Jihoon Explanation (2)

419 96 41
                                    

Ini super pendek

.

Sampai dimana kita? Oh soal Hyunsuk. Kalian mungkin bertanya-tanya, apa Hyunsuk koma sungguhan? Jawabannya tidak.

Asahi membuatnya tak sadar selama beberapa hari dan di hari ketika aku pergi ke rumah sakit bersama Doyoung dan Mashiho, adalah hari dimana Hyunsuk sadar.

Aku menjelaskan segalanya padanya ketika ia baru sadar, ia agak kesulitan mencerna awalnya tapi kemudian mengerti.

Hyunsuk masih agak linglung, mungkin itu sebabnya dia tidak marah-marah karena aku tak mengatakan apapun padanya soal rencana malam itu.

Bagaimana ya.... Aku tak mau mengatakannya karena bagiku lebih baik dia tak tahu apapun. Jika dia tahu memang dia setuju begitu saja? Walau kami sudah sepakat tapi Hyunsuk bukan tipe yang akan langsung berkata ya tanpa banyak bertanya.

Tapi bisa juga dibilang itu keinginanku saja. Sebagai kejutan, jadi kengerian di wajahnya saat terancam bahaya lebih sempurna.

Setelah aku menjelaskan segalanya, aku menyuruh Hyunsuk untuk melanjutkan tidurnya dengan memberinya ramuan buatan Asahi lagi. Sampai sekarang saat aku menulis catatan ini dia masih belum juga sadar. Tak papa, biarkan dia menikmati waktu istirahatnya.

Sekarang kita beralih pada Minhee lagi. Sebagai pukulan terakhir untuk membuatnya benar-benar terlibat adalah membuatnya melihat kejahatan tepat terjadi di depan matanya.

Doyoung, si satpam tak dibayar ---- begitulah Jeongwoo menyebutnya ---- sebenarnya setiap malam mengawasi perilaku Yora ssaem. Dia memperhatikan bagaimana wanita itu gelisah, tertekan, dan berteriak seperti orang tak waras.

Bahkan Doyoung mengirim cuplikan video padaku saat wanita itu berteriak menghancurkan barang. Kalau ditanya apa aku menikmati penderitaanya? Jawabannya sangat!

Dia bisa menikmati penderitaan orang lain kenapa aku tak bisa menikmati penderitaannya?

Asahi pernah berpendapat, menikmati penderitaan orang lain itu kadang menyenangkan, apalagi penderitaannya orang jahat. Kita menyebutnya karma.

Doyoung selalu mengawasi Yora ssaem diam-diam dan dari situlah kami tahu wanita itu berencana melenyapkan Hyunsuk di hari itu.

Bahkan setelah siksaan halusinasi ia masih berpikir bahwa perbuatannya bukanlah kesalahan. Ia masih menyalahkan Hyunsuk dan menganggapnya sebagai seseorang yang tak tahu terima kasih. Padahal andai dia mengaku salah, kondisi tak akan jadi serumit sekarang.

Aku benar-benar benci orang sepertinya!

Dan mungkin langit juga membencinya karena bahkan tanpa campur tanganku, dia dan wakepsek berakhir saling menghancurkan. Mereka berdua sekarang merasakan penderitaan yang mereka berikan pada ibu Hyunsuk.

Yora ssaem kehilangan kemampuan penglihatannya dan wakepsek mengalami kelumpuhan permanen. Bukankah kerja alam luar biasa?

Kembali pada Minhee, entah takdir entah kebetulan, Minhee mengajak Mashiho pergi ke rumah sakit di hari itu bahkan tanpa Mashiho mengajaknya lebih dulu.

Ketika mereka memergoki ssaem dan mengejarnya, Yoonbin mengambil kamera tersembunyi di dalam kamar inap. Dia membawanya pada Doyoung dan anak itu langsung menyebarkannya ke berbagai platform.

Dari sini segalanya mengalir. Kang Minhee, Pion kebanggaanku itu rupanya melakukan segalanya dengan sangat baik. Dia cepat menyimpulkan dan menemukan jalan keluar.

Dia berhasil membujuk ibunya untuk menjadi pengacara keluarga Hyunsuk, dia memberikan ide untuk melakukan demo menurunkan kepsek dan wakepsek demi membuat even tetap bisa terlaksana.

Tentu aku sudah memperkirakan ide-ide yang dia ungkapkan tapi sekali lagi kutegaskan, aku tak punya hak bersuara di sini karena aku sudah dianggap mati.

Bukti-bukti lain tentang kejahatan kepsek sedang digali ibu Minhee dan ayah Taeyoung, dan bukti-bukti yang kukumpulkan sudah cukup.

Sampai disini aku membantumu Hyunsuk, selanjutnya adalah tugasmu untuk berjuang dengan memberikan kesaksian di pengadilan.

Baik wakepsek dan Yora ssaem telah mendapatkan ganjaran mereka.

Kasus ini sudah selesai!

.
Jihoon meletakkan pena ke meja. Sambil tersenyum menatapi tulisan tangannya sendiri.

"Sejujurnya aku berencana membakar seluruh gedung sekolah setelah kepsek dan wakepsek berhasil diturunkan dari jabatannya, membuat sekolah itu rata dengan tanah"gumam Jihoon.

"Dengan begitu demo akan jadi sia-sia dan even hanya akan jadi asa, harapan seluruh panitia dan murid hancur lebur dalam sekejap... pfft.... "

Jihoon terkikik dan tertawa kecil," Tapi berhubung aku masih baik hati, aku tak akan melakukannya. Nanti para kaum penghisap darah itu juga mengamuk."

Jihoon menyandarkan punggungnya ke sandaran dan meletakkan kedua lengan ke pegangan kursi. Pandangannya nyalang ke langit di luar jendela.

"Ada harga untuk sebuah pertemanan,"Jihoon mengangkat kedua tangannya dan menyatukan jari-jarinya di bawah dagu,"Kali ini akan kukembalikan bayaran kalian."

TBC

Ayo dibaca sampai akhir!

This case was officially End guys!


Tapi ini belum berakhir, masih ada twist lain di ending.

Nah, berhubung kasus ini sudah selesai aku ada permohonan kecil.
Di book ini kan ada dua kasus. Pertama kasus pembunuhan calon ketua klub masak dan kedua kasus Hyunsuk ini.

Mohon penilaiannya buat masing-masing case dari 1-10 ya. Teruntuk siders dimohon penilaiannya juga, sekedar bentuk apresiasi kalian yang mengikuti sejauh ini. Jujur aja gak papa soalnya buat evaluasi juga buat case2 rancanganku mendatang.

Kolom rated nya di bawah sini ya :

1. First Case

2. Secound Case

Itu aja, terima kasih banyak partisipasinya.

TREASURE [The Death Of Shiroibara] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang