THE NIGHTMARE

2.8K 276 18
                                    

Sean menarik diri dari ciumannya ketika kata-kata ejekan Alexa mendadak muncul di benaknya. Obrolan kecil tentang Purnama saat mereka masih tinggal bersama. Memang masih samar-samar teringat. Tapi kini Sean mengerti apa yang dimaksud ibunya kala itu.

Pemuda itu segera melepaskan tangannya dari Anna. Berpaling lagi ke arah lautan. "Maafkan aku." Ujarnya gusar.

Apapun yang ada di kepalanya terasa makin menyiksa, seperti sesuatu yang memaksanya untuk berkelakuan tak pantas. Menyedihkan. Ia tak bisa membenarkan diri karena melakukan hal seperti itu pada Anna. Ciuman yang baru ia lakukan, jelas bukan karena bentuk perasaannya, namun hanya sekedar, nafsu.

Sementara Anna, gadis itu membuka matanya. Ia yang mulai dapat merespon dengan baik dan menikmati setiap sentuhan yang Sean berikan, tak tahu kenapa tiba-tiba pemuda itu berhenti.

Ia pun terdiam dan ikut berpaling ke lautan. Entahlah, ia merasa sangat.. canggung? Tak tahu harus mengatakan apa. Awalnya memang terkejut, terkejut dan tak menduga Sean akan melakukan itu, ciuman itu. Namun rupanya ia bisa sangat-menerimanya.

'Wow.. SIALAN!'

Anna mendekati pagar tak jauh darinya dan mencengkeram pinggirannya. Sesekali angin malam yang menerpa, membuatnya sedikit lebih tenang mengontrol pikirannya yang ia rasa mulai, kotor, karena ulah Sean barusan. Ciuman itu, Anna merasa konyol kalau tadi ia sempat membayangkannya akan terus berlanjut ke hal-hal yang lebih panas seperti yang umum terjadi pada anak-anak muda yang dimabuk cinta.

Gadis itu menguatkan diri dan hampir memulai perbincangan mereka kembali, memecah keheningan ketika sesuatu tiba-tiba menangkap pandangannya. Sesuatu yang seketika menggilas situasi canggung tersebut. Kapal Alexa, rupanya sudah sangat dekat.

Sean segera beranjak dari tempatnya dan menghampiri lagi sudut anjungan. Sebuah sudut dari tempat itu yang lebih jelas untuk melihat apapun yang terjadi. Orang-orang Natalie bersiap untuk menyerang, sementara di tempat Alexa, anak-anak buahnya juga mulai berjaga di posisi mereka masing-masing.

"Ibuku akan menghancurkan kapal ibumu." Kata Anna menghampiri Sean dan ikut melihat segala aktifitas di bawah sana.

"Mereka akan saling menghancurkan."

"Apa mereka juga akan saling bunuh? Ini tidak bagus."

"Mereka tidak akan melakukan itu. Tidak sampai mendapat apa yang mereka mau."

....

'...Ayo kita berandai sejenak Sean. Bagaimana jika kau justru berubah menjadi seperti hewan yang tinggal di laut dalam, yang belum banyak dipercayai orang keberadaannya. Yang bisa jadi sangat menguntungkan, untukku, James dan Natalie, jika kami berhasil MENDAPATKANMU..."

.....

******

William dan Meree terus menyelam ke dasar samudera itu. Tekanannya terasa makin kuat, sementara perubahan suhu juga makin rendah. Sesekali hal itu membuat William menyadari sudah sejauh apa ia meninggalkan Sean, anaknya.

Pria itu menoleh ke atas. Suara gemuruh dari serangan Alexa sudah tak terdengar lagi. Selain jaraknya yang memang cukup jauh, Sepertinya Sean juga benar-benar telah menerima serangan tersebut.

William tak tahu apakah putranya itu berhasil atau tidak, selamat atau justru tertangkap. Sebelumnya Sean memang berhasil menghancurkan serangan pertama Alexa, tapi entah dengan yang kedua. William tahu jelas semua senjata-senjata berbahaya Alexa di kapal itu. Dan sangat mustahil jika Sean, seorang diri saja, dapat melawan semuanya.

THEIR MERMAN [COMPLETE]Where stories live. Discover now