PENCARIAN FIKI.

1.9K 344 140
                                    

Fiki yang mendengar teriakkan penjaga mempercepat gerakannya, ia tau dengan kakinya yang masih sakit akan sulit baginya berlari cepat akhirnya Fiki memutuskan untuk bersembunyi di salah satu gerai ATM yang tersedia di dekat komplek rumahnya.

*

Pagi tiba, Fiki terbangun saat ia masih berada di dalam gerai ATM, kemudian ia melihat kesekitar, ia masih khawatir tiba-tiba ada penjaga suruhan mamahnya datang.

Disaat melihat keadaan sekitar aman dari para penjaga, Fiki memutuskan keluar, tak lupa ia menggunakan Hoodie berkupluk, masker dan kaca mata hitam, untuk mengelabuhi penjaga suruhan mamahnya

***

"Loh, mau kemana?" Tanya Shandy cukup tercekat melihat Fenly sudah rapih dengan seragam sekolahnya

"Mau latihan militer"

"Ck" Shandy berdecak mendengar jawaban menyebalkan dari adiknya

"Gak usah sekolah dulu, istirahat dulu, nanti biar Kaka yang telpon ke sekolah buat ijin, Kaka juga gak bisa anterin soalnya ada kelas pagi" sambung Shandy kembali

"Yaudah, Fen berangkat sendiri aja" jawab Fenly tak acuh

Shandy membuang napas kasar adiknya memang cukup keras kepala, mau tidak mau ia sebagai kakak lah yang harus mengalah.

"Yaudah Kaka anterin, sarapan dulu biar gak sakit lagi perutnya." ucap Shandy yang akhir menyerah dengan Fenly, karna tidak mau hubungannya dengan Fenly semakin buruk.

***

Fajri sudah di perbolehkan pulang pagi ini, meski masih dengan bantuan tongkat untuk bejalan.

"Sini, Papah bantuin" ucap Vincet berencana membantu Fajri berjalan, namun Fajri malah melepaskan tangan Vincent yang tadi memegang tangannya, tanpa bicara apapun

Vincent menghela napas panjang, ia sadar Fajri masih sangat marah dengannya, sedangkan Fani lebih memilih diam, karna ia tau sekeras apa Fajri jika tentang Fiki

"DIMANA FIKI?" Tanya Lia yang tiba-tiba datang, kepada Fajri saat di koridor rumah sakit, membuat Fajri dan Vincent bingung

"SEKALI LAGI, SAYA TANYA DIMANA FIKI?!" Ucap Lia dengan nada tinggi membuat Fani geram

"JANGAN BERTERIAK PADA ANAK SAYA!" Tegas Fani, membuat Lia terdiam menatap nya

"Ayo Aji, kita pergi dari sini" ajak Fani sambil menuntun Fajri menjauh dari Lia

Namun Fajri menahan tubuhnya, ia ingin tau kemana adiknya jika tidak bersama Ibu Kandungnya

"Maksud Tante, Piki gak ada? Terus, Piki dimana sekarang, Tan?"

"Gak usah pura-pura gak tau, kalian 'kan pasti yang sembunyikan Fiki"

"Jangan asal bicara kamu! Fiki itu anak kamu, yang seharusnya tau tentang dia itu kamu, bukan kami. Kami gak ada hubungannya dengan Fiki" tegas Fani

"Saya akan tuntut kalian karna menyembunyikan anak saya" ancam Lia

"Silahkan! Saya juga bisa tuntut kamu atas perbuatan tidak menyenangkan, dan saya akan laporkan kamu karena kamu sudah menyembunyikan seorang buronan, dan satu lagi, kamu bisa di pidana karna menelantarkan anak kamu sendiri serta membiarkan nya berada dalam bahaya, jadi silahkan kamu hitung sendiri berapa lama kamu mendekam di penjara, dan berapa banyak uang yang kamu butuhkan atas kasus kasus itu." tegas Fani seketika membuat mata Lia membulat dan terdiam

"Jangan pernah coba main-main dengan saya!" Ucap Fani dengan senyum smrik

Sontak saja ancaman Fani membuat mamah Fiki kesal dan meninggalkan mereka begitu saja.

RUMAH TANPA ATAP (Completed)Where stories live. Discover now