PERMAINAN SHANDY

1.9K 356 138
                                    

"Fiki.. ini Mamah, Sayang. Mamah kangen sama Fiki" pelan Lia sambil mencoba meraih salah satu tangan Fiki

"Lapasinin!!!" Tegas Fajri sambil melapaskan pegangan Lia pada tangan Fiki

"Piki, masuk sekarang!" Tegas Fajri ke Fiki

"Tapi.."

"Gak ada tapi-tapi. Piki, masuk sekarang Abang bilang!" Teriak Fajri ke Fiki, dan di turuti oleh Fiki

"Mendingan Tante pergi sekarang, atau Aji laporin Tante ke Mamah"

"Tapi, Tante mau ketemu sama Fiki. Tante mau minta maaf sama Fiki, tante mau bawa Fiki pulang"

"Enggak !!!"

"Aji.. Tante mohon, biarin Tante bicara sama Fiki"

"Bicara apa lagi Tante? Tante udah nyakitin Adek Aji. Terus sekarang seenaknya tante mau ambil Adek Aji? Gak boleh!!"

"Aji.. Tante tau kamu sangat sayang sama Fiki, Tante berterimakasih banyak untuk itu, tapi Tante kesini mau minta maaf sama Fiki, Tante bener-bener mau minta maaf, Fiki anak Tante, anak kandung Tante, Tante juga berhak atas Fiki"

"Maksud Tante apa sih?"

"Tante sudah menyesali semua, Tante benar-benar menyesal dengan semua perbuatan Tente ke Fiki. Tante janji, Tante akan menjaga Fiki dengan sepenuh hati, Tante mohon biarkan Fiki tinggal bersama Tante, biarkan saya menikmati masa tua Tante bersama Fiki, bersama anak kandung saya" ucap Lia sambil menggengam kedua tangan Fajri seraya memohon

Fajri dengan cepat menggelangkan kepalanya " ENGGAK!!!"

Fajri melepaskan gengaman tangan Lia padanya, dan begegas masuk ke dalam rumahnya

*Braaaaaaak
Fajri langsung menutup pintu rumahnya dengan kencang

"Abang, kenapa? Mamah Piki mau bawa Piki lagi, ya?" Tanya Fiki yang langsung di jawab gelengan kepala dari Fajri

Tidak ada jawaban lain dari Fajri, selain hanya gelengan kepala, jantung Fajri pun seketika berdegup sangat kencang, ia takut jika Fiki tau jika ibu kandungnya berniat meminta maaf dan membawanya pergi

meski terkesan egois, tapi Fajri benar-benar tidak siap jika harus di pisahkan dengan Fiki lagi.

"Abang, kita gak sekolah?" Tanya Fiki ke Fajri

Fajri tidak langsung menjawab, ia mengintip dari jendela rumahnya, masih ada Lia yang menunggu di luar.

"Enggak. Kita gak usah sekolah dulu hari ini" ucap Fajri

***

"Sama sekali gak ada satupun chat atau panggilan masuk dari tuh bocah, ini kenapa sih sebenernya? gila kali ya dia? masa gak nyariin gue sama sekali sih" keluh Fenly dalam batinnya sambil menatap kesal pada ponselnya

Tidak ada notifikasi yang di harapkan Fenly, membuatnya sedikit kesal kini, Fenly menaruh kembali ponselnya ke atas nakas yang tersedia di sampingnya

"Bosen" gumam Fenly setelah beberapa saat termenung.

Shandy yang mendengar ucapan Fenly seketika memperhatikan sekitar, dan pandangannya seketika tertuju pada sebuah kursi roda yang tersedia di pojok ruangan Fenly

"Fen, naik deh" ucap Shandy seraya menyuruh Fenly naik ke kursi roda, membuat Fenly sedikit bingung

"Kenapa kursi roda Kak? Kan, Fen bisa jalan"

"Udah naik aja, anggap aja naik Bom-bom car versi dorongan Kaka" ucap Shandy yang berhasil membuat Fenly sedikit tertawa

"Mau kemana?" Tanya Maya yang baru saja masuk ke ruang perawatan dan melihat Fenly sudah berada di kursi roda dan Shandy di belakangnya

RUMAH TANPA ATAP (Completed)Kde žijí příběhy. Začni objevovat