Rahasia Haruto

451 77 41
                                    

.

THE DEATH OF SHIROIBARA

Oleh :  Haruto

.

"Watanabe Haruto, si anak kepala pelayan!"

Selalu..., selalu saja Mark  menyebutnya dengan embel-embel anak pelayan yang menjengkelkan.

Bukannya Haruto menyesal lahir sebagai anak kepala pelayan. Tidak, Haruto tak mungkin menyesal karena sama artinya dengan mengingkari ibunya.

Haruto hanya benci dengan cara keluarga Song memperlakukan dan memandang pelayan yang mereka anggap derajatnya jauh di bawah.

Jika ada satu kata yang tepat untuk mendeskripsikan sosok Mark bagi Haruto adalah, bajingan!

Jangan heran karena ia mengumpat padahal masih sekolah dasar. Haruto punya telinga untuk mendengar dialog-dialog dalam drama di internet, kadang secara tak sengaja ia juga mendengar obrolan para pelayan yang mencurahkan kejengkelan satu sama lain.

Haruto itu cerdas, daya tangkapnya lebih cepat dari anak-anak lain. Karena itu memproses makna umpatan dan meresapinya ---- terlebih di tengah situasi tertindas ----bukanlah hal sulit. Tidak ada kepolosan khas anak-anak seusianya pada diri Haruto.

Haruto tak tahu apa anak-anak pantas disebut bajingan karena usia mereka, tapi toh Haruto masih anak-anak, bahkan lebih muda dari Mark, memang kenapa kalau dia mengumpati sesama anak-anak?

Si bajingan itu selalu mencari gara-gara dengannya. Di sekolah membuli Haruto beramai-ramai dengan gengnya.

Tak terhitung banyaknya lebam yang Haruto dapat di balik seragam dan yang bisa ia lakukan hanya diam menahan pedih. Diam, diam, dan terus diam!

Haruto sampai tak habis pikir, Mark ini kurang hiburan atau bagaimana?
Kalau kurang hiburan dia bisa pergi ke Disney Land bahkan jalan-jalan ke luar negeri.

Kenapa jenis hiburan yang ia sukai adalah menciptakan penderitaan untuk orang lain? Bagaimana penderitaan bisa dinikmati sebagai hiburan? Sudah bajingan sinting pula!

Kadangkala Haruto merindukan kehidupannya di rumah keluarga Higuchi meski dia sendiri tak ingat apa saja yang pernah ia lalui.

Haruto dibawa ke Korea sejak masih balita, tepatnya setelah ibunya meninggal, karena itu tak banyak yang Haruto ingat. Namun satu hal yang pasti, hidupnya jelas lebih bebas dan menyenangkan karena tinggal di tengah keluarga sendiri.

Sejak kecil Haruto sudah belajar memikul tanggung jawab lebih dari anak seusianya. Ayahnya mengajarkan kedisiplinan dengan ketat, Haruto juga belajar segala urusan rumah tangga.

Suatu pagi di musim semi, tiba-tiba ayahnya mengajak ke bandara untuk menjemput nyonya Song dan si bungsu Song Jihoon.

Sepanjang jalan ayahnya mengoceh tentang dirinya dan Jihoon yang suka main bersama waktu masih batita, tapi Haruto sama sekali tak ingat. Park Jihoon? Siapa Jihoon?

Sekitar 15 menit menunggu, yang ditunggu akhirnya muncul. Seorang wanita dewasa menggandeng tangan kecil anak laki-laki berkulit pucat. Anak itu memakai mantel tebal berwarna coklat, sweater cream dan topi rajut berwarna senada. Pasti itu Jihoon.

Kesan pertama Haruto padanya adalah, wajahnya mirip hyottoko, makhluk mitologi Jepang yang digambarkan sebagai anak laki-laki berwajah lucu.

Kesan pertama Haruto padanya adalah, wajahnya mirip hyottoko, makhluk mitologi Jepang yang digambarkan sebagai anak laki-laki berwajah lucu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
TREASURE [The Death Of Shiroibara] Where stories live. Discover now