The Grim Reaper

681 89 21
                                    

Haruto membantu pelayan memindahkan piring-piring berisi potongan buah apel dan pear dari nampan ke meja. Buah-buah itu kulitnya sudah dikupas bersih dan dipotong kecil-kecil. Ada juga mangkok porselen besar berisi keripik kentang dan sepiring cookies hangat.

Perpaduan aneh itu merupakan buah perdebatan mereka yang tak berujung ke titik temu. Junkyu-Yedam kekeh ingin kudapan buah sebagai pencuci mulut, Jeongwoo-Junghwan menginginkan keripik kentang, Jihoon ingin cookies, dan Haruto tak menginginkan apapun selain teh hangat. Karena itu sekarang meja kayu yang mereka kelilingi dipenuhi ragam makanan dan enam cangkir teh hitam.

"Terima kasih Yoreum nuna,"ujar Haruto sambil tersenyum.

Pelayan bernama Yoreum itu balas tersenyum kemudian pergi untuk melanjutkan pekerjaanya. Belum juga si pelayan menutup pintu, Jeongwoo langsung meraih garpu dan melahap potongan apel. Saat ini mereka sedang duduk di atas karpet, mengelilingi meja bundar kayu di dekat pintu balkon sehingga dapat merasakan angin malam yang berhembus semilir.

"Tadi kekeh minta keripik,"Sewot Junkyu, tapi Jeongwoo pura-pura tuli.

"Jadi, bagaimana kabar sekolah?"tanya Jihoon.

"Kacau. Panitia kacau,"jawab Yedam,"Sekolah menghembuskan rumor soal Yoshi menyalahgunakan uang, lalu Jeno-Jaemin bertengkar hebat, panitia terpecah belah dan tidak ada yang mampu menengahi karena Felix...ya begitulah, kau tahu sendiri."

Junghwan mencomot keripik dalam mangkok,"Asahi Doyoung juga masih perang dingin sampai sekarang,"ujarnya sambil mengunyah.

"Wajarlah, siapa yang tak marah ditampar sekeras itu,"sahut Jeongwoo, kali ini ganti mencomot potongan buah pear.

Junghwan menoleh cepat dengan pandangan tak suka,"Ucapannya Doyoung memang keterlaluan woo, sampai mengatai Asahi tak niat jadi panitia. Kenapa cuma Asahi yang disalahkan padahal mereka sama-sama salah! Itu namanya egois!"

"Tapi faktanya memang Asahi itu anggota pasif,"cibir Jeongwoo.

"Tapi dalam perkara ini yang dipermasalahkan itu kenapa Asahi tak konfirmasi ke Jeno hyung, padahal kesalahan itu juga bisa diputar balik, coba Doyoung konfirmasi ke Jaemin hyung, perkara video teaser itu tidak akan jadi sepanas ini,"ujar Junghwan tak mau kalah.

"Kenapa jadi kalian yang ribut? Sudah tidak usah membahas mereka,"Yedam berusaha menengahi.

"Memang Jeongwoo saja yang tak cocok dengan Asahi, makanya kekeh membela Doyoung yang jelas-jelas juga salah,"ujar Junghwan tajam.

Jeongwoo menghunjamkan garpu ke potongan apel dengan kuat, matanya menyorot tajam,"Heh, kuakui aku memang tak suka dengan Asahi, tapi aku lebih tak mau punya anggota tak berguna."

Junghwan memicing,"Tak berguna? Kenapa ucapanmu seolah-olah Asahi tak pernah kerja? Bukannya dia selalu ikut rapat, kalau dapat tugas ya dikerjakan kalau tidak ya sudah, iya kan hyung?"

Junghwan menoleh ke arah Yedam,"Katamu Jeno hyung bilang begitu waktu membicarakan anggota-anggota divisinya."

Yedam gelagapan karena tiba-tiba diseret dalam pertengkaran mereka,"Oh, i-iya, Asahi kerja kok, pernah menyumbang ide juga, memang tidak salah disebut pasif, soalnya Asahi banyak diam waktu rapat. Tapi kalau disebut tak berguna, maaf ya woo, ucapanmu agak kelewatan."

Jeongwoo mendengus dan membuang muka,"Terserahlah."

Haruto yang memang duduk di sebelah Jeongwoo berdecak kecil, memukul kening Jeongwoo dengan sendok teh,"Tidak usah ribut, mereka saja yang bertengkar, kita tidak usah ikut-ikutan."

"Haruto benar,"timpal Junkyu lalu menyuap potongan apel ke dalam mulut,"Mereka yang bermasalah ya biar mereka yang pusing."Nada bicaranya santai sekali.

TREASURE [The Death Of Shiroibara] Where stories live. Discover now