Chapter 58

912 144 23
                                    

Chanyeol tak tahu harus merasa apa.

Tadi pagi, ia terbangun dan menerima sebuah pesan singkat dari seseorang yang Chanyeol bahkan jarang temui. Hanya sekedar menawarkannya menjadi panitia acara yang akan dilakukan dua minggu lagi dan jika Chanyeol menerima, ia harus datang ke kampus.

Dan di sini lah Chanyeol berada.

Setengah karena merasa tak enak hati untuk menolak dan juga merasa tersanjung karena dipercaya untuk bisa menjadi bagian dari salah satu panitia utama.

Tok tok

"Oh, Chanyeol-ssi. Silahkan,"

Chanyeol juga tidak tahu menahu siapa orang ini. Yang ia tahu, lelaki dengan perawakan berotot ini selalu ada ketika kampusnya mengadakan acara.

Chanyeol mendudukan diri di salah satu kursi empuk di sana seperti yang diizinkan.

"Ini Minhyuk." tunjuknya pada lelaki yang Chanyeol tahu adalah orang yang mengirimkannya pesan tadi.

"Saya Hyunwoo," ia mengulurkan salah satu tangannya untuk Chanyeol jabat dan tentu saja, lelaki bermarga Park itu menerimanya.

"Sebenarnya saya juga baru dengar tentang kamu belakangan ini. Karena kamu juga sepertinya tidak terlalu aktif di kegiatan organisasi ya?"

Chanyeol mengangguk singkat.

"Tapi anak-anak di fakultas kamu, rata-rata, langsung merekomendasikan kamu saat saya tanya siapa yang kira-kira bisa dipercaya." kekeh Hyunwoo.

"Ini acara apa?" tanya Chanyeol langsung, tak seberapa ingin berbasa-basi.

"Acara tahunan kampus seperti biasa. Mengundang anak kampus lain untuk presentasi dan sebagainya." jelasnya.

"Sempat ada masalah internal dengan salah satu panitia. Maka dari itu, apa kamu bisa bantu?" tanya Hyunwoo dengan harap. Chanyeol tahu pasti ada banyak yang harus ia kejar dan urus, apalagi acara sudah semakin dekat.

"Apa saja bagian saya?"

"Persiapan properti dan pengarahan dari backstage selama acara. Untuk persiapan, akan didampingi dengan yang lain, tetapi untuk pengarahan di hari-H, kamu yang utama."

Chanyeol mengangguk.

"Oke. Untuk sekarang, saya minta bantuan dari Minhyuk untuk briefing secara garis besar. Untuk guest list, bisa dikirim ke saya melalui email?"

Minhyuk tersenyum lega dan mengangguk semangat.

Lumayan, Chanyeol memiliki sesuatu yang menjadi pengalihan pikiran untuk sekarang.

///

Baekhyun sudah siap pada tempatnya. Kaki jenjangnya terpampang karena celana pendek yang ia sengaja gunakan malam ini. Bahkan bahunya yang sedari tadi diperlihatkan dengan jelas karena baju kebesaran yang ia gunakan. Tidak peduli berapa ratus kali ia membenahi letak kerah baju itu. Baekhyun menghela nafas, apalagi ketika ada suara langkah kaki mendekat ke arah kamar di mana ia berada sekarang. 

Ia harus merasakan apa malam ini?

Hatinya... harus berbunga-bunga kah? Atau harus bersiap untuk retak?

Chanyeol berhenti sejenak tepat ketika ia membuka pintu dan pandangannya jatuh pada sosok Baekhyun yang sedang terduduk. Namun, kemudian, ia kembali melangkah dan meletakkan tasnya di atas meja. 

Lagi-lagi, entah untuk ke berapa kalinya, Baekhyun menghembuskan nafas lelahnya. 

Tubuhnya bergerak sendirinya tanpa ia kendalikan, melangkah mendekat kepada Chanyeol yang sedang membelakanginya. Kedua lengannya, penuh dengan keraguan dan ketakutan akan ditepis (jika dirinya boleh jujur), ia gunakan untuk melingkari tubuh kokoh di hadapannya.

Straight-A Student | ChanBaekWhere stories live. Discover now