Chapter 24

1K 162 8
                                    

Baekhyun memasuki sebuah toko kopi yang bertuliskan 'Ataraxy' di depannya. Tempat ini memiliki nuansa coklat. Benar-benar tipikal tempat kopi yang sewajarnya. Akan tetapi, toko ini masih tergolong sepi dan terpencil dari jalan raya. Sehingga suasana di dalamnya pun lebih tenang, mengizinkan Baekhyun untuk mengistirahatkan dirinya dari hiruk-pikuk daerah sekitar kampusnya. 

Ia segera menghampiri seorang lelaki yang sudah terlihat cukup tua di belakang meja kasir

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ia segera menghampiri seorang lelaki yang sudah terlihat cukup tua di belakang meja kasir. Sepertinya kakek itu adalah pemilik kafe ini.

"Permisi." Baekhyun menyapa sembari tersenyum.

Kakek itu mendongak dan terlihat begitu senang ketika melihat wajahnya. Mungkin karena ia mengira Baekhyun adalah salah satu pelanggannya hari ini. 

"Saya ngeliat ini kemarin, kek." Baekhyun menyerahkan selembar poster pernyataan dibutuhkannya seorang pekerja sampingan. 

"Apa masih dibutuhkan?" Baekhyun melanjutkan dengan senyum di wajahnya.

Si kakek semakin tersenyum lebar ketika mendengar pertanyaan Baekhyun. Tidak kecewa sedikitpun akan fakta bahwa Baekhyun bukan pelangannya.

"Masih, nak." Kakek tersebut menjawab lembut.

"Saya mau bantu, kek. Kalau diizinkan." Ia terkekeh.

"Ya pasti diizinkan. Bisa mulai kerja besok?" Kakek tersebut terlihat begitu bersemangat ketika menanyakan pertanyaan itu sehingga Baekhyun tidak mampu mencegah dirinya untuk mengangguk.

Tentu saja.

Baekhyun begitu ingin untuk membantu.

"Akhirnya. Kakek sudah lama tunggu-tunggu. Tapi tidak ada yang mau." Ia terkekeh rendah.

"Setiap hari Selasa, Rabu, dan Jumat bisa datang?" Si kakek kembali bertanya kepada pemuda di hadapannya dengan tatapan berharap. 

"Bisa kok, kek. Hari lainnya udah ada yang jaga?" 

"Iya, sudah ada." Sang kakek mengangguk. Baekhyun pun tersenyum.

"Ya sudah. Kakek ke belakang dulu ya." Kakek tersebut menepuk pundak lebar milik Baekhyun dan langsung bergegas menuju ruangan di belakang toko kopi itu.

Baekhyun membungkuk sebagai tanda hormat sebelum kakek itu menghilang. Kemudian, bunyi ponselnya memaksa Baekhyun untuk mengalihkan perhatiannya. 

"Lo dimana?" 

"Lagi di kafe kecil yang di deket kampus." Jawab Baekhyun atas pertanyaan Chanyeol yang dilontarkan lewat panggilan telfon.

"Sama siapa?"

"Sendiri."

"Emangnya ngapain?" 

"Mau ngelamar kerja." 

Setelah itu Chanyeol sempat sunyi beberapa detik, hanya terdengar suara seperti kursi besi yang dirapihkan.

"Kok tiba-tiba gitu?"

Straight-A Student | ChanBaekWhere stories live. Discover now