Chapter 14

1.1K 168 3
                                    

Chanyeol dan Baekhyun berada di masing-masing ujung rumah yang akan menjadi tempat tinggal mereka sebentar lagi. Untungnya, rumah ini sudah dibersihkan sebelumnya dan mereka hanya perlu mengontrol kembali, serta meletakkan barang-barang kepemilikan mereka.

Di tengah pengambilan keputusan apartment mana yang akan mereka tinggali, mereka berubah pikiran untuk menyewa rumah.

Selagi mencoba untuk mencari apartment yang bagus dan juga tidak terlalu mahal, mereka menemukan sebuah rumah yang lebih lega dibandingakan apartment, cocok dengan kebutuhan mereka, dan juga dengan harga yang tidak beda jauh dengan yang mereka inginkan. Maka dari itu, mereka memutuskan untuk menyewanya.

"Chanyeol-ah." Panggil Baekhyun.

"Alat-alat musik kapan dateng?"

Saat masuk ke dalam rumah, dapur adalah hal pertama yang akan terlihat. Lalu, lorong terbuka akan mengantarkan ke ujung rumah di mana di dua sisinya ada dua kamar. Chanyeol meminta Baekhyun untuk berbagi kamar dengannya karena ia ingin menjadikan kamar yang satunya sebagai studio pribadi. Awalnya, Baekhyun menolak, namun setelah mendengarkan permohonan Chanyeol, ia pasrah juga. Untungnya, kamar yang akan mereka tempati memiliki kamar mandi sendiri, jadi Baekhyun juga tidak seberapa keberatan.

"Kayaknya besok."

"Kita harus ke sini besok?"

"Gue aja kok. Lo engga usah."

Dering telfon dari ponsel Baekhyun mengalihkan perhatian empunya dan juga Chanyeol. Dengan ekspresi bingung, Baekhyun mengangkat panggilan tersebut.

"Selamat siang. Apa betul ini dengan Byun Baekhyun?"

"Ah, betul. Ada yang bisa dibantu?"

"Halo, kak. Kami dari pihak Southern University." Baekhyun menegakkan tubuhnya dan menghadap Chanyeol sebelum menggerakan mulutnya kepada Chanyeol.

"Southern University."

"Seperti yang sudah dikirimkan informasinya, tahun ajaran baru akan dimulai sebentar lagi. Kami dari pihak Southern University ingin mengundang para mahasiswa baru untuk mengunjungi kampus kami terlebih dahulu. Nanti, informasi-informasi tambahan akan disampaikan dan perkenalan gedung kampus juga akan dilakukan. Apa kira-kira bisa datang, kak?" Suara seorang wanita muda menyapa telinganya kembali dan berbicara panjang lebar.

"Oh. Bisa. Kapan saya harus datang?"

"Nanti tempat dan waktu akan diinformasikan kembali. Formulir pendaftaran juga akan dikirimkan ya, kak. Mohon diisi."

"Oke. Makasih atas infonya." Baekhyun menutup panggilan itu setelah wanita itu membalas ucapannya.

"Kenapa?" Tanya Chanyeol. "Apa tentang tur kampus?"

Baekhyun mengangguk.

"Iya. Lo juga udah dikasih tau?"

Kali ini, giliran Chanyeol yang mengangguk.

Panggilan itulah yang menuntun mereka untuk sampai disini. Di Southern University untuk tur kampus dan informasi yang katanya akan disampaikan nanti di penghujung acara.

Dari tampak luar, universitas ini memang sudah terlihat mewah dan modern. Cocok dengan biaya yang harus dibayar jika ingin menjadi salah satu muridnya.

Southern University terdiri dari beberapa gedung yang menaungi berbagai macam fakultas. Karena Baekhyun dan Chanyeol mengambil jurusan yang berbeda, maka mereka akan berada dalam gedung yang berbeda untuk kegiatan sehari-hari. Tapi karena lokasi kedua gedung fakultas tidak seberapa jauh, sepertinya mereka masih bisa untuk sering bertemu.

"Ini perpustakaan utama dari Southern University." Dan setelah itu sang pemandu grup terus maju dan menjelaskan fasilitas universitas satu persatu.

Not bad.

Kolam renang, gym, auditorium yang mewah, berbagai macam lapangan, kantin, ruang musik, dan bahkan ruang santai untuk para mahasiswa.

Sekarang, di tengah acara, mereka diminta untuk bergaul dengan anak-anak lainnya yang juga ikut dalam tur. Pastinya, keadaan masih lumayan canggung dan mereka masih belum bisa untuk berinteraksi dengan baik. Ditambah Baekhyun dan Chanyeol yang notabenenya tidak memiliki kepribadian ceria.

Untungnya, ada beberapa anak yang akhirnya memulai percakapan dan disahuti oleh yang lain.

Baekhyun menyadari bahwa ada salah satu laki-laki yang hanya diam. Tapi, sekali-kali, ia terus melihat ke arah Baekhyun. Ia lumayan tampan, dengan tinggi yang mendekati Chanyeol. Rambutnya ia tata ke bawah dan tidak diberi penata rambut apapun, memberikan kesan polos dan imut pada wajahnya yang memiliki garis tegas. Ditambah dengan otot-otot tangannya itu.

Dengan ragu, ia beranjak dari tempat duduknya dan mendatangi lelaki itu. Baekhyun merasa kasihan karena sepertinya tidak ada yang berniat untuk mengajaknya berbicara.

"Hai." Baekhyun menyapanya. Yang disapa mendongakkan kepala sebelum tersenyum tipis.

"Hai."

"Boleh duduk di sini?" Sampaikan permintaan maaf Baekhyun pada Chanyeol yang ia tinggalkan.

Lelaki itu mengangguk sebelum menarik kursi di sebelahnya untuk Baekhyun duduki. Baekhyun menggumamkan terima kasih sebelum duduk manis di samping pemuda itu.

"Nama lo...?" Baekhyun menggantungkan pertanyaannya.

"Joohyung. Kim Joohyung."

"Byun Baekhyun."

Setelah penutupan acara, Baekhyun melihat Chanyeol yang sempat celingukan. Ia berasumsi bahwa sahabat tingginya itu sedang mencari dirinya karena mata Chanyeol yang melekat pada ponsel miliknya.

"Gue duluan ya." Baekhyun tersenyum. Ia bangkit berdiri, mengambil tasnya, dan bersiap untuk pergi. Namun, cekalan di tangannya mencegahnya.

"Gue..."

"Kenapa?"

"Boleh minta nomer lo?" Joohyung mengucapkannya dengan tergesa-gesa, terlihat jelas bahwa ia sedang gugup.

Baekhyun menghela nafasnya lalu tersenyum manis. Ia kira ada sesuatu yang serius. Kepalanya mengangguk kemudian, memberikan izin pada Joohyung untuk memberikan ponsel miliknya di mana Baekhyun bisa menyimpan nomer ponsel miliknya.

Ada jeda sejenak sebelum ia mengembalikan ponsel yang ia pegang tadi kepada empunya.

"Makasih." Joohyung tersenyum malu.

"Ga masalah. Gue duluan ya."

Joohyung memandang figur Baekhyun yang berlalu di hadapannya dan menghela nafas kemudian sembari tersenyum lega. Ia mencoba untuk mengatur nafasnya, meletakkan telapak tangannya di atas dada kirinya, dan merasakan jantungnya yang berdebar keras.

Straight-A Student | ChanBaekWhere stories live. Discover now