FIKI MAU SAMA ABANG.

1.9K 361 162
                                    

Fiki menutup telponnya secara sepihak, saat Fariz datang.

"Kan udah gue bilang, lo gak akan pernah bisa lepas dari gue" ucap Fariz yang baru saja masuk ke kamar Fiki

Fiki nampak jelas sangat takut dengan Fariz, membuat Fariz semakin senang karna melihat ketakutan itu di mata Fiki

*Tring tring tring
Suara telpon masuk, membuat Fariz menoleh ke arah telpon itu dan mengangkat nya

S

isis
"Hallo, Piki kenapa di matiin? Piki dimana? Piki dimana? Hallo, Pik, jawab dong"

Fariz langsung menutup telponnya dan menoleh kembali ke Fiki, tak lupa senyum setelah simpul pertanda akan ada pukulan yang akan di berikan lagi kepada Fiki

"Jadi, lo telpon temen lo, buat minta bantuan?" Tanya Fariz kepada Fiki, Fiki tidak bisa menjawab, tubuhnya kaku, ia bahkan tidak bisa membuka mulutnya karna terlalu takut dengan Fariz saat ini

"KALO GUE TANYA ITU JAWAB!!" Tegas Fariz sambil memberikan pukulan ke wajah Fiki, membuat Fiki mundur beberapa langkah dari posisi sebelumnya

"Ma-maaf, Kak"

Fariz kembali memukul Fiki, membuatnya kembali terdorong beberapa langkah, Fiki mencoba menahan tubuhnya agar tidak terjatuh dengan cara berpegangan dengan meja kecil yang berada di sampingnya

Namun bukanya tertahan justru Fiki makin terjauh dan tertimpa lampu kamar yang berada di atasnya

*Praaaaaaang!
Suara lampu kamar Fiki yang mengenai kepalanya hingga lampunya pecah

Fariz tertawa puas melihat Fiki tertimpa lampu meja hingga meninggalkan sedikit luka di jidat Fiki

Suara tadi ternyata mengundang Lia datang, Lia yang sebelumnya berencana tidur merasa terganggu dengan suara gaduh tadi.

Fiki yang melihat Lia datang seketika merasa aman, ia langsung bangkit dari posisinya yang sebelumnya, sampai kini menjadi berdiri

"Mamah..."  ucap Fiki dengan harapan adanya perlindungan dari wanita yang telah melahirkannya

"Loh, kamu kenapa Fiki ?" Tanya Lia yang melihat sedikit luka di dahi Fiki

Belum sempat Fiki menjelaskan Fariz sudah berbicara duluan

"Dia tadi telpon temennya mah, pake telpon kamar ini, dia ngasih tau ke temennya kalo Fariz ada di rumah ini, ya Fariz bilangin dong baik-baik, eh dia malah dorong Fariz, Fariz coba ngindarin eh malah dia yang jatuh" ucap Fariz, berbohong kepada Lia

"Enggak gitu mah.." belum sempat Fiki menjelaskan Lia langsung menampar pipi Fiki

*Praaaaaak!

"Jangan kurang ajar kamu Fiki! Maksud kamu apa? Kamu sengaja biar Fariz di tangkap polisi? iya?!"

"Gak gitu mah" Fiki mencoba membela diri

"Cukup Fiki"

"Tapi mah, yang di bilang kak Fariz gak bener"

"Mamah bilang cukup!!!" Tegas Lia membuat Fiki menunduk

Lia kemudian mengambil gunting, dan menggunting kabel telpon yang tersedia di kamar Fiki, dan pergi meninggalkan Fiki begitu saja

"mampus lo" ucap Fariz yang kemudian meninggalkan Fiki dengan perasaan puas

"AW" ringis Fiki menahan sakit akibat tertimpa lampu meja kamarnya

"Abang, Piki kangen, Piki gak suka disini, mamah jahat sama Piki bang" gumam Fiki

**

"Ih Piki, kenapa sih bikin khawatir aja" keluh Sisi karna Fiki tidak merespon kembali telpon nya

RUMAH TANPA ATAP (Completed)Where stories live. Discover now