Chapter 52

912 154 52
                                    

Baekhyun datang ke kampus hari ini dengan beberapa pikiran yang membebaninya. Setelah percakapannya dengan Kyungsoo waktu itu, ia sadar bahwa ia harus setidaknya berbicara dengan Chanyeol. 

Namun, Baekhyun tidak menginginkannya.

Ia tak mau membicarakan apa yang sudah lalu. Biar saja, Baekhyun tau akhirnya akan sama, jadi biarkan Baekhyun menutup kisahnya yang satu ini di sini. Ia benar-benar enggan untuk memperjelas situasi dan ia lebih baik menguburnya dalam-dalam daripada harus membawanya kembali ke permukaan. 

Baekhyun mendengus, kakinya terus saja melangkah ke arah perpustakaan untuk membaca buku-buku yang ia harap bisa membuatnya lupa sejenak.

Lelaki manis ini sudah bertekad untuk kembali ke rumahnya bersama Chanyeol. Agar ia bisa memahami situasi dan melihat apa yang akan terjadi di antaranya dan Chanyeol. Walaupun dalam kepalanya, ia sudah menggambarkan jelas apa yang ia akan lakukan. 

Lagipula, biaya transportasi lumayan mahal dan waktu yang ia habiskan dalam perjalanan benar-benar membuatnya kelelahan. Belum lagi di saat kram perutnya menyerang. Ia juga tak bisa melepaskan kerja paruh waktunya di Ataraxy, salah satu beban tambahan yang harus Baekhyun pikul terus-menerus jika ia tak pulang. 

Ia membuka pintu perpustakaan, langsung membungkukkan badannya sedikit ketika matanya bertemu dengan milik sang penjaga perpustakaan yang tersenyum padanya. 

"Di sebelah sana ada yang kosong." kata sang pustakawan sambil menunjuk ke arah belakang. 

Baekhyun mengangguk senang dan menggumamkan kalimat terima kasih.

Baru saja ia hendak melanjutkan langkahnya, suara rendah yang tak asing mengalihkan perhatiannya, walau berbisik, suara itu masih terdengar jelas dan memikat di telinganya. Di saat ia menengok ke belakang, ia disuguhi dengan punggung tegap Chanyeol. Si tampan itu sedang menunjuk-nunjuk beberapa bagian kertas di atas meja, sembari menjelaskan apa yang terdengar sebagai rumus-rumus yang Baekhyun juga tak seberapa paham. 

Ada Lucas di sana dan ketika ia melihat ke arahnya, Baekhyun langsung saja mengisyaratkan pada Lucas untuk diam-diam saja. Tak perlu memberitahu Chanyeol.

Chanyeol sedang sibuk menjelaskan kepada rekan-rekannya, sehingga ia pun tak begitu memperhatikan keadaan sekitar dan ia tidak sadar akan kehadiran Baekhyun.

Tanpa mengatakan apapun dan setelah tersenyum tipis kepada Lucas, ia langsung berjalan menuju salah satu meja kosong yang ditunjuk pustakawan tadi.

Ia duduk di bangkunya, pandangannya masih tak ingin meninggalkan punggung kokoh milik Chanyeol yang ia rindukan. Baekhyun menertawakan dirinya dalam hati, ia ingin memeluk Chanyeol lagi. 

Perempuan itu, yang sedang di hadapan Chanyeol, sedang menatap Chanyeol memuja. Mungkin tidak, itu hanya menurut Baekhyun yang sedang berlebihan. Tapi itu cukup membuat Baekhyun kembali mempertanyakan posisinya. Atau mungkin lelaki di samping Chanyeol, sedikit lebih tinggi dibanding Baekhyun tetapi masih terlihat begitu manis, ia juga terlihat pantas jika disandingkan dengan Chanyeol.

Baekhyun hanya sedang tak percaya diri. Ia membutuhkan sesuatu yang bisa meyakinkannya.

Tadinya, Baekhyun berniat untuk langsung pulang ke rumahnya dan Chanyeol pagi ini. Namun, ia berubah pikiran dan akhirnya berencana untuk langsung mengambil barang-barangnya dari rumah orangtuanya sehabis kelas selesai dan baru kembali setelah itu. Jaga-jaga jika Baekhyun kembali bimbang dan tak ingin kembali. 

Hati dan pikirannya harus benar-benar siap. Apalagi dengan keputusan yang sudah ia ambil.

///

"Yeol, lo berantem ya sama Baekhyun?" tanya Lucas ketika anak-anak lain sudah pergi, meninggalkannya dengan Chanyeol.

Straight-A Student | ChanBaekWhere stories live. Discover now