KELEMAHAN SHANDY.

2.1K 373 59
                                    

Jam menunjukkan pukul 14.00 Fenly, Zweitson, Fajri dan Fiki bergegas untuk pulang.

Di luar kelas sudah ada Risya yang menunggu mereka sejak hampir 10 menit yang lalu, sebenarnya Fiki merasa curiga dengan Risya namun karna mood Fiki belum sepenuhnya baik setelah masalah istirahat tadi maka Fiki lebih memilih diam.

Mereka berempat menghampiri Risya yang sedari tadi menunggu mereka.

"Ibu nungguin kita?" tanya Fenly dan di jawab anggukan kepala oleh Risya.

"T-tapi Bu, hari ini kita bawa motor jadi kita langsung ke parkiran" ucap Fiki.

"Oh, iya kamu udah punya motor baru ya Fen? yaudah kamu hati-hati ya"

"Emang ibu mau kemana? saya bisa anterin ibu dulu kok" tanya Fenly

"Emmm, enggak kok. Ibu cuma pengen ketemu kalian buat bilang hati-hati di jalan, ibu ke ruang guru duluan ya, ada tugas yang harus ibu kerjakan"

"Aneh" batin Fiki.

"Fix, Bu Risya beneran suka sama lo Fen, dia sampe sempetin kesini cuma mau bilang gitu doang" ucap Zweitson yang berdiri persis di samping Fenly.

Seketika saja Fenly salah tingkah wajahnya pun memerah.

***

Shandy, ricky, Farhan dan Gilang baru saja selesai kelas, dan sudah tidak ada kelas lagi setelah ini, mereka memutuskan ke kantin untuk makan dan beristirahat.

Saat mereka sedang sibuk makan tiba-tiba ponsel Farhan berbunyi, ada pesan masuk.

"Eh Shan nanti malem tanding nih, bisa kan?" tanya Farhan, Shandy mengangguk.

"Semoga Fenly malem ini tidur cepet" sambung Farhan yang mengundang tawa ketiga sahabatnya.

Ya jika Fenly belum tidur pasti sulit untuk Shandy berangkat tanding.

***

Kini mereka Fenly, Fajri, Fiki dan Zweitson sedang berada di Indoapril, ya mereka memutuskan mampir sebentar sebelum menuju taman karna Fenly mengajak mereka ke taman.

Saat ini Fenly, Fajri dan Fiki sudah selesai memilih makanan dan memutuskan keluar terlebih dulu dari Zweitson yang sedang membayar di kasir, namun tibatiba ada enam orang yang menghadang mereka.

"Jadi, elo bocah so keren yang udah nolak adek gua?" tanya salah satu pria itu

Ah, sudah bisa ditebak itu adalah Kakanya Bella dan teman temannya

"Dan, lo pasti anak haram itu" ucap pria itu sambil menunjuk wajah Fiki.

Fajri langsung mendorong jari pria yang menunjuk Fiki.

"Jaga tangan sama mulut lo! Mau lo apa?!" tegas Fajri

"Gue mau ngabisin lo, karna lo udah buat adek gue nangis!!"

Tiba-tiba gerombolan pria tadi menyerang mereka bertiga, Zweitson yang baru selesai melakukan pembayaran berinisiatif untuk menghubungi Ricky, menurut Zweitson sangat mustahil menang apalagi mereka kalah jumlah.

"Mba mba tolong telephonin Kaka saya ya, dua orang ini kalo salah satunya gak ngangkat tolong telpon nomer yang satunya, dan pastiin mereka dateng kesini, saya bantu temen-temen saya dulu"

Zweitson kemudian memberikan ponselnya ke kasir.

Nomer Ricky di hubungi namun tidak aktif karna ponselnya mati, lalu mba kasir menghubungi Shandy karna zweitson memberikan dua nomer salah satunya adalah nomer Shandy.

RUMAH TANPA ATAP (Completed)Where stories live. Discover now