BUKAN KESALAHAN

2.1K 375 88
                                    

Fenly sudah sampai di sekolahnya saat ini, setelah mengeluh habis-habisan di jalan karna Shandy selalu menolak ajakannya, Fenly semakin merasa jika Shandy memang tidak pernah memperdulikan nya.

Sesampainya di kelas Fenly di suguhkan pemandangan Fajri yang sedang membukakan tutup botol minuman yang kemudian di berikan ke Fiki.

"Enak banget jadi Fiki" batin Fenly.

"Cieeee, yang pake motor baru" ejek Zweitson saat melihat Fenly datang.

"Nanti pulang kita bisa jalan-jalan dulu, yuk" ucap Fiki yang seketika bersemangat

"Boleh" Fenly mengiyakan ajakan Fiki.

***

Sementara itu Shandy yang sedang bersantai di rumah seketika teringat jika motornya masih di bengkel dan dia harus mengambil motornya terlebih dulu sebelum berangkat kuliah.

Shandy mencoba menghubungi ricky agar menemaninya kebengkel
Sambil menunggu Ricky datang Shandy bersiap siap merapihkan diri agar selesai ambil motor ia langsung bisa berangkat ke kampus, namun saat Shandy sedang bercermin ia tak sengaja melihat yoyo usang hadiah ulang tahun dari Fenly 7 tahun lalu.

shandy mengambil yoyo itu dan tersenyum

"ternyata udah lama banget ya gak ada perayaan" gumam Shandy.

Ya, semenjak papahnya meninggal sudah tidak pernah ada perayaan apapun dalam hidupnya Shandy maupun Fenly, meski sebenarnya Shandy selalu menaruh sebatang coklat di bawah bantal Fenly di setiap ulang tahun Fenly, tapi tidak ada perayaan lain seperti tiup lilin atau bahkan ucapan selamat ulang tahun.

Mamah selalu bilang bahwa tidak ada yang bisa di rayakan setelah Papah pergi.

tanpa Shandy sadari ia meneteskan air mata, semua kenangan yang sudah dia lewati bersama sang papah secara otomatis terputar.

"Pah, kaka kangen, doain Kaka ya Pah supaya bisa jagain Mamah dan Adek" gumam Shandy dengan air mata yang mengalir tanpa bisa ia tahan

"Bang Shan... Assalamualaikum" teriak Ricky sambil masuk menyusuri ruangan di rumah Shandy untuk mencari keberadaan Shandy.

mendengar teriakan Ricky sontak saja membuat Shandy langsung menghapus air matanya.

"Waalaikumsalam! eh udah dateng lo Rick, yaudah ayo berangkat"

"Bang Shan, abis nangis ya? kok idungnya merah, mata Bangshan juga merah"

"Gak usah sotoy! Gue lagi pilek"

"Oh pilek, udah minum obat?"

"Ih cerewet banget lo, udah ayo berangkat"

***

Kini jam menunjukkan pukul 10.00 , Fenly, Zweitson, Fajri dan Fiki sedang bersiap menuju kantin.

"Ajiii..." teriak Bella menghentikan langkah mereka berempat dan menoleh ke arahnya.

"Aji, mau gak jadi pacar Bella ?" tanya bella dengan capat sambil mengulurkan tangan yang berisikan tangkai bunga palsu

Pengakuan Bella ke Fajri membuat anak-anak sekitar melihat kearah mereka.

Fajri merasa serba salah saat ini ia tidaklah menyukai Bella, tapi ia tidak mungkin menolak Bella, karna pasti akan membuat Bella malu, namun ia juga tidak bisa menerima Bella apalagi ada Fiki di sampingnya.

"Fiki, mau kok jadi pacar Kaka" ucap Fiki seketika membuat Bella tertawa

"Ih, lo apaan sih Pik, gue nanyanya Aji bukan lo. Ya, lo emang ganteng sih, tapi lo kan anak haram, jadi gak mungkin gue mau sama lo"

RUMAH TANPA ATAP (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang