Chapter 17

1.1K 180 31
                                    

Jangan lupa vote + comment ya! Hehe dukungan dari kalian menjadi motivasi tersendiri bagi penulis. Terima kasih dan enjoy the story! <3

***

Chanyeol menyandarkan tubuhnya di senderan kursi kulit yang ia gunakan sedari tadi. Ia mengendurkan otot lehernya yang tegang dan menerawang ke jendela kamar yang memperlihatkan hujan lebat yang sedang turun membasahi kota.

Karena hujan ini dan beberapa urusan di kampus lainnya, banyak dosen yang memilih untuk tidak mengajar. Oleh karena itu, banyak mahasiswa yang memutuskan untuk tidak datang. Termasuk Chanyeol dan Baekhyun.

Setidaknya, Chanyeol menggunakan waktu luangnya untuk mengerjakan tugas yang belum sempat ia selesaikan. Akhirnya, setelah susah payah melawan rasa malas yang datang karena suara hujan deras yang mendayu-dayu, Chanyeol berhasil juga. Sedangkan Baekhyun, sepertinya ia sedang sibuk di dapur dengan kegiatan yang entah apa. Chanyeol juga tidak tahu.

Chanyeol menggapai laptop yang hanya menganggur dan tergeletak di samping tas. Untuk menghilangkan rasa penat, Chanyeol pikir menonton beberapa video di internet tidak akan merugikannya.

Lelaki dengan tinggi 185 cm itu berdiri dan mengubah tempatnya menjadi di atas satu-satunya kasur di kamar. Ia menyenderkan tubuh bagian atasnya pada kepala tempat tidur dan meluruskan kaki panjangnya. Dengan tenang, ia membuka komputer jinjing yang ia letakkan di atas pangkuannya dan menyalakannya.

Ia menemukan beberapa hal menarik setelah beberapa menit menjelajahi dunia internet, termasuk salah satu serial yang ia belum pernah dengar sebelumnya. Ia tertarik dan memutuskan untuk menontonnya setelah melihat beberapa ulasan warganet yang tampaknya sangat puas dengan apa yang mereka saksikan.

///

Baekhyun menutup buku novelnya yang ia baca sedari tadi. Gelas teh yang tadi penuh, sekarang sudah kosong. Sepertinya ia sudah menghabiskan waktu yang cukup lama di meja makan.

Ia melirik ke arah kamarnya dengan Chanyeol dan tidak ada tanda-tanda bahwa Chanyeol akan keluar dari sana.

Karena ia pikir Chanyeol mungkin lelah karena tugas menyibukkannya dari tadi siang, ia memutuskan untuk menjadi sahabat yang baik dan membuatkan secangkir teh hangat untuk Chanyeol.

Sembari menunggu air panas mendidih di dalam teko, Baekhyun membuka laci untuk mengeluarkan toples madu. Chanyeol sangat menyukai teh yang dibuat manis dengan madu. Selain itu, Chanyeol juga menyukai perasan lemon dalam tehnya. Baekhyun membuka pintu kulkas dan mengambil buah warna kuning yang setelahnya ia potong menjadi beberapa bagian.

Dengan hati-hati, ia menuang air panas yang baru mendidih ke dalam cangkir yang sudah memiliki kantung teh di dalamnya.

Setelah teh itu jadi, Baekhyun meletakkannya di atas nampan kecil dan membawanya ke kamar. Dengan susah payah, ia berusaha untuk membuka pintu kamar tanpa menumpahkan teh yang ia bawa.

Baekhyun tersenyum saat melihat ekspresi Chanyeol. Chanyeol tampaknya sangat asyik menatap layar laptopnya yang entah sedang menampilkan apa.

"Chanyeol," Baekhyun memanggil dan hanya dibalas oleh kesunyian. Namun, sepertinya Chanyeol menyadari bahwa Baekhyun datang. Karena ia melepaskan salah satu earphone yang berada di telinganya.

"Lagi ngapain sih?" Lagi-lagi ia mengutarakan pertanyaan. Sepertinya Chanyeol belum ada ketertarikan untuk menjawab pertanyaan Baekhyun. Jadi, Baekhyun hanya berjalan untuk meletakkan nampan yang ia bawa di nakas sebelah sisi ranjang Chanyeol.

"Gue taruh sini ya."

Ia meletakkan nampan itu dengan lembut, takut bahwa isi teh dalam cangkir akan tumpah.

Straight-A Student | ChanBaekWhere stories live. Discover now