AJI BANGUN JI

2.2K 378 53
                                    

"Abang, bangun bang" rengek Fiki saat di dalam ambulance, dengan baju yang di lumuri darah Fajri

"Aji, lo kuat Ji, lo kuat" ucap Fenly dengan penekanan

"Abang, bangun dong, abang bangun jangan tidur aja" tangisan Fiki semakin menjadi jadi saat di dalam perjalanan

Sedangkan Zweitson, ia berusaha menenangkan Fiki, meski dirinya pun juga menangis melihat keadaan Fajri

Fenly, Zweitson dan Fiki memaksa ikut ambulance karna khawatir dengan Fajri

*

Kini Fajri sedang di tangani dokter, bersama dengan Fenly, Zweitson, Fiki dan pak Rudi yang menunggu nya di luar

Fiki terus menangis selama dokter menangani Fajri, ia takut akan hal buruk terjadi kepada Fajri

"Pik, ganti baju dulu, baju lo kotor itu" ucap Fenly saat melihat bercak darah Fajri di baju Fiki

Fiki hanya menggelengkan kepalanya, ia terus saja menangis, hatinya tak tenang menunggu dokter menangani Fajri

Sementara itu teman-teman Fariz sudah di tangkap pihak berwajib, namun Fariz sendiri masih dalam pengejaran atau buron.

*PRAKKKK
Suara tamparan mendarat di pipi kanan Fiki, Fani yang baru saja datang langsung menampar Fiki.

"Mah, cukup! Ini musibah ini bukan salah Fiki!" ucap Vincent, papah Fajri dan Fiki, sambil menahan istrinya

"INI SEMUA SALAH DIA!!! ANAK INI GAK PERNAH BERHENTI BAWA MASALAH KE HIDUP ANAK SAYA!!!" Tegas Fani, seketika membuat Fiki ikut menyalahkan dirinya

"BELUM PUAS IBU KAMU HANCURIN HIDUP SAYA? SEKARANG KAMU MAU HANCURIN HIDUP ANAK SAYA? BELOM PUAS KAMU?! DASAR ANAK GAK TAU DIRI!!!!" Ucap Fani dengan berteriak dan menangis

Vincent pun tak bisa lakukan apaapa ketika di bahas masalalu, karna ia tau ini semua salahnya

"KENAPA HARUS ADA KAMU DI DUNIA INI KENAPA? KENAPA? KALAU BUKAN KARNA ANAK SAYA, SAYA GAK AKAN PENAH SUDI NERIMA KAMU DI KELUARGA SAYA! SAYA BENCI SAMA KAMU FIKI!!!!!!!!!"

"KALO SAMPAI TERJADI SESUATU DENGAN ANAK SAYA, JANGAN HARAP SAYA LEPASIN KAMU!!!" ancam Fani, dengan jari telunjuk yang di arahkan kepada Fiki

Ucapan Fani sangat menusuk hati Fiki, ia juga takut semua ketakutannya kepada Fajri benar terjadi.

"Mamah bener, ini semua salah Piki, Kak Fariz dateng tadi pasti mau jahatin Piki, Abang, maafin Piki, ini semua salah Piki" batin Fiki dengan air mata yang turun bersamanya

Fiki berlutut di hadapan wanita yang sangat dia sayangi dalam hidupnya, wanita yang sudah membesarkannya selama ini

"Maafin Piki, mah" lirih Fiki, namun Fani justru membuang wajahnya seolah tak sudi melihat Fiki

"Bangun sayang, bangun" ucap Vincent dengan lembut sambil membangunkan anak bungsunya

Vincent menatap anak bungsunya, wajah yang nampak begitu persis dengan dirinya, ia mengutuk dirinya di masalalu, jika saja bukan karna kesalahannya, pastilah anak tak berdosa ini tidak akan menanggung semua karmanya, Vincent kemudian memeluk Fiki

"Pah, maafin Piki, Pah" lirih Fiki dalam pelukan Vincent

"Iya sayang, iya" ucap Vincent dengan lembut.

**

*Tit...tit..tit
Suara patient monitor dalam ruangan Fajri, membuat keadaan semakin kalabu

Kini mereka semua sudah di ruangan Fajri setelah kurang lebih lima jam dokter menangani Fajri, semua menangis tak tega melihat Fajri terbaring lemah tak sadarkan diri

RUMAH TANPA ATAP (Completed)Onde histórias criam vida. Descubra agora