Chapter 40

1.1K 162 38
                                    

Hehe halo! Enjoy this chapter😆 ini lumayan panjang menurut aku hahahaha jangan bosen ya. Thank you for the constant support😊😚 aku minta comments and votesnya yaa❤ seru banget baca comments kaliann!

***

Chanyeol, yang sedang duduk manis di salah satu kursi kantin, mengetuk-ngetuk layar ponselnya bosan sembari menunggu Baekhyun untuk kembali. Kantin memang sedang ramai, tidak mengherankan karena memang sekarang jam makan siang. Tadi, Chanyeol sebenarnya ingin membelikan makanan. Tetapi sebelum ia bisa pergi, Baekhyun sudah menghalanginya terlebih dahulu. Katanya ia ingin menraktir Chanyeol sekali-kali.

Seharusnya Lucas ikut serta bersama mereka, tetapi anak itu memilih untuk langsung pulang ketimbang makan siang di kampus. Apalagi, setelah ini ia tidak memiliki jadwal apapun lagi.

"Hey." sapa Baekhyun.

"Lama ya?"

Ia mendudukkan diri di hadapan Chanyeol, meletakkan makanan mereka di atas meja sebelum menyingkirkan tas miliknya agar ia bisa duduk leluasa.

"Lumayan."

"Kalo kayak gini, bilangnya enggak. Jadinya lawan bicaranya enggak ngerasa bersalah." Baekhyun menasihati. 

"Suka-suka."

"Dasar."

Mereka memejamkan matanya perlahan, berdoa, sebelum memulai acara makan. Selang beberapa menit tanpa ada gangguan apapun, tiba-tiba ada yang berdiri di samping meja mereka dan memanggil nama Baekhyun.

"Baek."

Baekhyun menegang. Ia tidak mau... tidak mau bertatap muka dengan Joohyung. Jika bisa, untuk selamanya.

Karena itu, ia tidak merespon sama sekali dan tetap memilih untuk menatap makanannya. Tidak menanggapi sapaan Joohyung yang ceria, seolah-olah melupakan apa yang sudah ia lakukan terhadap Baekhyun. Terlihat jelas, Joohyung tidak merasa bersalah sama sekali dan ia mendatangi Baekhyun bukan untuk minta maaf. Lagipula, ada Chanyeol di sini. Apa Joohyung seberani itu?

Baekhyun bisa melihat beberapa mahasiswa di sekitarnya menatap Joohyung dengan pandangan mengkritik dan Baekhyun mengenali beberapa wajah mereka. Kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa jurusan gizi.

Ya, begitu lah.

Joohyung dikenal sebagai seseorang yang secara gamblang memperjuangkan perasaannya pada Byun Baekhyun, kekasih sang 'Park Chanyeol'. Itu sudah menjadi rahasia umum.

Chanyeol berdeham, sadar betul bahwa reputasinya saat ini adalah kekasih Baekhyun.

"Lo butuh apa?" Chanyeol membuka suara, menaikkan salah satu alisnya ketika Joohyung menatapnya dengan tatapan garang. Seolah-olah ingin menunjukkan padanya bahwa ia membenci eksistensi Park Chanyeol sampai ke ujung dunia. Namun, tentunya seorang Park Chanyeol tidak akan takut hanya karena sekedar tatapan yang menurutnya tidak mengintimidasi sama sekali.

"Gue butuh Baekhyun."

Chanyeol melirik ke arah Baekhyun yang terlihat begitu tidak nyaman, terus menundukkan kepalanya.

"Lo sadar lo ngomong sama siapa?"

"Sama lo."

Chanyeol mengangguk angkuh, berdecih.

"Gue anggep lo juga sadar kalo gue pacar Baekhyun."

Chanyeol bisa melihat dengan ekor matanya ketika Baekhyun mengangkat kepalanya, menatap Chanyeol entah dengan tatapan jenis apa. Chanyeol tidak ingin mengalihkan pandangannya dari Joohyung agar lelaki di hadapannya ini bisa merasakan aura gelapnya, yang secara tidak langsung memberitahunya untuk angkat kaki dari tempatnya saat itu juga. Ia dibalas dengan tatapan Joohyung yang dipenuhi dengan dengki dan amarah.

Straight-A Student | ChanBaekWhere stories live. Discover now