ONLY YOU

3.5K 334 36
                                    

Anna memutuskan untuk beranjak dari tempatnya dan menyelamatkan Kyle yang memang berada tak jauh dari mahkluk bertaring itu. Untuk kesekian kali, ia mengumpulkan seluruh keberanian dan melangkah dari tempatnya ketika air telah menggenangi lantai hampir setinggi mata kaki.

Dari jarak yang lebih dekat, ia semakin jelas melihat bagaimana merman tersebut terus menghabisi Jason. Satu lengan yang terpisah tak membuat mahkluk itu puas, ia mengigit lagi dan lagi di anggota tubuh yang lain. Membrutal dan seolah tak dapat dihentikan. Jason masih sadar benar ketika Sean mengoyak tangannya yang lain. Meremukkan tulang-tulangnya hingga membuat Jason menjerit meminta tolong dengan suara tak jelas.

Anna terkena cipratan darah di pakaian dan rambutnya. Bau anyir dan amis bercampur menusuk hidungnya. Sementara air yang merendam telapak dan jemari kakinya perlahan berubah menjadi kemerahan seperti perasan rasberry di awal musim panas, membuat ia semakin mematung melihat ulah binatang tersebut yang sebenarnya ingin sekali ia hentikan.

Jason bisa saja terbunuh. Dan bagaimana pun mahkluk itu tak boleh sampai membuatnya kehilangan nyawa. Namun jika mengingat perlakuan Jason terhadapnya barusan, muncul sisi gelap Anna yang tak dapat menolak pertolongan mahkluk menyeramkan itu. Entahlah, ia hanya merasa itu adalah bentuk pembelaan diri yang sulit ia sangkal.

Anna melanjutkan langkahnya ketika ia melihat sesuatu yang lain terjadi. Sirip-sirip tajam di punggung mahkluk itu yang tadi tegak berdiri hingga lima belas sampai delapan belas centimeter tiba-tiba tenggelam perlahan di dalam daging dan kulitnya. Sedangkan kepingan sisik di beberapa bagian tubuhnya tersamar menjadi lapisan kulit yang lebih halus, membungkus tubuhnya dengan warna yang lebih cerah. Putih kekuningan dan berpori kecil seperti, kulit manusia?

'Apa yang terjadi?'

Anna selangkah lebih dekat ketika merman tersebut tiba-tiba mengangkat kepalanya dan mengaum keras. Mengaum seakan menahan gejolak dalam dirinya yang menggerogoti wujudnya perlahan-lahan beberapa saat setelah ia keluar dari air tersebut.

Taring-taring besar yang tadi digunakan untuk mencabik kulit Jason tenggelam ke dalam gusi, lenyap seolah menyatu dengan tulang rahang yang kemudian hanya menyisakan rentetan gigi-gigi kecil yang segera terbingkai oleh daging, kulit dan bibir lembut. Di bagian mata, bola mata dengan pupil berbentuk garis lurus tersebut mendadak menciut dan membuat ruang kosong di sekitarnya yang segera diisi oleh tulang pelipis dan kulit yang juga lebih lembut. Kelopak matanya berubah sesuai dengan ukuran mata begitu pula dengan hidung yang juga mulai membentuk wujud yang baru.

Merman itu melepaskan Jason dan mulai bertarung dengan kondisinya sendiri. Anna hampir memuntahkan seluruh isi perutnya ketika melihat ekor Siren itu perlahan terbelah menjadi dua bagian. Bunyi retakan tulang memonopoli hampir sebagian ruangan. Darah getir melumuri daging yang terus saling memisahkan diri dan menenggelamkan kepingan sisik-sisiknya. Sementara itu, bagian ujung bawah ekor yang keras, yang memiliki tugas utama untuk berenang, memendek dan masuk ke dalam batang ekor, menusuk bagian itu yang mulai terlihat bentuknya seperti, kaki manusia.

Anna tak percaya apa yang ia lihat. Ia mengenali sosok itu, mengenali siapa, merman yang kini hampir seratus persen wujudnya adalah, wujud manusia tersebut.

"SEAN?!!"

Pemuda itu duduk di lantai dan masih berusaha menyelaraskan kondisi fisiknya. Tubuh telanjangnya terbalut lendir dan darah di beberapa bagiannya. Sementara nafasnya terengah-engah seperti seseorang yang baru saja berlari kencang.

Dengan perasaan bercampur aduk, Anna mendekat dan langsung memeluk pemuda itu. Ia tak peduli dengan lendir di tubuh Sean. Ia berlutut dan melingkarkan tanganya di leher Sean erat-erat. Cukup kuat seakan tak ingin melepaskannya.

THEIR MERMAN [COMPLETE]Where stories live. Discover now