AWAKE

7.7K 646 19
                                    


Ubur-ubur Turritopsis Nutricula adalah Hydrozoan kecil yang biasa juga disebut mahkluk abadi atau 'YANG TAK PERNAH MATI'. Ukurannya sekitar 4-5 milimeter dengan bentuk tubuh layaknya ubur-ubur biasa. Hewan ini berasal dari lautan Karibia yang kemudian menyebar ke seluruh dunia terutama Amerika dan Jepang. Spesies ini dapat memperpanjang masa hidupnya terus menerus dengan meregenerasi seluruh sel tubuhnya menjadi muda lagi, kembali ke tahap larva dan tak pernah menjadi tua, apalagi MATI.

Pada saat ini, ilmuwan dari berbagai negara berlomba untuk dapat mempelajari cara tersebut yang kemungkinan akan dipraktekan pula pada manusia. Terutama untuk melawan berbagai serangan penyakit.


 Terutama untuk melawan berbagai serangan penyakit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sean, membuka matanya. Kelopaknya masih terasa begitu berat, bahkan saat sesekali pandangannya mulai bergerak melihat apapun yang berada di sekitarnya. Memandangi tempat itu untuk yang, pertama kali.

Sebuah ruangan kecil dengan langit-langit dan tembok bercat kusam. Tempat yang tak luas, bahkan mungkin bisa dibilang kecil. Terdapat beberapa perabot sederhana yang ditata ala kadarnya di setiap sisinya. Sebuah lemari pakaian usang, meja belajar tua, dan juga sebuah meja rias besar yang diletakkan hampir berdekatan dengan jendela. Sean terdiam untuk beberapa saat ketika ia mengetahui kalau tempat itu adalah sebuah kamar, kamar seorang-wanita.

Sean memang agak terkejut. Namun isi kepalanya mencoba mencerna apapun dengan tenang bahkan saat hidungnya seolah disentil oleh wewangian Humidifier yang keluar dari pengharum ruangan di sana. Aroma terapi yang segera menyatu dengan aroma pantai dari luar jendela.

Sean bergerak sedikit demi sedikit setelah itu. Menggerakkan jemarinya, tangan-tangannya. Ia menekan siku dan telapak tangannya ke kasur berseprei putih untuk membuat tubuhnya bangun dari sana.

Tangan kiri sean, terasa nyeri. Pemuda itu merasakannya sejenak namun tak berargumen apapun. Rasanya seperti habis memukul seseorang, berkelahi, atau, entahlah. Sean tak bisa menebak apa yang terjadi dengan tangan kirinya tersebut. Tangan normal tanpa luka, tanpa memar, atau goresan yang kini terasa sedikit linu. Ya, tangan kirinya itu.

Tak memperdulikannya, pemuda bersurai hitam itu kemudian mencoba merambat ke tepi ranjang pelan-pelan. Duduk di sana saat pikirannya tak henti menimbang-nimbang. Kamar wanita? Apa yang dilakukannya di sana? Dan, bagaimana bisa ia berada di sana? Sean tak dapat menemukan satu hal pun dari kepalanya mengenai apa yang ia alami, menemukan secuil jejak ingatan dari setiap memori pikirannya yang terasa benar-benar telah, kosong.

Sean hanya termangu ketika tiba-tiba seorang gadis mendadak memasuki tempat itu. Membuka pintu cukup keras hingga membuatnya sedikit terkejut. Seorang gadis yang datang dengan wajah cukup berseri-seri.

"Kau sudah sadar?!!" Anna berjalan masuk, tangannya mendorong sedikit pintu hingga tertutup kembali sambil setengah tercengir. "Aku, mendengar ranjang tua itu berdencit ketika melewati pintu, dan rupanya, kau memang sudah sadar." Sambung Anna dengan suara kecil.

THEIR MERMAN [COMPLETE]Where stories live. Discover now