Bonus Chapter: two

1K 135 54
                                    


"Baekhyun-ssi, "

Baekhyun yang sedang mengurusi beberapa dokumen yang bertebaran di atas mejanya itu sontak menengokkan kepalanya ke sumber suara. 

"Oh, siang, seonbae." ucapnya sembari bangkit berdiri dan membungkukkan tubuhnya hormat. 

"Masih di sini? Sudah jam makan siang, lho." matanya mengarah ke jam tangannya sendiri, sedangkan tangannya yang lain berada dalam saku celananya. Memang harus diakui, wibawa sang senior yang satu ini tidak main-main.

"Ah, ini tinggal sedikit lagi. Nanti saya langsung keluar kalau sudah selesai."

"Mau bareng saya? Kebetulan saya juga baru mau keluar. Itu ditinggal dulu aja. Gak akan diomelin." 

Baekhyun tertawa pelan. Benar juga sih, kalau Baekhyun menerima tawaran seniornya ini, tak ada yang akan berani memarahinya mengenai tatanan dokumen yang belum rapih. Secara, yang mengajak Baekhyun terlebih dahulu adalah salah satu pemimpin tim yang paling dihormati di kantor ini. Lagipula, pasti ia akan langsung menyelesaikannya setelah selesai. Namun, sepertinya Baekhyun lebih memilih untuk makan siang sendiri hari ini. Ada satu bagian dirinya yang berkata tidak.

"Haneul-ssi !" 

Tepat sebelum Baekhyun sempat mengucapkan apa yang ingin ia katakan, suara yang memanggil nama seniornya datang.

"Direktur katanya ada yang mau disampaikan." 

Haneul mengangguk dan dengan tatapan menyesal menatap Baekhyun, menghela nafasnya panjang.

"Maaf, lain kali saya traktir ya?"  tuturnya, tersenyum tak enak hati.

Buru-buru Baekhyun melambai-lambaikan tangannya, menolak ajakan sang senior karena dasar tak enak hati.

"Eh? Ga perlu, seonbae! 

"Nanti saya atur waktunya. Saya duluan ya." Haneul menyempatkan diri untuk mengacak rambut Baekhyun sebelum pergi dan itu cukup mengejutkan. Memangnya mereka sedekat itu ya?

Ada sesuatu yang Baekhyun harus akui. Tidak tahu memang dirinya saja yang terlalu percaya diri atau apa, tapi Haneul tampak selalu berada di sekelilingnya entah darimana asalnya. Seperti sekarang saja, Haneul itu tim pemasaran dan ruangan tim tersebut berada dua lantai di atas ruangan tim Baekhyun dan seniornya itu bisa berada di sini. 

Baekhyun mengedikkan bahunya singkat dan menghela nafas. Ya, mungkin saja ia terlalu berlebihan dan Haneul hanya ingin menjadikannya seorang teman.

///

Hari ini begitu melelahkan. Jauh dari kemarin-kemarin dimana Baekhyun masih dihitung sebagai anak baru dan para seniornya masih menganggapnya seperti bayi. Sekarang, pekerjaannya jauh bertambah dan ada begitu banyak macam produk yang harus komposisinya harus ia periksa ulang. Lagi, ia juga harus membantu beberapa rekan kerja yang juga masih sama beradaptasinya dengan dirinya.

Ia meregangkan otot-ototnya yang mulai tegang karena duduk terlalu lama dalam posisi yang sama, menggerakan kepalanya ke kanan dan ke kiri untuk mengurangi rasa linu yang hinggap di lehernya.

Namun, setelahnya ia tersenyum, setidaknya setelah ini Baekhyun akan bisa beristirahat dan memiliki sisa hari ini untuk dirinya sendiri. 

Dengan langkah ceria, lelaki mungil itu berjalan menelusuri lorong-lorong kantor yang mulai sepi untuk meraih lobi. Ada baiknya juga Baekhyun tidak membawa mobil, pulang dengan taksi tidak terdengar buruk. Setidaknya Baekhyun bisa melihat pemandangan kota melalui jendela taksi tanpa harus khawatir akan menabrakkan mobil kesayangan ibunya.

Straight-A Student | ChanBaekWhere stories live. Discover now