Chapter 29

1K 156 30
                                    

"Xi, boleh minta tolong gak?" Chanyeol membuka suara tanpa mengalihkan perhatiannya dari peralatan di hadapannya.

"Kenapa?" Anak yang bernama Huang Xuxi, atau Lucas, itu tersenyum senang.

"Lo tau Baekhyun jurusan gizi gak?" 

"Tau lah! Siapa yang gak tau. Pacar lo kan?" 

"Gue minta tolong samperin dia dan mintain buku catetan gue. Ada di dia dan data-data buat lomba ada di situ." Ia menjelaskan tanpa menjawab bagian akhir pertanyaan Lucas.

Chanyeol tidak bisa meninggalkan tempatnya. Bisa saja dia meminta Lucas untuk melanjutkan pekerjaannya tapi menjelaskan langkah-langkah apa saja yang sudah ia lakukan akan memakan terlalu banyak waktu. Itu salah satunya, tapi alasan yang lain adalah Chanyeol merasa bahwa birahinya sedang tinggi. Rasanya ingin menarik Baekhyun dan melakukan lebih. Ia takut tidak bisa meredamnya. Maka dari itu, ia memilih untuk menunggu saja hingga sampai di rumah. 

"Gapapa nih gue samperin?" 

"Gapapa. Anaknya baik kok." 

"Keliatan sih. Ya udah. Bentar ya." Lucas tersenyum lebar dan menepuk bahu Chanyeol sebelum pergi dari sana.

///

"Hai." Tepukan pada bahunya membuat Baekhyun menengok.

"Hai. Kenapa?" Baekhyun tersenyum ramah. Bukankah ini salah satu anak yang ada dalam kelompok lomba Chanyeol?

"Lo Baekhyun kan? Pacar Chanyeol?" Ia tersenyum lebar dan tampak sangat senang untuk sekedar berinteraksi dengan Baekhyun. Kenapa anak ini antusias sekali?

"Gue bukan pacar -" 

"Eh gapapa kok! Gak usah malu. Kalian berdua kan cakep-cakep dan sama-sama terkenal di kampus. Jadi engga ada yang bisa hujat juga. Kalo masih dihujat tandanya yang hujat gak tau diri. Hehe." 

"Chanyeol bakal jagain lo kok!" 

Baekhyun hanya bisa tersenyum dan menyimak apa yang dikatakan lelaki di hadapannya ini. Sepertinya anak ini memiliki energi yang membuncah.

"Oh iya. Gue Lucas atau panggil Xuxi juga boleh." Ia mengulurkan tangannya yang disambut oleh Baekhyun.

"Katanya buku catetan Chanyeol di lo ya? Soalnya dibutuhin untuk lomba." 

"Oh iya." Baekhyun segera membuka tas miliknya dan mencari-cari buku catatan milik Chanyeol. Tadi pagi, Chanyeol memang berangkat lebih awal dan menelfonnya di saat Baekhyun sedang bersiap-siap. Meminta tolong agar buku catatannya dibawakan. 

"Ini." Baekhyun menyerahkan buku catatan milik Chanyeol kepada Lucas. 

"Makasih banyak ya! Gue duluan." Ia segera beranjak dan pergi dari hadapan Baekhyun. Namun, sebelum sepenuhnya menghilang, Lucas sempat meneriakkan sesuatu dan Baekhyun hanya bisa menggelengkan kepalanya. 

"Yang langgeng sama Chanyeol!" 

///

Chanyeol tahu Baekhyun bingung.

Pulang-pulang, mandi, dan langsung menarik Baekhyun untuk masuk ke dalam sebuah ciuman yang terburu-buru. Itu bukan Chanyeol sama sekali. Jarang terjadi. Biasanya, ia jauh lebih tenang dengan tindakannya. 

Baekhyun sepertinya cepat beradaptasi dan membalas lumatan demi lumatan yang Chanyeol berikan. 

"Anak-anak kampus ngira kita pacaran." Chanyeol bergumam. Menahan diri untuk mengklaim bibir milik Baekhyun kembali.

Baekhyun mengangguk. 

"Kok bisa?" 

"Kayaknya gara-gara salah satu senior di kelompok lomba. Anaknya emang gitu. Suka gosip." 

Lagi-lagi, Baekhyun mengangguk.

Ia melingkarkan kedua lengannya pada leher Chanyeol dan menariknya untuk menciumnya lagi. Baekhyun menyisir rambut Chanyeol dengan jari-jarinya, merasakan bahwa helaian-helaian itu masih sedikit lembab karena air.

Chanyeol dengan perlahan mulai mendorong Baekhyun, membiarkan kedua tubuh tersebut jatuh terbaring di atas tempat tidur. 

Baekhyun hanya bisa menikmati apa yang Chanyeol lakukan.

Dengan lengan kekarnya, Chanyeol menarik pinggang Baekhyun untuk memposisikan kedua tubuh mereka di tengah-tengah ranjang. Agar kedua pasang kaki mereka tidak perlu menggantung dari sisi tempat tidur. 

Baekhyun mencoba untuk meredam desahannya ketika deru nafas Chanyeol mulai menyapa telinganya. Rasa geli sekaligus nikmat mendatanginya ketika bibir Chanyeol mendarat pada telinganya, memilinnya perlahan-lahan sebelum mengalihkan target ciumannya pada rahang dan leher jenjang milik Baekhyun. 

"Lo kenapa enggak punya jakun sih?" Secara tiba-tiba, Chanyeol menarik ciumannya setelah kembali teringat akan satu fakta itu tentang Baekhyun karena menciumi leher sahabatnya.

"Lahirnya kan udah gitu." 

Baekhyun terkekeh malu. Ia juga bingung mengapa ia tidak memiliki tonjolan yang hampir semua lelaki punya.

Chanyeol tampaknya sudah mengalihkan fokusnya kembali pada kenikmatan yang ingin ia raih. Entah kenapa tangan besar milik Chanyeol sudah mulai masuk ke dalam kaus lengan panjang Baekhyun dan meraba perut serta pinggangnya. Mengelusnya perlahan dan memancing sebuah desahan keluar dari mulut Baekhyun. 

"Ah,"

Baekhyun bisa merasakannya. 

Chanyeol menggerakan pinggulnya, menggesekan kedua bagian selatan tubuh mereka. 

Erangan Chanyeol yang merasakan kenikmatan semakin membuat Baekhyun melayang. Kenapa suara Chanyeol bisa terdengar menggairahkan seperti itu? Rendah dan terdengar sedikit serak, namun masih memiliki kelembutan. Chanyeol melepas kaus milik Baekhyun dan tubuh mulus itu terpampang jelas di depan matanya.  

Baekhyun merasakan tubuhnya dibalikkan dengan mudah. Seolah dirinya seringan kapas.

"Chan-" Suaranya terputus karena remasan pada bokongnya.

"Ki-kita... enggak ada kondom." Nafasnya terengah-engah, diam-diam merasa sedikit bangga karena berhasil menyampaikan.

"Gue tau. Gak akan sampe sana. Just let me do this.

Chanyeol terlihat diselimuti oleh nafsu. Baekhyun mulai menyadarinya ketika Chanyeol langsung menciumnya setelah mandi tadi. Apalagi mereka yang tidak bertemu sama sekali hari ini mungkin juga berperan atas naiknya nafsu Chanyeol.

Baekhyun memejamkan matanya erat. Wajahnya terasa panas dan rona kemerahan sudah menyebar pada seluruh wajahnya.

Ciuman pada area tulang belikatnya membuatnya sedikit was-was. Bagian itu pada punggungnya begitu menonjol dan terlihat aneh baginya. Memalukan jika Chanyeol sadar.

"Kayak sayap." 

Satu kecupan lagi mendarat pada tulang belikatnya.

Ah...

Benarkah?

Kejantanan Chanyeol yang mulai mengeras itu menusuk-nusuk belahan bokong Baekhyun. Membuat Baekhyun sendikit frustasi karena merasa gemas.

Kenapa rasanya tanggung sekali?

Chanyeol terus saja sibuk menggesekan miliknya dan mencoba untuk mendapatkan pelepasannya. Apa Chanyeol tidak ingin melepaskan celananya? Bukankah akan sulit jika ia tidak melepaskannya?

Tapi untuk sekedar mengingatkan, sepertinya fokus milik Baekhyun sudah terlalu buram. 



Straight-A Student | ChanBaekWhere stories live. Discover now