JANJI SHANDY.

1.9K 344 46
                                    

Kini mereka semua sudah berada di salah satu mall, karna Shandy berencana merayakan kemenangannya yang semalam

Mereka semua langsung sibuk memainkan beragam permainan di salah satu arena permainan di mall tersebut, namun tidak dengan Fajri, Fajri sama sekali tidak bersemangat bermain saat ini, dia sedang merindukan Fiki.

"Ji Ji, itu kan si Piki, Ji" ucap Fenly dengan semangat

"Pikipaw..." Teriak Zweitson yang membuat Fiki menoleh ke arah mereka

Fenly dan Zweitson, kemudian berlari menghampiri Fiki yang saat ini sedang bersama mamahnya dan seorang pria seusia Shandy, yang di yakini adalah kaka tiri Fiki, atau anak dari ayah tirinya Fiki saat ini.

Shandy yang melihat Fajri hanya terdiam sambil menatap ke arah mereka langsung menarik tangan Fajri dan menuntunnya ke Fiki, di ikuti juga dengan Farhan, Gilang dan Ricky

Jika sedang beramai-ramai seperti ini mana mungkin mamah Fiki memarahi Fajri, begitulah kirakira pikir Shandy.

"Pik, lo ngapain kesini?" Tanya Zweitson dengan semangat

"Fiki, nya mau beli perlengkapan sekolah dulu, ya, anak-anak" Jawab Lia, ibu kandung Fiki saat Fajri datang

Lia, langsung menarik tangan Fiki dan pergi meninggalkan mereka semua, lagi-lagi Fajri hanya diam sambil menundukkan kepalanya.

Fajri menatap tubuh adiknya yang semakin jauh darinya, ia semakin takut jika Fiki benar-benar akan di pindahkan ke sekolah yang berbeda dengannya

"Pik, Abang kangen" batin Fajri

Shandy yang melihat Fajri langsung merangkul Fajri "semangat kalian pasti bisa sama-sama lagi"

Fajri kemudian berlari pergi menuju toko buku yang letaknya persis di samping arena permainan yang sedang mereka pijaki saat ini, di ikuti dengan teman+teman yang lain.

Fajri langsung menyusuri rak-rak buku tentang hukum, Shandy yang sudah paham maksud Fajri pun langsung membantu nya.

**

Kini jam sudah menunjukkan pukul 19.00 mereka sudah kembali kerumah mereka masing masing, Shandy sedang sibuk membaca buku tentang hukum karna dia sudah berjanji untuk membantu Fajri

"Kak, kira-kira Aji sama Piki bisa bareng bareng lagi gak, ya?" tanya Fenly yang kini merebahkan kepalanya di pangkuan Shandy

"Kita doain aja yang terbaik buat mereka" ucap Shandy sambil fokus membaca buku hukum di tangannya

"Tapi, kalo Piki balik sama Aji lagi itu artinya Piki harus jauh lagi sama mamahnya, kasian dong Piki" ucap Fenly sambil melihat ke buku yang berada persis di depan matanya yang saat ini sedang di pegang dan di baca Shandy

"Eh, tapi kalo Piki gak balik sama Aji, kasian juga Aji nya, enak, ya, jadi Piki banyak yang sayang, sampe di rebutin gitu" sambung Fenly namun tidak mendapatkan jawaban dari Shandy.

Jam kini sudah menunjukkan pukul 01.00 dini hari, tanpa Shandy sadari dia sudah cukup lama membaca buku nya sampai tidak sadar jika Fenly tertidur di pangkuannya saat ini.

Shandy menatap penuh harap pada Fenly yang sedang tertidur di pangkuannya kini, ia bahkan tidak bisa bayangkan jika berada di posisi Fajri mungkin ia sudah hampir mati karna di pisahkan dengan adiknya.

**

Pagi kembali tiba, hari ini Shandy masih mengantarkan Fenly sekolah, karna Shandy masih belum aman melepaskan Fenly sendiri setelah kejadian penculikan Fenly beberapa hari yang lalu.

"Fen, itu kan Piki" ucap Shandy saat sedang menunggu Fenly melepaskan helm yang di gunakanya

"Iya kak itu Piki, si Piki kusut banget sih, kayanya telat bangun lagi deh tuh bocah" ucap Fenly melihat Fiki yang baru saja turun dari kursi mobil bagian belakang dengan pakaian cukup berantakan

RUMAH TANPA ATAP (Completed)Where stories live. Discover now