Chapter 61

1.1K 152 114
                                    

Dari semua hal yang sudah terjadi semenjak Baekhyun mengungkapkan perasaannya pada Chanyeol, ini adalah hal yang paling mempengaruhi Chanyeol dengan hebat. Membuat Chanyeol gelisah setiap waktu ketika ia harus melangkah keluar rumah tanpa Baekhyun yang berada dalam jarak pandang dekat.

Ini memukulnya sekali. Memperjelas langkah yang harus ia ambil, sekaligus membuatnya begitu bimbang dengan hasil dari keputusannya nanti.

Chanyeol belum jatuh, perasaan itu belum ada.

Tapi gravitasi itu nyata, dengan segala pesona Baekhyun yang bisa saja menarik Chanyeol kapan pun.

Ia yakin bisa belajar untuk mencintai.

Sehun benar. Perihal segala traumanya dengan hubungan masa lalu yang sudah lama usai, harusnya tidak menghalangi hatinya untuk kembali berlabuh. Perempuan itu baik, tapi tidak baik untuk Chanyeol. Mungkin mereka memang tidak harusnya bersama.

Tapi, Baekhyun? Chanyeol memutuskan untuk mencoba.

Ia tidak akan tau tentang hasilnya jika mereka tidak mencoba dan berjuang bersama. Baekhyun memahaminya dan ia rasa dirinya pun bisa memahami Baekhyun dengan baik.

Memiliki seorang kekasih semanis itu, secantik itu, dan selembut itu, siapa manusia yang berani menolak?

Persahabatan mereka kuat. Harus kuat. Tidak akan goyah meskipun hubungan mereka sebagai pasangan nantinya tidak berjalan dengan baik.

Chanyeol akan mengatakannya nanti ketika Baekhyun sudah pulang.

///

Baekhyun tersenyum riang ketika disapa dengan Chanyeol yang sedang duduk di atas sofa ketika ia pulang. Otomatis, kedua tungkainya berjalan mendekat dan langsung membanting tubuhnya di samping Chanyeol. Menemani Jaemin berbelanja ternyata bukan hal yang mudah. Anak itu benar-benar dipenuhi dengan energi membuncah.

Chanyeol juga melepaskan laptop yang tadinya berada di pangkuannya. Ia menyerongkan tubuhnya agar bisa bertatap wajah dengan Baekhyun, bibirnya membentuk senyuman tipis ketika memperhatikan wajah mulus Baekhyun yang tanpa cela itu.

Mata Baekhyun terpejam, tapi mulutnya masih berkomat-kamit menanyakan keseharian Chanyeol.

Apa Chanyeol sudah makan?

Bagaimana dengan acara kampus?

Apa yang sedang dikerjakan?

Itu membuat Chanyeol terkekeh. Baekhyun bahkan tidak menatapnya sama sekali ketika menanyakan itu semua. Namun, kemudian senyumannya hilang. Digantikan oleh kegugupan yang singgah karena tiba-tiba mengingat apa yang harus ia bicarakan pada Baekhyun.

Ia bersedekap, menghela nafas dan menundukan kepalanya. Otaknya berpitar untuk menemukan kata-kata yang tepat.

Itu tampaknya mengundang atensi Baekhyun. Yang lebih mungil itu menegakkan badannya dan mendekat ke arah Chanyeol, menatapnya dengan tatapan yang begitu lembut dan dipenuhi risau karena air muka Chanyeol yang tiba-tiba berubah. 

"Are you okay?"

Suaranya terdengar begitu khawatir dan risau karena perangai Chanyeol yang tiba-tiba berubah.

Tanpa Baekhyun tau, itu semakin meyakinkan Chanyeol untuk melakukan apa yang ia ingin lakukan. Keyakinannya semakin naik karena perhatian yang Baekhyun beri.

Chanyeol mengangkat wajahnya dan benar saja, kedua mata Baekhyun menyiratkan kekhawatiran.

Walau ia ragu, ia tak ingin kehilangan kesempatannya hanya karena keraguan dan gengsinya yang tinggi. Kesempatan yang datang harus digunakan dengan baik.

Straight-A Student | ChanBaekWhere stories live. Discover now