Teaser

413 65 6
                                    

"Jadi, bagaimana kabarmu?"

Yang ditanya menghela nafas pelan, satu pertanyaan pembuka yang menurutnya sangat tidak perlu.

"Tidak perlu basa-basi,untuk apa kau minta bertemu?"

Laki-laki di depannya tersenyum simpul, bukannya menjawab jari-jarinya justru mengangkat cangkir dan menyeruput kopinya sedikit.

"Menurutmu kenapa aku menemuimu setelah sekian lama padahal aku tahu kau pasti sangat ingin membunuhku?"tanyanya tenang.

"Dibanding membunuh aku lebih ingin menyiksa,"jawaban tak kalah tenang dilontarkan.

Laki-laki itu tertawa kecil, sama sekali tak terganggu dengan ucapan yang ia tahu sangat serius,"Sayangnya aku tak bisa mewujudkan harapanmu Yoonbin."

Donghyun tersenyum tipis, teringat bahwa ia berhasil menaklukkan si sulung Han dalam sebuah pertarungan, di awal mereka berjumpa. Itu pertarungan yang cukup sengit dan luka Yoonbin parah sekali. Donghyun bisa sedikit berbangga diri karena lukanya tak seberapa.

"Karena itu aku menawarkan kesepakatan padamu,"Donghyun meletakkan cangkir perlahan, senyum tipis masih terukir di bibir,"Kubantu menghancurkan keluarga yang membunuh adikmu, kau bantu rencanaku."

Kedua tangan Yoonbin di atas paha mengepal tanpa disadari, tapi raut wajahnya tetap tenang.

"Han Aeri punya hubungan diam-diam dengan anak sulung keluarga Song, Song Taekwon, mereka bertindak terlalu jauh tapi Ketika Aeri mengatakan dia hamil, Song Taekwon malah mendorong adikmu ke jurang."

"Cukup!"ucap Yoonbin dingin.

Donghyun menatap Yoonbin penuh minat sekaligus iba,"Aku masih tak habis pikir, saat pertemuan kita yang kedua, aku memberitahumu bahwa keluarga Jihoon masih satu garis keturunan dengan Song Heechon, tapi kenapa kau menyembunyikan fakta itu dari saudara-saudaramu?"

"Mereka menjunjung keluarga Song seperti seorang pahlawan, tidak ada gunanya bicara."

"Hanya itu?"Sudut bibir Donghyun tertarik ke atas, sangat sedikit,"Sungguh hanya itu?"bola matanya bertatapan langsung dengan sorot dingin milik Yoonbin.

"Seorang Han terbiasa bermain rapi, dibanding membawa pengikut seperti Haruto kau lebih suka bergerak sendiri, benar?"

Yoonbin masih diam, ekspresinya tetap tenang.

"Dibanding kematian, kau memilih jalan kehancuran, dalam beberapa aspek kau sangat mirip dengan Haruto."

Kali ini senyum tipis terbit di bibir Yoonbin,"Karena itu Haruto adalah alat paling sempurna."

Yoonbin melipat kedua tangan di dada, kakinya menyilang di bawah meja,"Awalnya aku tak mengerti kenapa kau menyuruhku mengawasi Haruto dan menunggu, tapi sekarang aku tahu, kau menggunakan anak itu untuk melakukan seluruh pekerjaan kotor Donghyun."

Donghyun terkekeh pelan,"Pekerjaan kotor? Tidak juga, kusebut itu seni manipulasi."

"Sebenarnya apa tujuanmu?"tekan Yoonbin, nadanya lebih dingin.

Donghyun meneguk kopinya perlahan, sengaja melambatkan gesture, ia senang menggoda rasa penasaran Yoonbin.

"Dari awal aku sudah bilang kan, aku benci keluarga Song karena mempelopori pemberontakan."

"Tapi caramu terlalu bertele-tele, sebenarnya apa hubunganmu dengan Jihoon? Semua kegilaan ini berhubungan dengannya kan,"desak Yoonbin tak sabar.

"Kelinci percobaan,"sahut Donghyun datar.

Spontan kedua alis Yoonbin mengerut kecil,"Percobaan? percobaan apalagi? Maksudmu seperti dulu kau menyiksa kami? Mengatakan bahwa kami kelinci percobaan untuk mengumpulkan data? Memperlakukan kami bagai mayat yang tak bisa merasa?"Sindir Yoonbin tajam, namun wajahnya tetap tenang.

Donghyun terkekeh, menggeleng-geleng kecil,"Tentu saja tidak, dia anakku."

Seolah kepala belakangnya dipukul, Yoonbin tersentak kecil,"A-anak?"

"Dia anakku, satu-satunya."

"Sebentar,"Yoonbin tak habis pikir, Donghyun memiliki anak? Dan itu Jihoon? Jadi selingkuhan Song Seulgi yang dimaksud itu Donghyun?

"Kalau dia anakmu kenapa ingin dia mati?"tanya Yoonbin, jalan pikiran Donghyun sangat sulit diprediksi.

"Jihoon harus mati, itulah syaratnya."

Yoonbin makin tak mengerti.

"Atau setidaknya mendekati kematian,"Donghyun menghela nafas pelan,"Suatu hari kau dan saudaramu akan menghadapi sesuatu yang besar, jadi aku akan memberimu petunjuk guna memahami sedikit permasalahannya. Jika berkenan kau bisa ceritakan pada mereka, itu pun kalau kau siap menghadapi cecar pertanyaan."

Yoonbin tetap terlihat tenang meski jauh di lubuk hatinya penasaran setengah mati,"Katakan saja apa yang ingin kau katakan."

Dan Donghyun pun memulai penjelasan panjangnya.

!@#$%^&*()

.

.

.

"No One Can Predict Me" - Yoonbin

This Chap was to short, That's Why judulnya Teaser, cuman ingin menyapa setelah hampir sebulan gak update, besok semoga bagian panjangnya bisa selesai.

Thank You!

TREASURE [The Death Of Shiroibara] Where stories live. Discover now