Chapter 22

1.1K 167 8
                                    

"Diem." Perintah Chanyeol singkat.

Baekhyun memperhatikan Chanyeol yang mengitari ranjang milik mereka. Lelaki itu dengan entengnya meninggalkan Baekhyun yang ia dorong tubuhnya tadi hingga setengah kepalanya menggantung di sisi tempat tidur.

Sebenarnya Baekhyun tahu. Chanyeol pasti ingin melakukan sesuatu ke arah yang seperti 'itu'.

Ketika Chanyeol sampai di belakangnya, ia hanya bisa mendongak dan menatap mata Chanyeol yang juga melihatnya. Walau wajah Chanyeol terlihat terbalik dan Baekhyun agak kesusahan untuk melihatnya, pria tinggi itu tetap tampan.

Perlahan-lahan, Chanyeol menurunkan celananya dan terpampanglah benda kebanggaan miliknya yang sudah setengah berdiri.

"Lo mau gue..." Baekhyun menggantungkan kalimatnya.

Chanyeol, sepertinya tidak mau menjawab ataupun melanjutkan perkataan Baekhyun, merogoh sakunya untuk mengambil satu bungkus kotak kecil. 

Kondom.

Ia memasangkan karet elastis itu pada miliknya. Semata-mata agar Baekhyun tidak perlu menelan cairannya nanti. 

Chanyeol meraih tengkuk sahabatnya dan menekuk lututnya untuk menyesuaikan tinggi badannya dengan tinggi ranjang.

Aneh, hanya dengan sentuhan Chanyeol pada tengkuknya, Baekhyun sudah dengan mudah merasa didominasi. 

Secara sukarela, Baekhyun membuka mulutnya sedikit dan menyambut penis Chanyeol dengan senang hati. Ia membiarkan Chanyeol yang bergerak maju mundur sesuka hatinya dan hanya menerima apapun yang Chanyeol lakukan padanya. Tidak melupakan untuk menggerakan lidah yang menari-nari, menambahkan kepuasan untuk Chanyeol. 

Ketika Chanyeol mempercepat tempo gerakannya, Baekhyun, secara reflek, meraih dan menggenggam tangan besar Chanyeol yang sedari tadi membelai lehernya. 

Chanyeol yang merasakan genggaman Baekhyun memperlambat gerakannya, bahkan melepaskan miliknya dari mulut Baekhyun.

"Gapapa?" Chanyeol merunduk, mengecup dahi Baekhyun sekilas setelah menyingkirkan surai yang menutupi dahinya. Baekhyun hanya mengangguk dengan nafasnya yang sedikit terengah-engah. Namun tidak lama kemudian, Baekhyun mulai menggerakan kepalanya dan kembali melahap penis milik Chanyeol dan menghisapnya lagi.

Beberapa menit kemudian, Chanyeol mendapatkan pelepasannya dan tepat saat itu juga, Baekhyun melepaskan hisapannya.

Kemudian, dirinya terbatuk-batuk, tidak melupakan wajahnya yang memerah dan kedua mata yang berkaca-kaca. Ia bangkit duduk dan mulai menepuk-nepuk dadanya pelan sebagai upaya meringankan batuknya itu. 

Chanyeol yang nampaknya sudah selesai dengan urusannya, segera menghampiri Baekhyun yang sedang terlihat sedang mengatur nafasnya. 

"Maaf, maaf." Chanyeol terkekeh sembari meraih sebotol air dan memberinya kepada Baekhyun. 

Setelah meneguk air yang diberikan Chanyeol, Baekhyun tertawa pelan dan memukul ringan lengan Chanyeol main-main.

"Lo kegedean."

"Jelas." 

Itu mengundang tawa dari kedua lelaki yang berada di kamar itu. Chanyeol, dengan main-main mendorong kembali tubuh Baekhyun dan menindihnya kemudian. Ia terkekeh pelan sebelum mengecup bagian leher Baekhyun yang terpampang, menjilatnya sekali-kali untuk menggoda Baekhyun. 

"Giliran lo." 

Chanyeol menggerakan tubuhnya agar bisa mensejajarkan mukanya dengan pinggul Baekhyun, menggigit bagian celana yang memeluk pinggang Baekhyun dan menariknya ke bawah.

Straight-A Student | ChanBaekWhere stories live. Discover now