Bersatu

477 87 63
                                    


Bosen gak? Up lagi nih. :')

.

.

.

Enjoy!


Hari ini panitia even kembali mengadakan rapat besar, lebih tepatnya rapat darurat karena situasi sudah mencapai titik terburuk.

Pagi tadi kepala sekolah memberikan pengumuman menggemparkan lewat Felix, Ryujin, dan Chenle. Tiga orang itu dipanggil ke kantor kepala sekolah untuk mendengar sebuah keputusan.

Berhubung laporan terakhir dari Felix menyebutkan banyak sponsor besar membatalkan kerja sama, juga ada guest star lain yang akhirnya mundur, ditambah skandal Yora yang makin memanas, maka sekolah memutuskan even tahun ini vakum!

Jantung ketiganya serasa akan melompat mendengarnya, bahkan Felix yang hanya setengah hati menjadi panitia merasa kecewa.

Walau ada sedikit rasa senang karena artinya terbebas dari tanggung jawab yang tak pernah ia harapkan, tapi melihat raut tertekuk Chenle dan ekspresi menahan tangis dari gadis segalak Ryujin membuat hatinya ikut mencelos.

Selama ini Felix memang menjadi mata-mata wakepsek, tapi itu karena dirinya tak punya pilihan. Felix memang terbebani dalam menjalankan tugasnya sebagai ketua, tapi bukan lantas dia menutup mata atas perjuangan yang lain.

"Sumpah aku tak bisa terima ini!"Seru Jaemin sambil menggebrak meja rapat.

"Semua ini gara-gara skandal Yora ssaem, kalau begini aku jadi ragu kepala sekolah tak tahu menahu soal kelakuan anaknya, mereka saja bisa menyingkirkan Yoonbin, Jaehyuk, dan Yoshinori dengan cara licik,"seru Yuqi dengan wajah menahan marah. Sungguh rasanya ia ingin mengacak-acak sesuatu saat ini.

"Tapi kita bisa apa? Persiapan kita juga sudah kacau,"sahut Yeri lesu.

"Aku mengorbankan waktu, tenaga, dan banyak hal setengah tahun lebih hanya untuk kegagalan? Apalagi penyebabnya karena skandal menjijikkan itu? Tidak! Ini tak bisa diterima!"kekeh Jaemin.

Kekecewaannya sungguh tak tergambarkan saat ini. Barangkali jika sedang sendirian, ia akan menendang apapun sambil menangis.

"Skandal itu bukan salah kita, tapi kita yang menanggung dampaknya!"ketus Yena, air mukanya sangat tak menyenangkan. Apalagi mengingat saat ia dihubungi beruntun oleh para sponsor yang kompak membatalkan kerja sama di hari yang sama.

"Yora ssaem saat ini masih buron dan aku yakin kepsek menyembunyikannya, tapi ketika diwawancarai media kepsek malah bilang tak tahu apapun dan sok minta maaf atas kelakuan anaknya, cih... Dasar penjilat, "cibir Yuqi.

"Tapi mungkin saja kan dia jujur, track record kepala sekolah selama ini bagus, tak ada masalah,"sahut Hans, si koordinator perlengkapan.

"Yak'! Setelah yang sekolah lakukan pada Yoonbin, Yoshinori, dan Jaehyuk kau masih membelanya? Masih percaya Yoshinori menggelapkan uang sekolah? Percaya orang setegas Yoshinori memakai obat?" sentak Jeno. Sungguh ia tak habis pikir kenapa masih ada yang tutup mata dan membela sekolah.

"Ak-aku cuma berpikir positif, toh kita tak punya bukti kepala sekolah tahu kelakuan Yora ssaem atau tentang dia menyembunyikan Yora ssaem,"bantah Hans.

"La-lagi pula menurutmu masuk akal apa Yora ssaem minta ijin pada ayahnya seperti ini.... ehm... "ia berdehem kecil.

"Appa aku mau menggunakan murid ini sebagai partner, dia murid beasiswa kok, gampang diancam tutup mulut, boleh kan?" ucapnya dengan menirukan suara perempuan.

TREASURE [The Death Of Shiroibara] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang