

Putri keluarga Miller itu bilang ia hanya ingin memberinya selamat dan merayakan keberhasilan karir William sejauh ini. Ia juga bilang ia ingin meminta maaf untuk semua hal yang telah ia lakukan pada hubungan masa lalu mereka. Natalie, ia telah merelakan William sepenuhnya. Ia berjanji ia takkan pernah mengusiknya lagi. Ia melepaskan William, ia melepaskan kenangan masa lalu mereka.

"Aku takkan melupakan ini Nath." Ujar William meneguk anggur terakhirnya ketika ia menyetujuinya untuk bertemu di sebuah restoran Italy di kota itu.

"Terserah apa yang kau lakukan. Aku hanya bersikap lebih dewasa." Gadis bergaun hitam itu memainkan sendok ice cream-nya ke atas piring dessert-nya. "Kuharap keputusanmu mengakhiri masa lajangmu tak menghalangi karirmu.. yang baru akan berjalan ini."

"Jangan khawatir. Aku sudah mempertimbangkan segalanya." Jawab William, lelaki muda itu lalu melirik jam tangannya. "Baiklah, sepertinya aku harus pergi. Ini sudah larut."

"Ya, kau bisa pergi. Terimakasih telah meluangkan waktu untukku. Ini malam yang luar biasa dapat berbicara lagi denganmu sejak kau meninggalkanku di Aquarium malam itu." Natalie melirik pintu keluar.

Tak membalas kata-kata itu, William hanya menyungging senyum kecil sebelum bangkit berdiri dan pergi dari sana. Ia membereskan semua tagihan makan malam itu tanpa sepengetahuan Natalie dan beranjak dari restoran Italy itu setelahnya.

THEIR MERMAN [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang