Chapter 42

1.1K 149 36
                                    


Baekhyun meringis pelan ketika bangkit dari duduknya, merasa pinggang dan pinggulnya seperti dipelintir begitu keras. Belum lagi, lubangnya masih begitu perih akibat kegiatannya dengan Chanyeol kemarin.

Dua jam berada di bawah Chanyeol bukan lah waktu yang singkat. Ditambah dengan keadaan tubuh Baekhyun yang dari awal memang sudah tidak sekuat biasanya.

Saat ia bangun tidur tadi, ia memutuskan untuk langsung mempersiapkan diri dan berangkat ke kampus terlebih dulu sebelum Chanyeol bangun. Khawatir keadaan akan menjadi canggung karena suasana seks yang mereka lalui kemarin malam bukanlah yang terbaik. Baekhyun juga tidak bisa menyangkal bahwa perlakuan Chanyeol kemarin membuatnya kecewa. Diperlakukan seperti itu oleh orang yang kau suka, tentu saja hatimu akan terluka.

Ia menghela nafas.

Mengutuk Chanyeol dalam hati karena membantingnya kesana kemari tadi malam.

"Baek,"

Baekhyun menengok ke belakang dan disambut oleh Jaemin yang sedang tersenyum sumringah sebelum menyusulnya untuk berjalan bersama.

"Baru sampe?" tanyanya.

Jaemin mengangguk.

"Lo mau kemana?" tanya Jaemin kemudian.

"Abis ini mau ke perpus. Lo ada kelas ya?" Baekhyun menatap Jaemin yang sedang menggulung lengan kemejanya, terlihat kesusahan dengan hanya menggunakan satu tangan.

"Sini." Ia mengambil inisiatif dan berhenti untuk membantu Jaemin.

Jemari-jemari lentiknya meraih lengan panjang kemeja Jaemin dan menggulungnya lembut, berhati-hati agar tidak terlalu membuat bagiannya terlihat kusut.

"Hehe," Jaemin terkekeh.

"Baik deh."

Baekhyun hanya tertawa pelan.

"Btw, lo gapapa? Kok kayak pincang gitu keliatannya." Jaemin terlihat khawatir, memerhatikan sekujur tubuh Baekhyun sebelum menatap wajahnya. Ia menunggu Baekhyun untuk menjawab.

"Kemaren jatoh. Kepleset." Baekhyun mengerucutkan bibirnya, hanya untuk mendukung kebohongannya untuk dipercaya.

"Dasar." omel Jaemin.

Baekhyun tersenyum puas ketika kedua lengan kemeja Jaemin sudah terpasang rapi. Ia menepuk lengan Jaemin pelan.

"Ya udah. Sana masuk kelas. Nanti telat."

"Oke! Duluan ya." Jaemin membuat tanda hormat dengan tangannya ke arah Baekhyun sebelum berlari kecil menuju kelas, meninggalkan Baekhyun yang tertawa pelan karena tingkah konyol Jaemin.

///

Baekhyun membuka tasnya untuk mengambil binder miliknya dan beberapa buku yang ia akan gunakan untuk membuat catatan.

Sebenarnya hari ini jadwalnya tidak sepadat kemarin dan Baekhyun mensyukuri itu. Sepertinya ia tidak akan kuat jika kesibukkannya hari ini seperti kemarin. Sekarang saja, sebenarnya ia sudah ingin pulang. Namun tubuhnya masih malas untuk sekedar bergerak untuk mencari transportasi online. Sedikit menyesal kenapa ia harus mengikuti kata hatinya untuk meninggalkan Chanyeol tadi. Jika tidak, ia tidak perlu menyewa kendaraan untuk berangkat kuliah dan juga tentunya ia tidak perlu kebingungan untuk kendaraan pulang.

Lamunannya dihentikan oleh seseorang yang tiba-tiba duduk di hadapannya, mengetuk sisi mejanya perlahan dengan jari-jari tangannya.

"Hey." Chanyeol menyapanya pelan, menjaga suaranya agar tidak melampaui batas.

Baekhyun menatap Chanyeol dengan mata lebar. Ia tidak menyangka bahwa Chanyeol akan sampai di sini, apa lagi ia tidak memberitahu keberadaannya sama sekali. Ia mendekatkan tubuhnya sebelum berbisik menjawab Chanyeol.

Straight-A Student | ChanBaekWhere stories live. Discover now