Perdebatan

1K 163 17
                                    


"ASAHIII, APA YANG KAU LAKUKAN ?" Junkyu menjatuhkan buku-buku ditangannya ke lantai. Hal serupa juga dilakukan Renjun yang berdiri di belakangnya.

Asahi tersentak dan reflek melempar pisau digenggamannya. Wajahnya memucat sementara kedua tangannya yang berlumur darah gemetar.

Junkyu seketika berlari menarik kerah Asahi untuk berdiri. "KATAKAN APA YANG KAU LAKUKAN !"

"AKU TAK MELAKUKAN APAPUN !" Asahi tampak frustasi dan kebingungan. Ia masih menatap ngeri pada kedua tangannya yang berlumur darah.

Renjun menyeret kakinya mendekati tubuh Lia yang terkulai di kursi. Air matanya mulai berjatuhan melintasi pipi melihat darah banyak menggenang di lantai.

"Li..Lia," Lututnya jatuh lemas di dekat kursi. Tangannya yang gemetar meraih pergelangan tangan sang adik yang penuh darah. "Li..Lia," Renjun mulai terisak. Dadanya naik turun sementara wajahnya mulai memerah.

"LIAAAAAAA......."Pecah sudah tangis Renjun.

Renjun menangis histeris, siapapun yang mendengarnya pasti akan merasa miris. Namun dua laki-laki lain di dalam ruangan itu seolah tuli dan malah berdebat hebat.

"KENAPA KAU BISA ADA DI SINI ?"

"Aku..aku hanya..."

"JAWAB !!!"

"AKU TAK MELAKUKAN APAPUN."

"AKU SEDANG TAK BERTANYA APA YANG KAU LAKUKAN, AKU TANYA KENAPA KAU ADA DI SINI ASAHI !!! "

" Aku..aku,"

"Hei...." Tiba-tiba Jaehyuk dan Yoshinori berlari masuk menengahi keduanya. "Ada apa ini ?"

"SAUDARAMU ITU SUDAH MEMBUNUH TEMANKU !"

"JAGA BICARAMU YA ! AKU TAK MELAKUKAN APAPUN !"

"Hei, tenang oke, kita bicarakan ini baik-baik, Asahi tidak mungkin melakukan itu," Yoshinori berusaha menahan Junkyu yang masih sangat bernafsu ingin menerjang Asahi.

"TAPI UNTUK APA DIA DI SINI ? URUSAN APA DIA SAMPAI MASUK KE RUANG KLUB MASAK ?"

"Dengarkan dulu penjelasannya !" seru Jaehyuk.

"KALIAN DIAM ! DARI PADA RIBUT CEPAT CARI BANTUAN !" Teriak Renjun murka. Kesedihan dan kemarahan itu tergambar jelas di wajahnya. Ia sedang berkabung dan semua orang justru ribut sendiri, bukannya segera mengambil tindakan.

"Jaehyuk, cepat panggil guru dan Yoonbin," perintah Yoshinori.

!@#$%^&*()

.

.

Junkyu berjalan tergesa menaiki anak tangga. Beberapa kali ia bertemu pelayan rumah yang lalu lalang. Junkyu melihat jam tangannya, ia sudah terlambat setengah jam dari waktu kesepakatan berkumpul. Biasanya Junkyu orang yang tepat waktu, tapi malam ini pikirannya serasa tak di tempat. Itu sebabnya di perjalanan tadi ia hampir menubruk pengendara sepeda motor di depannya saat berhenti di lampu merah.

Junkyu menoleh ke sana kemari, ia rasa baru tiga bulan lalu ia datang ke mansion keluarga Song, tapi kenapa ia sudah lupa arah menuju kamar Jihoon. Sejak tadi beberapa kali ia salah lorong, bahkan hampir masuk ke area dapur. Mansion keluarga Song sangat luas dan besar hingga punya banyak kamar dan lorong yang membuatnya bingung. Junkyu juga ragu apa Jihoon masih menempati kamarnya yang lama setelah kejadian tiga bulan lalu.

"Permisi, dimana Jihoon ?" tanya Junkyu pada salah seorang pelayan yang lewat.

"Oh, tuan Jihoon tadi ada di halaman samping, dari sini belok kanan saja," jawabnya.

TREASURE [The Death Of Shiroibara] Where stories live. Discover now