OUR LAST MOMENT?

1.8K 253 50
                                    


...


Anna terjun dari ketinggian sekitar empat puluh sembilan kaki menuju ke lautan di mana siren-siren sontak menyadari momen tersebut. Salah satu tangan gadis itu sempat terhantam sisi badan kapal di mana dia yang spontan ingin menyelamatkan diri membuat kukunya tergores hebat ke permukaan baja tersebut.

Hampir beberapa meter kakinya menyentuh air, tangannya tak diduga mendapat sebuah celah dinding kapal yang rusak, yang tak sengaja ia cengkram hingga tubuhnya seketika terbentur hebat dan tergantung.

Anna merasa sangat sakit, terutama di bagian pergelangan dan sendi bahunya, diperburuk lagi dengan sobekan baja yang tajam, yang langsung menusuk dan mengiris telapak tangannya hingga membuat darah seketika keluar.

"SEAN!!" Ia berseru sekuat mungkin, tangannya yang lain ikut meraih celah itu juga. Namun kejadian yang sama terulang. Kedua tangannya seperti menggenggam mata pisau dengan gerigi tajam tak rata yang langsung menyayat kulitnya. Makin parah apalagi harus menopang seluruh berat badannya tergantung di sana.

Berusaha bertahan dari rasa sakit, Anna mencoba sebisa mungkin menguasai situasi, gadis itu mencari-cari pegangan lain, atau apapun yang bisa ia lakukan untuk lolos dari keadaan itu. Namun tak ada. Hanya celah itu satu-satunya. Makin terasa buruk saat siren-siren di bawah sana sekarang berusaha meraihnya.

"SEAN!!" Anna berseru sekali lagi. Berharap suaranya sampai ke telinga pemuda itu. Tapi kelihatannya sama saja, Sean tak kunjung muncul. Apa James berhasil mengalahkannya? Bisa jadi, Sean sempat tertembak beberapa kali tadi. Dan itu cukup parah.

Tak sadar ia meneteskan air mata, kalut dengan semua terkaan-terkaan. Pegangannya makin merenggang, jemarinya terus turun dan membuat gesekan luka antara kulit dan tepian baja makin lebar. Hingga, ia tak kuasa lagi mempertahankan posisi tersebut ketika guncangan terjadi dari beberapa siren yang menabrakkan diri di sisi kapal tak jauh dari sudutnya, membuat ia melepaskan pegangannya. 

Anna terjun dan tercebur di tengah-tengah para predator itu. Tapi ternyata ia tak sendiri, beberapa orang yang tadi berada di atas kapal dan menembaki mahkluk-mahkluk ini juga masuk ke sana.

Samar-samar, di bawah permukaan, Anna melihat beberapa pria itu pun langsung menjadi santapan mamalia laut bertaring tersebut. Tubuh mereka dikoyak hebat, terpotong menjadi beberapa bagian, kepala-kepala yang terpisah dari badannya segera digigit dan dikunyah oleh siren yang berukuran paling besar. Sementara siren lain yang lebih kecil menyantap potongan tubuh-tubuh itu beserta tulang-tulangnya sekaligus.

Anna yang syok, tak dapat melakukan apa-apa. Seekor siren besar tiba-tiba menyerang, menggigit, menusukkan taring-taring tajam menembus tulang lengannya. Terus mengoyak ketika seekor siren lain juga muncul dan langsung merebut dirinya.

*****


Beberapa menit sebelumnya..

-

"Anak bodoh!" Seru James sambil mengusap senjata yang ia pegang. Anna, tak terlalu buruk menjadikan pengganggu itu sebagai santapan para siren liar, ia tercengir.

"APA YANG KAU LAKUKAN?!!" Sean sangat emosi akan perbuatan James. Pria itu mendorong Anna jatuh ke lautan? "DASAR GILA!!"

Menahan sakit, Sean segera berdiri, hendak berjalan ke tepi kapal untuk secepatnya melompat dari sana dan menyelamatkan Anna. Gadis itu bisa mati.

Namun, belum sempat ia melangkah, James menembak kaki kanan Sean. Membuatnya seketika ambruk dan memekik kesakitan. "Sudah biarkan saja. Dia pasti jadi rebutan sekarang. Jangan mengganggu." Ujar James puas.

THEIR MERMAN [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang