HARI MINGGU.

2K 343 26
                                    

Jam menunjukkan pukul 22.00 malam tapi Shandy melihat Fenly belum tertidur juga, Fenly masih sibuk menonton film karna besok adalah hari minggu jadi malam ini Fenly berencana untuk bergadang.

Shandy bingung bagaimana caranya ia pergi tanding jika Fenly benar benar bergadang malam ini.

"Fen,budah malem tidur sana, nanti di culik kakek cangkul, Kaka gak tolongin, ya"

"Ih, emang Fen anak kecil di takutin kaya gitu"

"Iya deh yang udah gede, Fen tidur dong udah malem, besok sekolah kesiangan"

"Besok kan Minggu kak" jawaban Fenly seketika membuat Shandy diam

Jam sudah menunjukkan pukul 23.00 ponsel Shandy terus berdering karna telephone dari Farhan.

"Kak, hp Kaka bunyi terus tuh"

"Ah, iya, si Farhan mau nyontek tugas kuliah" bohong Shandy padahal dia tau Farhan menghubungi karna Shandy harus bersiap untuk tanding.

Shandy mengirimkan pesan singkat ke Farhan, Shandy meminta Farhan, Gilang dan Ricky menunggu nya jauh dari rumah karna Fenly belum tertidur.

Shandy sedari tadi sibuk memikirkan bagaimana caranya pergi bertanding tanpa membuat Fenly bertanya ataupun curiga.

Jam kini menunjukan pukul 23.50 Shandy yang sedari tadi sibuk memikirkan cara bagaimana ia pergi tiba-tiba melihat Fenly yang sudah terlelap di sofa.

Melihat Fenly terlelap Shandy bergegas memindahkan Fenly ke kamarnya, dengan gerakan yang amat sangat pelan dan berhati hati Shandy meninggalkan kamar Fenly.

"Huh akhirnya Fenly tidur juga" ucap Shandy kepada teman temannya yang sedari tadi menunggu tak jauh dari rumahnya.

"Yaudah ayo berangkat, waktunya udah mepet" ajak Farhan yang kemudian di angguki oleh ketiga sahabatnya.

Sesampainya di lokasi pertandingan, Shandy langsung bersiap karna sebentar lagi waktunya ia bertanding.

"Bang Shan, semangat!" ucap Ricky dengan wajah yang penuh ke khawatiran, Shandy mengangguk.

kini Shandy sudah di ring, lawan Shandy saat ini berbadan besar berwajah garang, Ah, jika di banding dengan Shandy jauh sekali, Shandy yang kurus kerempeng yang bahkan jauh dari kata proposional

Melihat lawan Shandy seketika membuat Ricky dan Gilang khawatir akan keselamatan sahabat nya.

"Shandy pasti menang, lawan nya dia malam ini easy level" ucap Farhan sambil tersenyum setengah simpul.

Ya, Farhan benar, Shandy menang hanya dengan beberapa kali pukulan, lawan Shandy yang berbadan besar dan berwajah garang itu kalah telak oleh Shandy.

"Kan gue udah bilang, Shandy pasti menang" ucap Farhan kepada sahabat sahabat nya.

"Ayo kita balik" sambung Farhan sambil menunjukkan amplop coklat penuh uang hasil pertandingan Shandy.

Jam menunjukkan pukul 03.00 dini hari, Shandy sudah sampai di rumah, Shandy memasuki rumah dengan sangat pelan dan berhati hati supaya tidak menimbulkan suara apapun agar tidak membangunkan Fenly.

Tapi tanpa Shandy tau ternyata Fenly terbangun karna haus, dan Fenly memergoki Shandy yang masuk bak seorang maling.

Fenly yang tiba-tiba muncul di hadapan Shandy membuat shandy hampir mati karna kaget.

"Kaka, dari mana ?" Tanya Fenly sontak membuat Shandy bingung.

"I-itu, Kaka abis dari rumah Farhan, soalnya dia lagi sakit, jadi Kaka beliin dia obat tadi" jawab Shandy dengan gugup

"Jam segini?"

"Iya, soalnya sakit dia udah parah banget, jadi Kaka mesti buru-buru kasiin obat"

"Oh gitu" Fenly yang kemudian kembali ke kamarnya dan meninggalkan Shandy.

Shandy membuang napas lega, semoga saja adiknya percaya dengan omongannya.

Shandy langsung masuk ke kamarnya, tak lupa ia membersihkan tubuhnya terlebih dulu, kini ia merebahkan tubuh nya di ranjang, malam ini lawan Shandy tidaklah sulit, tapi Shandy hampir mati saat ketauan adiknya.

**

Pagi tiba, karna hari ini hari Minggu maka Shandy dan Fenly tidak ada kegiatan karna libur sekolah dan kuliah .

"Fen, sarapan dulu" teriak Shandy dari ruang makan

"Iya Kak, bentar"

"Mamah mau ngomong sama Kaka?" tanya Fenly kepada mamahnya yang sedang melakukan video call dengannya.

"Kak, mamah mau ngomong" Fenly memberikan ponselnya ke Shandy.

"Gimana kuliah Kaka?"

"Baik, kok Mah"

"Alhamdulillah kalo gitu, jagain Adek ya Kak, maaf Mamah belum bisa pulang, Nenek kalian keadaanya belum membaik"

"Iya Mah, gapapa kok, salam ya Mah buat Nenek" ucap Shandy yang di balas anggukan kepala dan senyum oleh mamahnya.

Vidiocall selesai, kini Shandy dan Fenly sedang sarapan, saat mereka berdua sarapan tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumah mereka, membuat Shandy menghentikan sarapannya dan membuka pintu, ternyata yang datang Farhan dan Gilang.

"Eh Han, Lang, ayo masuk! gue sama Fenly lagi sarapan, yuk sarapan bareng"

"Asik sarapan gratis" ucap Farhan sambil memegang perutnya.

Saat mereka sampai di meja makan Fenly cukup di buat kaget, saat melihat Farhan yang terlihat sangat sehat dan tak menunjukkan ciri-ciri orang sakit.

"Banghan, bukanya lagi sakit, ya?" tanya Fenly yang membuat Farhan dan Gilang saling bertatapan karna bingung

"Udah sembuh, i-iya Farhan udah sembuh abis minum obat yang Kaka beliin semalem" ucap Shandy sambil memberikan kode mata dengan dua sahabat.

"Ya-iya, udah sembuh" Farhan menjawab dengan ragu.

"Cepet banget sembuhnya" curiga Fenly yang membuat mereka bertiga seketika panik.

"Aduh pusing, aduh pusing, pusing banget aduh" ucap Farhan sambil memegang kepalanya.

Shandy hanya menepuk jidatnya, seharusnya dia bilang ke Farhan kalau dia menggunakan alasan Farhan sakit saat di pergoki Fenly.

"Gak usah lebay gitu juga, njir, malah keliatan banget bohongnya" bisik Gilang ke Farhan, yang membuat Farhan seketika salah tingkah.

"Yaudah bang, makan yang banyak, biar cepet sembuh" ucap Fenly yang kemudian melanjutkan sarapannya lagi.

Ya, sejak lama rumah Shandy adalah basecamp bagi mereka, jadi jika hari Minggu tiba di pastikan mereka semua datang ke rumah Shandy.

**

Saat siang hari datanglah Ricky dan Zweitson, Ricky yang bergabung dengan Shandy, Farhan dan Gilang di ruang tamu sambil menonton kartun, sedangkan Zweitson kekamar Fenly, menemui Fenly yang sedang asik dengan laptop barunya.

"Ih mentang mentang laptop baru, di mainin terus" ejek Zweitson ke Fenly yang membuat Fenly tertawa kecil.

"Piki gimana ya keadaannya sekarang" sambung Zweitson kembali, Fenly hanya mengendikan bahunya.

"Apa kita kerumahnya aja ya?" tanya Fenly ke Zweitson yang langsung di balas dengan gelengan kepala oleh Zweitson.

"Gak ah, gak mau takut nanti ketemu nyokapnya Aji lagi, trus di plototin lagi"

Fenly membuang napas pasrah, Ya, Zweitson benar, ini adalah hari Minggu pastilah ada Fani di rumah mereka, jika mereka memaksa datang selain mereka mendapatkan sinisan dari Fani, pasti Fiki akan jadi bahan amukan lagi seperti sebelumnya.

Bersambung~

Instagram : @myshunsiine
Twitter : @myshunsiine
Tiktok : @myshunsine

RUMAH TANPA ATAP (Completed)Where stories live. Discover now