Chapter 9

1.1K 174 3
                                    

Chanyeol membungkukkan tubuhnya untuk mengambil tas olahraga yang tadi pagi ia tinggalkan di sebelah loker kolam renang.

"Chanyeol."

Mendengar namanya dipanggil, ia mengalihkan atensinya pada Joohyuk. Satu lagi member Aloskan yang belum sempat disebutkan waktu itu. Bukan pemandangan yang aneh melihat Joohyuk di kolam renang. Anak itu memang salah satu atlet renang kebanggaan sekolah.

Sebagai balasan, Chanyeol hanya tersenyum tipis dan mengulurkan tangannya untuk sekedar berjabat tangan guyub.

"Lo nyetir?" tanya Joohyuk sembari meraih tas olahraga hitamnya.

"Engga."

"Mau pulang bareng? Yang lain ada di mobil."

"Ada siapa aja?"

"Minho, Jingoo, Jonghyun, sama Minwoo." Joohyuk terlihat berpikir sejenak sebelum melanjutkan kalimatnya. "Oh ada Dowan juga sama Jungha."

"Muat emangnya?"

"Santai aja. Jonghyun sama Hyunwoo bawa mobil masing-masing. Lo bisa ikut sama gue."

"Oke. Makasih."

"Gak masalah."

Sesampainya mereka di mobil Joohyuk, dimana Minho, Jingoo, dan Jungha sudah duduk tenang, Joohyuk langsung memberitahu bahwa Chanyeol akan ikut serta dengan mereka.

"Chan, keberatan gak kalo mampir untuk makan malam?" Minho membuka suara.

"Sure."

Sebenarnya, Chanyeol sedikit keberatan. Tapi ia masih tahu diri. Mobil yang ia tumpangi saat ini itu mobil Joohyuk dan ia tidak ingin mengacaukan acara mereka.

///

"Baik. Saya ulang pesanannya. Satu french fries, 2 calamari, 2 nasi goreng seafood, 3 Sprite, 2 lemonade, 2 thai tea, dan 1 Ice Americano."

Pelayan wanita itu pergi setelah mengkonfirmasi pesanan para pelanggan dihadapannya. Tidak lupa mengumpulkan buku menu sebelumnya.

Sebagian besar waktu, Chanyeol habiskan dengan memainkan ponselnya tanpa meladeni dan merespon para anggota Aloskan di hadapannya. Lagian, Chanyeol tidak paham dengan topik pembicaraan mereka tentang dunia malam, mabuk, dan beberapa nama yang terbawa karena tidak bisa berhenti merokok hingga berbungkus-bungkus. Mereka pun sepertinya tidak tertarik untuk memulai sebuah percakapan dengan Chanyeol. Sebelum Hyunwoo memutuskan untuk memulainya.

"Kenapa lo sering sama Sehun? Apa asiknya?" Chanyeol sempat tertegun dengan pertanyaan Dowan. Mengingat bahwa ia memulainya tanpa basa-basi dan langsung ke inti.

"Gue sama dia deket."

"Lebih baik bareng kita." Dowan berkata sebelum mengepulkan asap dari mulutnya hasil hisapannya pada rokok tadi.

Chanyeol melirik ke arah anggota lain dan mereka terlihat santai. Kecuali Joohyuk dan Minho yang terlihat kurang nyaman dengan tingkah Dowan. Terlihat dari cara bagaimana mereka berusaha untuk tidak peduli dengan mengambil beberapa batang kentang gorang yang baru datang.

"Kenapa?"

"Bukannya dia terlalu datar untuk ukuran anak SMA?" Hyunwoo tertawa remeh. "Selalu keliatan sok tau juga."

Chanyeol memilih bungkam.

"Dia juga terlalu... apa ya?" Jungha tiba-tiba memasuki percakapan tersebut dan menambahi apa yang Dowan sudah berusaha untuk sampaikan sedari tadi. "Kaku. Bahkan kadang terlalu ikut campur urusan orang lain."

"Udah lah." Minho sepertinya berpikir bahwa ucapan kawan-kawannya itu mulai melewati batas.

Tapi itu tidak bekerja.

Mulai dari situ, mereka mulai menambahi hal-hal yang mereka tidak sukai dari Sehun. Seakan-akan ini adalah waktu yang sudah mereka tunggu-tunggu untuk menumpahkan segala keluh kesah dan dendam yang mereka sempat kubur.

Joohyuk dan Minho sekali-kali mencoba untuk mengalihkan pembicaraan dengan mengangkat topik basket atau bahkan beberapa wanita yang Jungha dan yang lainnya pernah lirik.

Chanyeol menghargai usaha mereka.

Tapi pada titik ini, Chanyeol hanya menatap tajam kelima orang lainnya dan berpikir keras. Yang pertama, Chanyeol tahu betapa kuat tatapannya. Ia memiliki mata elang dan semua orang yang ia pernah berikan tatapan itu akan gemetar ketakutan, secara harfiah maupun secara kiasan. Bagaimana mereka tidak bereaksi sedikitpun? Mungkin terlalu asyik membicarakan orang lain sampai mulut berbusa. Yang kedua, sebodoh apa kau membicarakan seseorang di hadapan sahabat orang tersebut? Yang ketiga, apa mereka berpikir Chanyeol juga diam-diam tidak menyukai Sehun?

Diskusi tersebut terus berlanjut hingga Chanyeol menghabiskan nasi goreng yang ia pesan.

"Chanyeol-ah, mau nyoba clubbing Sabtu ini?" Jingoo dengan entengnya bertanya kepada Chanyeol.

"Engga. Makasih."

"Kenapa? Gara-gara Baekhyun?" Mendengar nama sahabatnya dibawa, Chanyeol melirik tajam Jingoo.

"Bukan." Chanyeol bangkit dari tempat duduknya dan mengeluarkan satu lembar uang merah dan meletakkannya di samping piring kosongnya.

"Itu keputusan gue dan kalian gak usah ikut campur." Chanyeol menatap Hyunwoo dan Jungha. "Soal Sehun. Berhenti jadi pengecut dan coba ngomong langsung sama yang bersangkutan. Sehun mungkin pernah ikut campur, tapi setidaknya dia langsung ngomong sama kalian. Daripada ngomongin sampah di belakang kayak gini. Dan gue menghormati dia untuk itu."

"Minho, Joohyuk. Makasih udah nyoba untuk ngalihin pembicaraan. Gue hargain itu. Gue duluan."

Dengan hati panas dan air muka yang tidak bersahabat, Chanyeol pergi dari restoran itu dan dengan cepat memberhentikan taksi yang lewat.

///

"Gue ngerti, Chanyeol. Tapi jangan emosi. Tenang dulu." Baekhyun menepuk pelan tangan Chanyeol yang empunya kepalkan.

"Maksud mereka apa terang-terangan ngomong omong kosong kayak gitu di hadapan gue?"

"Mereka mungkin salah paham tentang persahabatan lo sama Sehun, Yeol."

Chanyeol merunduk dari posisi duduknya dan menumpukan kedua siku pada lututnya. Ia menundukkan kepalanya dan menggantungkannya begitu saja, menunjukkan betapa ia merasa terganggu dengan ucapan beberapa anggota Aloskan kemarin.

Dengan perlahan, Baekhyun membuka kepalan tangan Chanyeol. Terlihat secara jelas bahwa kuku Chanyeol mulai menusuk telapak tangan sang pemilik karena tenaga yang digunakan.

Melihat gerakan kecil tangan Chanyeol yang akan kembali menutup genggaman tangannya, ia menyangga kedua tangan besar itu dengan tangannya sendiri.

"Chan." Sehun yang sebenarnya ada si sana sedari tadi akhirnya membuka suara.

"Lo tau gue gak masalah sama semua ini kan?"

"Gue tau."

"Yang bermasalah dia, Sehun." Baekhyun mengatakannya dengan senyuman. Mendengar itu, Chanyeol menggenggam jemari lentik Baekhyun lebih erat.

"Gue dan Aloskan kayaknya bakal selalu ada sesuatu, Yeol." Sehun menepuk bahu lebar Chanyeol. "Jangan biarin itu mempengaruhi lo. Biarin aja, gue juga baik-baik aja sama mereka."

Aneh tapi nyata. Sehun sebenarnya tidak pernah memiliki masalah dengan Aloskan walaupun mereka memiliki ketidaksukaan masing-masing terhadap satu sama lain. Namun, mereka selalu bertingkah seolah tidak ada masalah seujung kuku pun.

Sehun juga tidak pernah menyinggung masalah Aloskan dengan dirinya karena ia merasa itulah cara terbaik untuk mencegah munculnya masalah lain.

Straight-A Student | ChanBaekWhere stories live. Discover now