Fight & Fight !!!

881 108 55
                                    

"Bagaimana hyung?"tanya Asahi sambil menutup pintu, ia baru selesai mengurus Junghwan. Anak itu juga sudah melewati masa kritis dan kini istirahat di kamarnya.

"Sedang kutangani,"jawab Yoonbin tanpa mengalihkan fokusnya.

Asahi mengangguk-angguk dan menghampiri Jaehyuk yang masih terus mengalirkan energinya pada Jihoon,"Biar kuambil alih hyung."

Jaehyuk melepaskan tangan Jihoon dan menyingkir supaya Asahi bisa duduk. Ia mundur dan berdiri di sebelah Yoshinori, "Aku bingung, energi gelap itu membuat luka-luka susah disembuhkan dengan sihir. Kenapa bisa begitu?"

Asahi mengedikkan bahu,"Entah, aku tak pernah menghadapi kasus seperti ini."

Jaehyuk menatap Yoonbin yang sedang menjahit perut Jihoon, untungnya Asahi memiliki peralatan medis lumayan lengkap yang disimpan dalam satu ruangan khusus yang dulu biasa ia pakai melakukan "penelitiannya", jadi mereka bisa melakukan misi penyelamatan secepatnya.

Tadinya, Doyoung yang terlalu panik karena Junghwan kritis, sempat menyarankan untuk membawa dua pasien mereka ke rumah sakit, tapi Yoonbin menentang keras. Yoonbin berargumen pihak rumah sakit pasti akan menghubungi keluarga Jihoon dan Junghwan dan itu artinya mereka akan berurusan dengan keluarga So dan Song. Kemungkinan paling buruk mereka bisa dipersalahkan, apalagi teman-teman Jihoon terang-terangan mencurigai mereka.

"Ngomong-ngomong apa yang terjadi tadi? kau tadi sempat masuk ke pikirannya bin?"tanya Jaehyuk, ia teringat dengan peristiwa ketika Jihoon dan Yoonbin saling meledakkan energi masing-masing.

Pikiran? Yoonbin ragu dengan itu tapi ia hanya menjawab,"Hmm..."

"Apa yang kau lihat?"

"Gelap, terlalu gelap sampai aku tak bisa lihat apapun." Sebenarnya Yoonbin mengalami hal yang membuatnya tak habis pikir. Tapi ia hanya tak ingin menceritakannya secara gamblang.

.

.

.

Flashback

Kelopak mata Yoonbin terbuka, namun bola matanya yang biasanya dapat menembus kegelapan tak bisa melihat apapun seolah seluruh cahaya di dunia ini lenyap. Yoobin menjulurkan tangannya dan sebuah lentera gantung kecil muncul. Api dalam kaca menyala remang, membuat jarak pandangnya sangat sempit. Yoonbin melihat ke bawah kakinya, bayangannya terpantul samar di lantai seolah kini ia berpijak di atas kaca yang sangat tebal.

Yoonbin mulai berjalan perlahan dengan kewaspadaan tinggi. Langkahnya bergaung kecil dalam kesunyian yang mencekam. Ia mengarahkan lentera ke berbagai arah tapi tak melihat apapun seolah ia sedang berada di suatu tempat ---bukan ruangan---- yang tak berbatas dan kosong, seperti ruang angkasa tanpa bintang dan planet.

Yoonbin terus berjalan sembari menajamkan seluruh indranya, merasakan adakah bahaya yang mendekat. Ia tak tahu arah jalannya benar lurus atau menyerong, ia cuman mengikuti intuisi yang menyuruhnya mengikuti kemanapun kakinya melangkah.

Hingga kemudian, di kejauhan tampak seberkas cahaya samar-samar. Yoonbin mempercepat langkah mendekati cahaya itu.

Cahaya itu berujung ke hutan dengan pepohonan besar-besar dan tinggi menjulang. Langit berwarna kelabu mengintip dari celah-celah rimbunan daun. Samar-samar telinganya menangkap suara debur ombak.

Yoonbin menengok ke belakang, tempatnya keluar ternyata adalah mulut goa yang terhubung dengan gunung batu besar yang tinggi menjulang. Yoonbin mengangkat lenteranya dan kembali berjalan. Suasana hutan yang suram dan gelap menimbulkan kesan angker sekaligus mistis.Hawa mencekam terasa mencekik di sepanjang langkahnya menginjak dedaunan kering dan ranting-ranting kecil.

TREASURE [The Death Of Shiroibara] Where stories live. Discover now