ABANG.

2.1K 369 51
                                    

Jam menunjukkan pukul 23.00 malam, Fenly belum bisa tidur meski teman-temannya yang lain sudah terlelap, Fenly memang sulit tertidur jika di tempat asing

"Fen, lo kok belom tidur?" Tanya Fajri

"Belom ngantuk"

"Yaudah, gue titip Piki bentar, ya"

"Lah, emang lo mau kemana?"

"Ketoilet"

"Gila lo ya, ketoilet aja kaya mau pergi haji, segala nitipin adek" Protes Fenly yang tidak di hiraukan oleh Fajri, yang langsung meninggalkan Fenly begitu saja

"Piki di jagain terus sama Aji, Soni di telponin terus sama Bang Rick, lah gue? kaya anak ilang, boro-boro di jagain kaya Piki, di telpon aja kaga! Kak Shandy lupa kali ya kalo punya adek" keluh Fenly dalam batinnya

"Fenlyyyyyyyyy" ucap Fajri yang mengagetkan Fenly

"Apaan sih Ji? ngagetin aja lo! Kalo gue sampe jantungan, gue ambil ya jantung lo, bakal ganti jantung gue" protes Fenly

"Abisnya lo bengong aja, kalo lo kesambet kan gue juga yang repot" ucap Fajri yang kini merebahkan tubuhnya di samping Fiki yang tertidur

"Ji" panggil Fenly membuat Fajri menoleh ke arahnya.

"Sini deh" Sambung Fenly sambil melambaikan tangannya, namun Fajri menggelengkan kepalanya.

"Ih, sini buruan, penting" paksa Fenly yang akhirnya di turuti Fajri

"Apa?" Ketus Fajri yang kini berada di sampingnya.

"Kenapa lo masih bisa sayang sama Piki? Setelah semua penolakan yang dia udah kasih ke elo" tanya Fenly dengan berbisik

Fajri menghela napas, kenapa Fenly selalu menanyakan hal yang seharusnya tidak perlu di tanyakan.

"Jawab Ji, buruan" paksa Fenly

"kalo lo tanya kenapa gue masih bisa sayang sama Piki, gue juga gak tau Fen, yang jelas gue sayang sama Piki, sayang banget malah, semua yang gue lakuin itu, ya, buat dia" jelas Fajri.

"Kalo tiba-tiba piki pergi dari hidup lo selamanya gimana?" Tanya Fenly membuat Fajri diam seketika

"Lo, udah pasti tau jawabannya Fen, Udahlah, udah malem, gue mau tidur" ucap Fajri yang kemudian berjalan menghampiri Fiki dan tidur di sampingnya

"sayang lo ke Piki itu terlalu sempurna Ji, buat gue yang gak punya Kaka sesempurna lo" batin Fenly yang kemudian mencoba memejamkan matanya.

**

Pagi tiba kini Shandy, Farhan, Gilang dan Ricky sedang berada di kantor polisi guna melaporkan tentang Fariz yang menggunakan obat-obatan terlarang.

Namun karna Fariz adalah anak dari salah satu penjabat yang terpandang, maka pihak polisi harus menyusun rencana sabaik mungkin, untuk menyerang Fariz dan komplotannya.

**

Pertandingan selesai dengan kemenangan yang di raih tim sekolah garuda, sekolah Fenly, Fajri, Zweitson dan Fiki

Semua merayakannya dengan suka cita, pak Rudi memesan makanan yang banyak untuk para murid di villa.

"AW" ringis Fiki saat tiba-tiba punggung belakangnya sakit, ya punggung yang kemarin terbentur ujung meja belajar, yang tadi sempat di puk-puk beberapa kali dengan teman temannya

"Piki, kenapa Pik?" Tanya Fajri yang panik, namun Fiki hanya menggelengkan kepalanya dan pergi begitu saja

"Sampe kapan Pik? Sampe kapan mau ngindarin abang kaya gini? Pik Abang mohon, jangan jauhin abang" batin Fajri sambil menatap ke arah tempat Fiki pergi

RUMAH TANPA ATAP (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang