THE BAD GROOM 1

11.7K 680 4
                                    

Cuaca, terlihat semakin cerah ketika kapal FRV, atau kapal Fisheries Research Vessel, sebuah kapal penelitian yang mereka gunakan saat itu telah memasuki kawasan titik tengah lautan Sargasso, lautan yang biasa disebut makam Atlantik. Lautan tanpa garis pantai, pesisir, dan justru berbatasan langsung dengan arus laut Teluk Gulfstream di barat, dan dari Lautan Canary di timur. Di utara samudera Atlantik, Samudera terbesar kedua setelah samudera pasifik dengan barisan igir tengah samudera yang membentang hampir ke garis khatulistiwa.

Di dek kapal itu, Tn. James berjalan mendekati Sean ketika pemuda setengah ikan tersebut mulai tersadar, mulai membuka matanya perlahan-lahan. Kulitnya merona di bawah terik matahari pagi, mengukir senyum di wajah ilmuwan tua tersebut sembari berjongkok dan mengulurkan tangannya, membelai kepala Sean perlahan.

"Selamat pagi Romeo, kau siap memancing?" Sapa Tn. James girang, mata birunya memandang lekat-lekat. "Tidurmu sangat nyenyak. Aku yakin kau begitu energetik sekarang." Sambungnya.

Sean menekan telapak tangannya ke lantai, mendorong tubuhnya bangkit dari sana. Ia, sedikit bersyukur tangannya kini sudah dibebaskan. Borgol itu, telah dilepaskan. Dan mulutnya juga, celana dalam dan scraft itu, sudah disingkirkan.

Sedikit pening, ia memandang lautan biru dengan riaknya dari balik pagar balkon, menyadari kalau kapal itu benar-benar menghantarkannya pada mimpi buruk yang akan segera tereksekusi.

Tn. James menurunkan tangannya, merayapkannya ke bagian atas tubuh Sean. Ke dada dan perut yang sangat terlihat jelas bekas-bekas cambukan dan Hickey yang di buat oleh Ny. Nathalie semalam. "Hmm.. Kau beruntung bisa melewati satu malam dengan wanita itu tanpa kehilangan satu sisik pun anak tampan" Ujarnya. "Tadinya, aku sedikit was-was ia akan benar-benar merusakmu. Tapi sepertinya, ia, hanya membuat luka kecil padamu. Cara bercintanya memang sedikit kurang wajar untuk sebagian orang. Sangat disayangkan ia tak peduli akan hal itu. Hasrat seks-nya benar-benar sudah menguasai. Aku tak mengerti sampai kapan kemaniakannya itu berakhir."

Tn. James mengangkat tangannya. "Ya, aku juga ingat apa yang ia lakukan sembilan belas tahun lalu, saat percobaan pertamaku menggunakan Wiliam. Kau pikir, kenapa saat itu aku gagal melancarkan misi sempurna ini? Gagal menangkap mermaid-mermaid itu dan justru menimbulkan kekacauan? Membuat dunia heboh dengan keributan penampakan siren di lautan ini tanpa keterangan otentik?" Ia melayangkan perhatiannya pada lautan biru yang seolah mengepung mereka. "Aku, itu karena aku salah memilih umpan!" Katanya.

"William! Pemuda itu, sudah pernah melakukanya. Bercinta dengan seseorang, dengan Alexa? Ya. dan tentu saja dengan Ny. Nathalie juga. Ia seolah sudah rusak sejak awal Sean. Sudah tak semurni dirimu ketika aku membawanya ke Laboratorium. Bahkan mahkluk-mahkluk mitos itu pun, dapat mencium aroma kejanggalan yang keluar lewat organ reproduksinya, kalau ia pernah melakukannya, bukan dengan bangsa mereka. Bukan dengan jenis pisces manapun. Aku tak pernah tahu sebrapa pekanya seorang wanita. Terutama mahkluk-mahkluk cantik itu. Mereka mengetahui kalau ayahmu, memang benar bukan dari kaum mereka, bangsa para Siren." Tn. James berdeham. "Maka dari itu, aku tak mau melakukan kesalahan yang sama." Mata pria itu tertuju pada area intim Sean.

"Membuat organ reproduksimu, testismu, tak lagi berfungsi, adalah salah satu caranya. Selain membuat mermaid-mermaid di luar sana takkan bisa mencium aroma kejanggalannya, hal ini juga membuat Nyonya Besarku, bos wanita dengan pikiran.. cabul itu, tidak bisa mengotorimu, tidak akan merusak umpan unggulanku seperti William! Hanya sebatas cumbuan dan hickey kecil, kurasa tidak masalah. Benarkan?" Ujarnya.

"Persetan!" Bentak Sean. "Siasat apapun yang anda lakukan, kupikir, anda juga takkan-berhasil kali ini." Ia menekan intonasinya, menjadikannya seperti sebuah-peringatan.

THEIR MERMAN [COMPLETE]Where stories live. Discover now