PENJAGAAN

2.8K 415 16
                                    

Sesampainya di kelas Shandy di sambut dengan tiga sahabat nya yang rupanya sedari tadi membicarakan kemenangan Shandy kemarin malam

"Wih, jagoan kita" ucap Farhan sambil bertepuk tangan pelan, membuat Shandy tertawa tertawa

Meski memar di wajahnya masih sangat jelas terlihat dan terasa sakit,  tapi lagi-lagi Shandy senang karna ia bisa mendapatkan uang

"Bang Shan, mukanya sampe kaya gitu, gapapa?" tanya Ricky yang nampak khawatir dengan keadaan sepupu nya itu

"Gapapa lah. Gue 'kan jagoan" jawab Shandy dengan gaya sombong ciri khasnya

"Iya-iya deh jagoan. Eh, iya Shan. team gue suka sama lo, mereka seneng banget pas tau lo join, lusa lo tanding lagi bisa 'kan ?" tanya Farhan

"Enggak" Ricky dengan cepat menjawab.

"CK!" Decak Shandy ke Ricky sambil memberikan toyoran pada kepala Ricky

"Apaan sih lo Rick, bisa Han, bisa. Jangan di dengerin si Ricky" ketus Shandy yang kemudian di angguki dengan Farhan

**

Jam makan siang tiba

Kini Shandy, Farhan, Gilang  dan Ricky sedang di kantin kampus, guna merayakan kemenangan Shandy semalam, meski mendapat bingkisan beberapa memar di wajah, Shandy tetap senang karna ia bisa mendapakan uang untuk biaya kuliahnya dan biaya sekolah Fenly.

soal berkelahi Shandy memang jagonya, meski ia tidak pernah belajar bela diri tapi urusan bekelahi pria bekulit putih dan berbadan tinggi ini memang tidak ada lawan.

"Shan, jadi lo yakin 'kan tetep stay di team gue buat beberapa saat? soalnya kalo lo mengundurkan diri mendadak, kita berdua bisa kena denda" tanya Farhan sambil menikmati semangkuk bakso yang ada di hadapanya hasil kemenangan Shandy.

"Yakin kok, kan lo tau keadaan gue gimana, minimal sampe gue lulus kuliah dan dapat kerja yang bisa menjamin hidup Fenly" jawab Shandy, Farhan mengangguk

"Tapi, Shan, lo 'kan tau kerjaan ini resikonya bukan cuma buat lo aja, tapi buat orang sekitar lo, bahkan kemungkinan bisa beresiko juga buat adek lo" ucap Farhan yang seketika membuat makan mereka yang awalnya menyenangkan menjadi sedikit serius

"Santai, aja sih" jawab Shandy dengan entengnya, ia masih belum mencerna dengan baik kata-kata Farhan

*Plak
Farhan memukul kepala Shandy dengan sendok yang di pegangnya.

"Santai-santai, adek lo jagain! kalo mereka tau lo punya adek, bisa-bisa adek lo di incer, emang nya lo yakin adek lo bisa jaga diri?" sambung Farhan yang membuat Shandy kaget

"M-maksud lo, mereka bakalan nyentuh Fenly?" tanya Shandy dengan serius dan di jawab dengan anggukan oleh Farhan.

Ini yang membuat Farhan enggan mengajak Shandy ke bisnisnya selain resiko berurusan dengan polisi karena illegal, ada resiko di bekalang nya yang mengancam Shandy dan orang sekitarnya, namun apa daya Shandy terus memaksa supaya Farhan mengajaknya kedalam bisnis gelap ini sampai akhirnya dengan berat hati Farhan mengiyakannya, terlebih Farhan di himpit dengan adanya denda yang akan di terima jika tidak ada pemain.

"Cepet kasih tau gue , gue harus apa, Han?" tanya Shandy dengan nada tinggi, membuat Farhan kaget

"Han, cepet kasih tau gue! gue harus apa buat ngelindungin Fenly?" tanya Shandy lagi dengan nada semakin tinggi yang membuat orang sekitar mereka melihat kearah mereka

"Shan, tenang, sekarang yang harus lo jaga itu diri lo sendiri, bukan Fenly" ucap Gilang saat merasa keadaan sudah tidak kondusif, dan berusaha menenangkan Shandy.

Gilang sendiri pun bingung, memangnya apa yang akan di lakukan pria dewasa dengan anak SMA seperti Fenly, pasti itu hanya gertakan saja.

Shandy mengembil ponselnya, yang sedari tadi ia silent, Shandy semakin panik saat melihat banyaknya panggilan tak terjawab dari Fenly

"Fen-ly" gumam Shandy, yang kemudian langsung pergi meninggalkan teman temannya begitu saja.

"Shan, lo mau kemana? hei!!!" teriak Gilang yang tak di hiraukan oleh Shandy

"Han, apa lo yakin mereka bakalan macem-macem sama Fenly?" tanya Gilang, Farhan mengangguk pelan tanda mengiyakan

"Sebenernya, jagoan gue yang sebelumnya mengundurkan diri karna keluarga nya di ganggu sama pihak lawan yang gak terima kekalahan" ucap Farhan dengan pelan

"Han, lo gila Han! kalo lo tau resiko nya kaya gini, kenapa lo ngajakin Shandy? Shandy sahabat kita, Han" tegas Gilang, yang nampaknya sudah kesal dengan Farhan

"Sorry, gue terpaksa, karna-- gue sendiri butuh pemain, kalo gak gue bisa kena denda" ucap Farhan memelas

"Bukan karna lo menghindari denda, kemudian lo bawa sahabat lo ketempat yang lo sendiri takutin! egois tau gak sih lo, Han" tekan Gilang yang membuat Farhan semakin merasa bersalah

"Bang Shan pasti bakalan marah banget sih kalo sampe Fenly kenapa-napa" gumam Ricky sambil menggelengkan kepalanya

"Terus, kita harus apa? masa kita diem-diem aja kaya gini sih, ngeliat sahabat kita lagi kesusahan, sahabat macam apa coba kita?" tanya Gilang kepada dua laki-laki yang ada di hadapannya

"Kita, bantu Shandy jaga Fenly" jawab Farhan dengan cepat

"Oke, gue setuju!"

"Gue, juga setuju!"

"Oke kalo gitu, sekarang kita makan dulu, jam 2 siang ini sebelum Fenly pulang, kita udah harus ada di depan sekolahnya" lanjut Farhan yang di jawab anggukan kepala oleh kedua sahabatnya itu.

Bersambung~

Instagram : @myshunsiine
Twitter : @myshunsiine
Tiktok : @myshunsine

RUMAH TANPA ATAP (Completed)Où les histoires vivent. Découvrez maintenant