Chapter 55

951 155 96
                                    


Sehun menyeruput es teh manis yang Chanyeol buatkan untuknya tadi, mendengarkan cerita Chanyeol yang sebenarnya singkat. Namun, entah mengapa dibuat rumit oleh sang pembicara.

"Aneh aja rasanya pas Minho meluk dia."

"Jadi intinya, lo jealous?"

Chanyeol menggeleng.

Dan Sehun menghela nafas.

"Bukan jealous. Rasanya beda. Lebih ke enggak ikhlas?"

"Tau darimana itu bukan jealous?"

"Gue tau rasanya, Sehun. Gue udah pernah punya orang yang gue suka." jawab Chanyeol tegas. Punggungnya menempel pada sofa yang ia duduki, bersidekap dada, dan salah satu kakinya ia tumpukan pada kakinya yang lain. Pose yang mengintimidasi menurut Sehun.

"Terus lo mau gue ngapain?"

Chanyeol menaikkan salah satu alisnya, seolah-olah bertanya pada Sehun 'apa lagi?' dan Sehun tak bisa menahan diri untuk tidak menghela nafas untuk sekian kalinya.

Tentu saja, nasihat dan juga saran.

"Gue gak bisa ngapa-ngapain. Jujur aja."

"Ini bakal panjang. Jadi, lo diem aja dan jangan potong gue. Get your shit together."

Chanyeol menelan ludahnya sendiri. Sehun sepertinya akan berbicara banyak. Terbukti dari postur tubuhnya yang sudah ia ubah menjadi condong lebih ke depan.

"Lo masih mikirin cewek itu kan?" tanya Sehun. Dari air muka dan nihilnya jawaban Chanyeol, Sehun tahu jawabannya adalah ya.

"Lo udah gede juga, enggak usah dilupakan, maafkan. Tanpa memaafkan, lo yang bakal tersiksa, Yeol. Lagian, kalo dilanjutin lo gak akan bisa berkembang. Dia bukan tipe orang yang bisa mendukung lo untuk maju."

"Sedangkan Baekhyun, ada satu hal aja, yang bisa lo pikirin buruk dari dia tapi baik di cewe itu?"

Chanyeol mengalihkan pandangannya, jengah karena apa yang Sehun katakan benar seratus persen.

"Lo yakin mau nyia-nyiain Baekhyun yang udah bener-bener sempurna kayak gitu cuma karena apa yang ada di kepala lo, Yeol?"

"Trauma lo akan selalu mengikat lo sama masa lalu. Gimana masa sekarang lo sama yang ke depannya?"

"Masa depan lo Baekhyun, atau gimana?" lanjut Sehun ketika ia merasa apa yang ia katakan mungkin belum cukup untuk dipahami oleh Chanyeol. 

"Tapi gue enggak suka Baekhyun." elak Chanyeol.

"Gue gak bilang lo suka Baekhyun. Gue tau lo belum suka."

"Terus kenapa gue aneh pas ketemu Minho?"

"Ada dua kemungkinan, Yeol. Lo gak sadar, rasa yang lo hindarin itu udah tumbuh atau selama ini, lo terlalu terbiasa dengan Baekhyun yang pusat perhatiannya ada di lo. Ada yang asing sedikit, lo kalut."

Sehun berhenti sejenak dan menatap wajah Chanyeol, dahinya berkerut.

"Soal cewek itu, ambil aja pelajarannya. Cintai seseorang dengan cukup. Jangan berlebihan sampe lo nyerahin diri lo sepenuhnya, supaya kalau orangnya hilang, diri lo masih tinggal. Masih milik lo sepenuhnya. Dengan begitu, kalo orangnya engga hilang pun, orang yang lo cintai ada dua sekarang. Lo dan dia."

Ia ingin mengatakan sesuatu, tapi ia pun masih ragu Chanyeol akan bisa menerimanya atau tidak. 

"Dan gue rasa, Baekhyun pantes buat lo cintai, Yeol." 

Sehun menepuk bahu lebar milik Chanyeol, ketika yang lebih tua menatapnya bingung. Ia berharap sahabatnya itu bisa lebih jujur dan lembut pada dirinya sendiri.

Straight-A Student | ChanBaekWhere stories live. Discover now