TEMAN LAMA ATAU CINTA LAMA

2.7K 409 17
                                    

Shandy bergegas dengan motor matic model lama kesayangannya yang akrab di sebunya dengan sebutan Si Cantik, tanpa memikirkan keselamatannya sendiri Shandy mempercepat laju motornya hingga mencapai kecepatan maksimum

Jantung Shandy berdegup sangat kencang, bukan! bukan karna takut akan kecepatan motor nya, tapi dia takut ada hal buruk terjadi pada adiknya, pikiran Shandy benar benar kacau saat ini.

Sesampainya di sekolah adiknya, Shandy langsung berlari meninggalkan motornya dengan keadaan kunci motor yang bahkan masih tersangkut disana

Shandy berlari dari kelas ke kelas, mencari dimana kelas adiknya, sebenarnya mudah saja Shandy bisa datang ke ruang guru dan bertanya dimana kelas adiknya tapi Shandy tidak terpikirkan hal itu, dia sudah sangat panik saat itu

*Braaaaaaak
Shandy menabrak salah seorang guru magang yang sedang membawa beberapa buku.

"Ah, sorry-sorry" ucap Shandy sambil membatu merapihkan beberapa buku

"Ini bukunya, sorry saya gak sengaja, saya lagi buru-buru" sambung Shandy yang kemudian memberikan beberapa buku yang berhasil dia kumpulan tadi

"Shandy? kamu Shandy anak paduan suara pas SMA kan" Shandy mengangguk dengan ekspresi sedikit kaget dan bingung

"lo- Risya 'kan? Lo ngapain disini? gak mungkin kan lo sekolah SMA lagi" tanya Shandy yang langsung membuat Risya tertawa kecil 

"Enggak, kebetulan aku bantu-bantu ngajar kesenian disini" jawab Risya, yang langsung di jawabi anggukan kepala dari Shandy 

"Kamu, sendiri ngapain disini? Kok ngos-ngosan gitu? kaya abis lari maraton" tanya Risya memastikan

"Ah, iya, gue lagi nyari kelas adek gue, dari tadi gue cari cari gak ketemu"

"Emang, adik kamu namanya siapa? Kelas berapa? mungkin bisa aku bantu"

"Namanya Fenly, kelas 2 IPS, tapi gue gak tau IPS berapa"

"Kayanya aku tau deh, ayo ikutin aku" ajak Risya yang membuat Shandy mengangguk dan mengikuti langkah kaki Risya

**

Sesampainya di depan kelas Fenly, Shandy tidak langsung masuk, Shandy hanya mengintip Fenly dari jendela, ya, karna memang Shandy hanya ingin mengetahui keadaan adiknya saja.

Saat Shandy mengintip dari jendela, ia melihat Fenly sedang mengganggu Fajri yang duduk persis di depannya, dan dengan keadaan Fenly yang masih baik baik saja.

"Ayo, katanya mau ketemu adek kamu, masuk aja, kebetulan juga lagi jam kosong" ajak Risya, namun Shandy hanya menggelengkan kepalanya dan menarik Risya menjauh sedikit dari kelas Fenly

"Kenapa si Shan?"

"Ri, gue gak bisa langsung masuk dan nemuin adek gue sekarang, gue gak mau dia curiga dan nanya-nanyain masalah gue" ucap Shandy yang membuat Risya bingung

"Ini masalah nya lumayan berat, gue minta maaf gak bisa cerita sama lo juga saat ini, tapi gue boleh minta tolong sama lo?" sambung Shandy yang langsung membuat Risya mengangguk.

"Gue titip adek gue ya, gue minta tolong perhatiin dia selama di sekolah, kalo ada hal mencurigakan di sekitar adek gue, tolong kabarin gue, gue pasti langsung dateng" sambung Shandy lagi yang membuat Risya mengangguk kembali dan tersenyum

"Jadi, dia, adek yang dulu selalu kamu ceritain ke aku? Shan" tanya Risya pelan, Shandy mengangguk.

"Dia, segalanya buat gue, Ri" pelan Shandy sambil tersenyum.

"Iya aku tau, kamu gak pernah berubah ya Shan, beruntung banget dia punya kamu di hidupnya, dan, it's okey, kalo kamu belum bisa cerita masalah kamu apa sama aku saat ini, tapi aku janj,i bakalan jagain dia buat kamu" ucap Risya sambil tersenyum dan memegang salah satu bahu Shandy.

"Yaudah, kalo gitu gue pamit dulu ya, gue gak mau kalo adek gue liat gue disini, trus dia nganggep gue lebay"

"Iya, hati-hati shan" Risya mengangguk sambil tersenyum.

Shandy akhirnya melangkahkan kakinya menjauh dari Risya.

"Shandy" teriak Risya yang membuat Shandy menghentikan langkahnya dan memutar tubuhnya kembali ke Risya

"Nomer kamu, gimana caranya aku ngabarin kamu tentang adek kamu, kalo aku aja gak punya nomer kamu" Risya memberikan ponselnya ke Shandy, dan Shandypun menuliskan nomor ponselnya

"Thanks, ya Shan"

"Gue, yang harusnya makasih sama lu, Ri"

"Shan, apa kita masih bisa sedekat dulu?" Pertanyaan Risya sejetika membuat suasana menjadi kaku

"Eh, Ri, s-sorry, gue harus ke kampus soalnya masih ada kelas" alibi Shandy

Risya hanya mengangguk sambil tersenyum miris melihat Shandy yang kini sudah melangkah jauh darinya.

Ya, mereka dulu cukup dekat dan sebenarnya Shandy juga punya perasaan yang sama dengan Risya bahkan sampai saat ini, dan Shandy merasa sangat senang ketika Risya menyatakan perasaannya kepadanya dulu.

Tapi saat Shandy tau ternyata Farhan memiliki perasaan yang sama dengan Risya, Shandy kemudian membuat jarak antara dirinya dengan Risya

Dengan alasan tidak ingin menyakiti perasaan orang lain, terutama sahabatnya, Ya itulah Shandy.

***

Jam kini menunjukkan pukul 13.45 dimana 15 menit yang akan datang adalah bel pulang sekolah.

Shandy sudah ada di luar sekolah untuk menunggu Fenly pulang, ya sebenarnya Shandy memang tidak kemana-mana, pergi ke kampus karna masih ada kelas hanyalah alibi untuk menghindari Risya

"Bang Shan" teriak Ricky dari sebrang shandy, yang di balas dengan lambaian tangan oleh Shandy

Ricky datang dengan Gilang dan Farhan di belakangnya, yang membuat Shandy sedikit bingung.

"Eh, Jamet, gua cariin juga, disini lo rupanya" ucap Gilang sambil menendang kecil kaki Shandy

"Gue jemput adek gue, lah lo berdua ngapain kesini, kalo Ricky sih jelas jemput si Soni, lah lo berdua mau ngapain? Mau godain murid-murid sini lo ya?"

"Kita mau bantuin elo" jawab Gilang dengan cepat, membuat Shandy mengkerutkan dahinya karena bingung.

"Lah, emang gue lagi kerja bakti segala di bantuin" ucap Shandy enteng

"Kita, mau bantuin lo jagain Fenly" ucap Gilang dengan sedikit greget dengan Shandy

"Fenly gapapa guys, dia baik baik aja kok, tapi makasih ya dan maaf selalu ngerepotin kalian" pelan Shandy .

"Gak ada yang merasa lo repotin Shan, karna kita sahabat" ucap Farhan sambil memegang pundak kanan Shandy yang kemudian di susul dengan anggukan kepala Gilang dan Ricky .

Bersambung~

Instagram : @myshunsiine
Twitter : @myshunsiine
Tiktok : @myshunsine

RUMAH TANPA ATAP (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang