WHY DID YOU GO?

1.1K 188 30
                                    

*Cerita dari chapter sebelumnya*

Sean dan Anna berhasil menghentikan proses operasi penangkapan siren yang dilakukan oleh James hingga tindakan mereka membuat James sangat marah. Dan saat James memiliki kesempatan mendapatkan mereka, pria itu mencoba membunuh Anna dengan mendorongnya keluar dari kapal, jatuh di antara sekumpulan siren. Sementara untuk Sean, James melumpuhkannya dengan beberapa serangan, namun beruntung Sean berhasil membalik keadaan dengan langsung membunuh pria itu, membelah kepalanya.

Sean pun kemudian mengejar Anna yang jatuh ke air, menyelamatkannya. Ia kembali berjuang bertarung melawan beberapa siren yang ingin menyantap Anna. Dan sekali lagi, Sean berhasil meloloskan mereka dari setiap serangan dan membawa Anna kembali ke kapal. Namun, setelah pertarungan panjang yang tak sadar membuat Sean terluka parah tersebut, pemuda itu tak kuasa lagi memenangkan situasi ketika seekor siren jantan berukuran besar yang berhasil ikut naik ke kapal, tiba-tiba menarik Sean kembali jatuh ke air saat pemuda itu mendorongnya dari kapal.

....

#Tiga tahun kemudian

Anna tak melepas pandangannya dari lautan, hamparan biru yang sesekali tampak berkilauan terkena sorot matahari siang itu.

'Begitulah akhirnya, Sean, dia kembali ke lautan. Masuk ke permukaan dan tak pernah muncul lagi hingga saat ini.' Ujaran Kyle menyentil benaknya. Terus dan terus terngiang terutama ketika ia juga tak henti mendengar deru suara ombak yang mengikis pasir pantai.

Wanita itu membuka kaleng sodanya, menyeruput isinya sembari berusaha makin tegar setiap kali ia berdiri di sana. Kejadiannya terasa begitu cepat, ia tak pernah mengira malam itu adalah saat terakhir ia melihat Sean. Bagaimana bisa semua ini terjadi begitu saja? Anna merasa masih sangat sulit menerima.

"Bagaimana hubunganmu dengan Daniel?" Tanya Kyle menghancurkan isi pikiran Anna.

"Jangan membicarakannya."

"Kalian bertengkar lagi?"

"Kubilang jangan membicarakannya."

"Kau baru saja bertunangan. Daniel adalah calon suamimu sebentar lagi. Kupikir kau harus lebih dewasa." Kyle ikut memandangi lautan. "Apa dia masih mengganggu pikiranmu?"

Anna menoleh pada pria yang kini mencoba menumbuhkan jenggot itu. "Maksudmu?"

"Sean. Apa dia masih terus muncul di kepalamu?"

"Tolong berhentilah berbicara yang bukan-bukan Kyle."

"Ya, aku tahu kau sebenarnya masih memikirkan Sean."

"Kyle!"

"Ini sudah tiga tahun berlalu Anna." Lelaki itu kembali menoleh pada saudari angkatnya tersebut. "Mau sampai kapan kau seperti ini? Setiap kali kau bermasalah dengan laki-laki, kau selalu ke tempat ini, kau masih mengharapkan Sean bukan? Dia sudah pergi Ann, aku tak berani jamin apakah kita bisa bertemu dengannya lagi. Berdasarkan ceritamu tentang apa yang terjadi di lautan malam itu, aku bisa pastikan dia.." Kyle menghentikan kalimatnya. Ia dapat melihat sorotan mata Anna. Sorotan yang seakan mengandung pesan kalau ia akan mengatakan hal baik. "Sudahlah," Kyle membungkukkan badan, mengambil kulit kerang yang terbawa ombak ke dekat sepatunya, lalu melempar lagi benda itu ke lautan dengan sekuat tenaga. "Whhoooaa!"

"Aku mencintai Daniel, Kyle." Ujar Anna kemudian.

Kyle menoleh kembali pada Anna.

"Ya, ya aku mencintai Daniel ketimbang Sean, itulah mengapa aku bersedia bertunangan dengannya. Aku tak pernah mengharapkan Sean seperti katamu. Sean sudah pergi, tak kembali. Dia meninggalkanku Kyle. Sean..." Anna sulit melanjutkan kata-katanya, matanya berkaca-kaca, suaranya bergetar.

THEIR MERMAN [COMPLETE]Where stories live. Discover now