BAD TEMPTATION

11.1K 697 26
                                    

Sean, ia menyentuhnya lagi. Ekor itu, ekornya, menjamah sisik-sisik bercorak hijau keemasan yang kini telah menjadi bagian dari tubuhnya. Merasakannya, perlahan-lahan, sesuatu yang mengayun mempesona. Sesuatu yang melenyapkan dua tungkai kakinya. Sesuatu yang, ia tahu adalah bencana besar.

'Benda ini?'

Batangan daging yang diselimuti sisik-sisik kemilauan itu, membuatnya seperti di tengah-tengah alam maut. Dalam kegelapan telaga yang dingin, dalam gelombang air yang mencekat, ia merasa seperti di ujung malapetaka besar.

Indah memang, luar biasa. Bahkan jauh lebih indah dari milik pria yang terkurung dalam Aquarium itu, William. Ia yakin ia tak pernah melihat yang seperti ini sebelumnya. Bahkan untuk semua koleksi kostum Alexa. Pakaian-pakaian berbentuk ekor ikan yang ibunya pesan dan dirancang secara khusus. Busana yang dulu membuatnya begitu tertarik sebelum wanita itu menghilang tanpa jejak.

Dalam kegelapan dasar air, mata Sean justru dapat melihat semakin tajam. Tak hanya berfokus di sana, di ekornya, iapun sedikit mengintip ke balik tubuhnya. Sebuah sirip dorsal yang membujur di sepanjang tulang punggung ia jumpai. Membuatnya tampak begitu gagah dan kuat. Terdapat banyak sekali Spinosus berwarna cerah yang sedikit berdiri. Memiliki panjang sekitar dua puluh centimeter. Cukup menawan.

Sementara itu, di bagian lengan tangannya, terdapat sirip lain yang lebih kecil dan halus. Sirip Pektoral. Berbeda seperti kebanyakan ikan, siripnya tersebut menjadi point yang sangat penting untuk penampilannya sekarang. Terdapat corak-corak mirip sebuah kaligrafi kuno di tepiannya. Berwarna hitam, namun mengkilap kebiru-biruan setiap kali ia menggerakan tangannya. Sempurna, sangat sempurna!

Saat itu semua yang tertangkap oleh matanya membuatnya lupa akan apa yang akan ia lakukan setelah ini. Separuh dirinya merasakan kebingungan besar. Bagaimana ia akan pergi dengan keadaan seperti itu? Bagaimana ia akan menyatakan diri setelah kemunculan benda itu. Namun, sebagian dirinya yang lain tak memungkiri kalau ia memang terperanjat dengan wujudnya yang sekarang. Wujudnya sebagai seorang.. Atau ya, seekor Merman.

Pemuda itu hampir beranjak dari tempatnya dengan kibasan kecil yang ia lakukan ketika tiba-tiba sesuatu mengejutkanya. Sebuah jaring raksasa mendadak memperangkapnya! Begitu cepat! Jala yang sangat besar, jatuh tenggelam di atas tubuhnya dan langsung mengunci ruang geraknya sebelum ia sempat berenang menghindar. Orang-orang itu! Orang-orang Ny. Natalie dan James Brenner. Sean dapat melihat mereka dari bawah permukaan telaga ketika ia perlahan diangkat naik, keluar dari sana.

***

Di tempat itu, tubuhnya dilempar keras ke lantai. Tempat di mana William berada. Di gedung tersebut, di sebuah ruangan di mana dua orang yang sangat ingin ia hindari telah menunggu. James Brenner, dan juga wanita yang tengah asik menghisap cerutunya, Natalie.

Untuk sesaat mereka berdua berkesiap menatapnya. James melangkah menghampiri, terlihat cukup keheranan, matanya melotot. Memperhatikan Sean selagi anak buahnya mencoba membebaskan pemuda itu dari jaring yang tak sadar menyakiti kulit Sean dalam perlawanannya tadi. Sementara itu, Natalie terperangah begitu takjub. Cengiran lebar menghias di wajah tuanya yang mengkeriput di balik alas bedak tebal.

"Halo Sean!" James yang tadi sempat di penuhi dengan luapan emosi karena pencobaan kabur yang Sean lakukan dari dirinya, kini lenyap. Ia menyapa riang, berjongkok, mensejajarkan dirinya dengan lelaki tanggung di hadapannya yang entah bagaimana mendadak sedikit lemas, Sean merasa ada yang tak beres dengan rongga pernafasannya. Ia merasa sesak, di daratan?

"Kau berubah nak! Lihat! Kau seekor Merman sekarang, seperti yang kukatakan!" Seru James. Tangannya menjulur, menyentuh ekor pemuda itu dan mengusapnya lembut. Terasa sedikit keras, namun sudah tak di penuhi lendir seperti sebelumnya.

THEIR MERMAN [COMPLETE]Where stories live. Discover now