Jihoon Explanation (1)

532 92 53
                                    

Hallo

Ini panjang

Bacanya pelan-pelan dan simak baik-baik

Enjoy!

.

.

.

Jihoon membuka tutup pena sambil memandang kertas putih di atas meja. Sejenak ia menimbang apa kata pertama yang tepat untuk memulai rentetan penjelasan panjangnya.

Kepulan asap tipis menguar bersama aroma harum bunga melati dari cangkir keramik di sebelah kertas.

Langit gelap menyapa pandangan ketika ia mengangkat dagu. Tepat dihadapannya adalah jendela yang terbuka lebar. Kusennya berwarna coklat tua dan pada bagian atas berbentuk setengah lingkaran.

Satu-satunya penerangan di kamar ini selain sinar bulan yang masuk lewat jendela adalah temaram  cahaya lilin yang menyala pada wadah antik bertangkai tiga yang diletakkan di meja lain.

Sengaja Jihoon tak menyalakan lampu listrik, untuk mendramatisir suasana. Lagi pula lampu-lampu di seluruh rumah juga sudah padam, kecuali di kamar-kamar tidur lain yang penghuninya masih terjaga.

Dentang jarum jam dari lemari jam antik besar di ruang tengah menggema menandakan hari telah berganti. Gemanya yang berat dalam situasi hening ini terkesan horor dan mampu membuat bulu kudu meremang. Padahal memang setiap jam antik selalu berkesan horor bukan?

Mungkin kalian bertanya-tanya, dimana Jihoon saat ini dan apa yang ia lakukan. Jawaban pertanyaan pertama adalah saat ini dia berada di rumah kaum darah terkutuk, persisnya di salah satu kamar kosong. Jika Jihoon keluar dan mengetuk kamar sebelah ia akan disambut wajah dingin Yoonbin.

Jihoon tersenyum kecil, sekarang ia tahu harus memulai dari mana. Segera saja ia menuang isi pikirannya yang terpendam selama berminggu-minggu ke atas kertas. Perlahan tapi pasti kertas kosong itu penuh oleh coretan tinta hitam yang rapi dan indah.

.

23 Mei

Titik permulaan kisah ini berawal saat wakepsek mengatakan kebenaran yang disembunyikan Mark selama ini. Aku pikir aku sudah berusaha keras dan berhasil baik, nyatanya tidak. Hasil yang kuperoleh sebenarnya jauh dari penghargaan yang selama ini kuterima.

Beberapa orang mungkin menganggap masalah nilai, peringkat, dan level sebagai perkara biasa. Tapi bagi keluargaku yang fanatik semua itu seperti oksigen, nafas yang seolah-olah orang bisa mati jika kekurangan oksigen.

Kurasa begitulah Mark memandang posisiku. Dia yang sehat mengulurkan bantuan diam-diam padaku yang sekarat dan menuntut rasa terima kasih.

Sekarang mari biarkan aku mencaci maki keluarga ini dulu. Jujur saja aku tak paham kenapa darah bangsawan harus berarti unggul dalam segala hal? Memang bangsawan bukan manusia? Mana ada manusia sempurna di dunia ini?

Aha...... Itulah masalahnya, karena tak ada yang sempurna maka beberapa orang mengejar kesempurnaan, berharap menjadi bintang kehidupan yang berhasil mencapai prestasi kesempurnaan itu.

Aku menyebut itu kegilaan! Ya..., nyatanya selama turun temurun dari generasi ke generasi, bayi-bayi yang terlahir di keluarga ini tumbuh dengan dijejali obsesi tentang kesempurnaan, terutama setelah buyutku yang bernama Song Taehyun menjadi kepala keluarga.

Tapi tuan muda bernama Song Jihoon ini sedikit berbeda. Tidak secerdas yang diharapkan juga bukan jenius yang bagus dalam segala hal. Lalu Apa masalahnya?

TREASURE [The Death Of Shiroibara] Where stories live. Discover now