Chapter 25

1K 165 9
                                    

Benarkan apa yang Baekhyun bilang?

Lagi-lagi, Chanyeol sibuk dengan urusannya di kampus, mengakibatkannya untuk lembur dan belum pulang sampai jarum jam menunjuk pertengahan angka delapan dan sembilan. 

Baekhyun menghela nafasnya dan mengambil sebuah kotak bekal. Ia memasukkan makanan yang masih tersisa dari makan malam. Karena ia hanya sendiri, makanan yang dipesan masih tersisa lumayan banyak. Daripada terbuang, Baekhyun akhirnya memilih untuk mengantarkan makanan pada Chanyeol di kampus. 

Tangannya meraih jaket dan sepatu yang setelahnya ia pakai. Kakinya bergerak untuk segera melangkah menuju universitas. 

Sekali-kali, ia memeluk dirinya sendiri dan merapatkan jaket yang ia gunakan. Udara lumayan dingin hari ini.

"Baekhyun?" 

Suara yang memanggil namanya itu datang dari belakang dan berhasil membuatnya menengok. 

Astaga...

Kenapa Joohyung dimana-mana?

Benar-benar, sudah berapa kali terhitung ia bertemu dengan Joohyung? 

"Hai." Baekhyun dengan terpaksa menyunggingkan senyum ramah terhadap lelaki di hadapannya.

"Kok malem-malem gini keluar?" Joohyung bertanya.

"Iya, mau anterin makanan." Joohyung melirik ke arah tangan Baekhyun yang menjinjing sebuah tas kanvas.

Joohyung dan Baekhyun terlibat dalam kesunyian setelahnya. Agak canggung, tapi sepertinya Joohyung belum ingin untuk berpisah. Baru saja saat Baekhyun ingin berpamitan, Joohyung langsung memotong ucapannya dengan sesuatu yang betul-betul membuatnya tercengang.

"Gue suka sama lo." Baekhyun hanya menatap Joohyung dengan mata lebar.

"Gue serius dan gue enggak mau nyerah gitu aja. Gue bakal terus berusaha sampe lo bisa suka balik sama gue dan gue yakin saat itu akan tiba." Joohyung mengambil selangkah lebih dekat kepada Baekhyun dan itu membuat Baekhyun dengan reflek mundur. Tetapi ia dicegah dengan genggaman Joohyung pada tangannya yang bebas.

"Lo izinin gue kan?" Baekhyun menemukan sebuah kesan paksaan dari pertanyaan itu. Yang anehnya, ia pun tidak bisa menyanggah. Mungkin karena keperibadiannya yang terlalu tidak enakan.

Baekhyun kembali membelalakkan matanya ketika Joohyung membawa punggung tangannya untuk dikecup. Secara cepat, ia menarik tangannya.

"Sorry, gue bener-bener harus pergi sekarang." 

"Kemana?" Ekspresi Joohyung sedikit banyak berubah menjadi kecewa.

"Ke rumah saudara, mau anterin makanan. Duluan ya." Baekhyun tersenyum tegang dan langsung membalikkan tubuhnya, berjalan dengan cepat untuk menghindari Joohyung. Untungnya, anak itu tidak memanggilnya lagi atau apapun. 

Berbagai macam pikiran mulai mendatangi kepalanya. Apa yang barusan terjadi? 

Jujur, Baekhyun sangat terkejut. 

Walaupun Joohyung sudah menunjukkan berbagai macam perilaku yang secara tidak langsung memberitahunya lebih dulu, Baekhyun tidak menduga akan mendengarnya langsung dari mulut Joohyung.

Tidak terasa, Baekhyun sudah sampai di depan gedung fakultas Chanyeol. Ia segera menghampiri seorang petugas keamanan yang ada di sana.

"Malam, pak." 

"Malam. Ada apa?" Si bapak berkumis tipis itu bertanya.

"Saya mau nyamperin grup eksperimen tenik mesin. Ada dimana ya?" Baekhyun bertanya balik. 

Straight-A Student | ChanBaekWhere stories live. Discover now