PENYERANGAN.

2.2K 361 282
                                    

*toktoktok
Suara ketukan pintu terdengar di telinga Zweitson, Zweitson dengan semangat bergegas membuka pintunya

"Wah beneran di bawain" heboh Zweitson saat melihat semua pesanannya di bawa semua oleh mereka

"Bawa masuk, bawa masuk" sambung Zweitson lagi, dan di ikuti oleh mereka semua

Fenly yang kebingungan seketika menatap bingung pada Zweitson yang sedang kesenangan melihat banyaknya makanan yang tersedia di hadapannya kini

"Kalo ada Piki disini, lomba makan seru nih" gumam Zweitson

"Bang, disini gak ada ps, ya?" Tanya Zweitson ke mereka

"Hah? PS?"

"Iya PS, play station. Ada gak?" Tanya Zweitson yang langsung mendapatkan jawaban gelengan kepala dari mereka

"Ah, yaudah-yaudah kalo gak ada, temperatur AC nya aja di turunin dong, gerah nih" sambung Zweitson bergaya bak seorang raja, yang kemudian di turuti oleh mereka

"Son, lo gila, ya? Kita lagi di culik, jangan banyak gaya lo, di pites sama mereka abis kita, lo gak liat muka mereka serem-serem gitu" bisik Fenly pada Zweitson guna menegurnya

"Tenang Fen, mereka gak akan berani macem-macem sama kita, percaya deh sama gue" bisik Zweitson pada Fenly

"Yaudah, abang-abang pada keluar sana, ngapain disini? mau minta ya pasti" ucap Zweitson kembali dan di jawabi gelengan kepala dari mereka

Mereka akhirnya meninggalkan Zweitson dan Fenly kembali

Fenly seketika menganga melihat tingkah Zweitson yang seolah tidak ada takut-takutnya, padahal saat di perjalanan tadi Zweitson-lah yang paling ketakutan.

"Sikat Fen, jangan di liatin aja, mubazir tau" ucap Zweitson sambil menikmati makanan yang tersedia di depan mereka.

"Gak ah, gue takut di racunin"

"Kan gue bilang Fen, mereka gak bakalan berani macem-macem sama kita, jadi gak usah takut di racunin, aman kok aman, nih liat nih"

Fenly kemudian memberanikan diri mengambil jus yang ada di hadapannya, setelah beberapa kali mengecap rasa jus nya, ia tersenyum sambil mengangguk

"ih iya aman" ucap Fenly sambil tersenyum

"Gila enak banget ya, Son di culik gini? kenapa mereka gak nyulik kita dari kemaren, ya?" sambung Fenly mengundang tawa mereka berdua

***

Farhan sudah mengatur rencana penyerangan, karena kondisi penyerangan malam, resiko akan lebih tinggi karena jumlah mereka yang di pastikan akan jauh lebih banyak.

Farhan berencana melaporkan pertandingan ini ke polisi untuk menghentikan korban yang terus menerus akan bertambah.

"Enggak! Gue gak setuju" tegas Gilang pada Farhan

"Lang, ini satu-satunya cara buat nyelesaiin ini semua. Udah cukup korban bisnis haram itu, gue gak mau bertambah lagi" jelas Farhan yang langsung di jawabi gelengan kepala dari Gilang

"Han, kalo lo laporin mereka ke polisi, lo sama shandy juga pasti bakalan keseret Han. Gue gak mau"

"Lang, gue gapapa, gue siap nanggung itu semua, asalkan hidup kalian setelah ini tenang" pelan Farhan ke Gilang

"Lo juga siap 'kan Shan?" Tanya Farhan yang langsung di jawabi anggukan kepala dari Shandy

"Asalkan setelah ini, Adek dan nyokap gue hidup aman, gue siap" tegas Shandy

Seketika air mata Gilang jatuh tanpa di undang, membuat Farhan dengan cepat memeluknya, kekhawatiran Gilang akan Shandy dan Farhan yang akan terseret dalam kasus ini membuatnya seketika menangis saat itu juga.

RUMAH TANPA ATAP (Completed)Where stories live. Discover now