BUKAN OMOM MODUS !

2.1K 348 36
                                    

"Farhan... Farhan... Dimana lu" teriak Gilang

"Hah, ada Gilang! mati gue! Shan tolongin gue Shan tolongin" panik Farhan yang kini bersembunyi di samping Shandy.

"Hah! lo gak bisa kabur lagi kribo"

"Ampun Lang ampun, piss Lang piss" ucap Farhan yang kini sedang di jitak Gilang.

"bisa-bisanya lo bawa kabur motor gue gitu aja, dan bisa-bisanya lo minta Shan-" belum selesai Gilang berbicara, Shandy langsung menendang kaki Gilang dan melototinya, serta tangan ricky yang saat ini menutup mulut Gilang membuat Fenly menatapnya dengan wajah bingung.

"Ada Fenly, jaga mulut lo" bisik Ricky

"Eh, iya, gue lupa" bisik Gilang kembali

"Kenapa sih orang dewasa aneh-aneh" gumam Zweitson yang bingung dengan tingkah mereka.

Seketika suasana menjadi kaku.

"Zweii, ini udah sore, kita pulang yuk, nanti di cariin mamah" ajak Ricky dengan usaha menghindari permasalahan yang mungkin akan terjadi.

"I-iya gue juga mau pulang, mau nyariin jodoh buat kucing gue" ucap Gilang yang mendadak jadi salah tingkah karna Fenly terus melihat kearahnya.

"Ayo, Han, pulang" Gilang yang menarik tangan Farhan

"Shan, Fen, kita pulang dulu ya, dah"
Shandy dan Fenly mengangguk

"Hati-hati" teriak Shandy kepada sahabat sahabatnya itu.

"Bener kata Soni, temen Kaka aneh aneh semua" gumam Fenly kemudian meninggalkan Shandy sendirian dan masuk ke kamarnya.

***

Pagi tiba, seperti biasa Shandy mengantarkan Fenly ke sekolahnya sebelum dia berangkat ke kampus.

"Makasih kak" ucap Fenly yang di jawabi anggukan kepala dari Shandy.

"Ah, jangan di berantakin" Protes Fenly sambil menahan tangan Shandy yang hendak mengacak rambutnya yang sudah sejak subuh ia rapihkan.

"Kalo udah jadian, kasih tau Kaka ya" bisik Shandy .

"Ish, apasih Kak" keluh Fenly, Shandy hanya tertawa melihat adiknya yang nampak salah tingkah.

"Udah, Kaka berangkat kuliah sana hushus..." sambung Fenly sambil menggerakkan tangannya seperti mengusir kucing.

*

Sesampainya di kelas, sudah ada zweitson tapi belum terlihat Fajri dan Fiki.

"Tumben, tuh bocah dua belum dateng" ucap Fenly ke zweitson

"Piki sakit, jadi mereka gak masuk" Fenly mengangguk, mendengar jawaban dari Zweitson

Ya, Fajri memang selalu tidak masuk jika Fiki sakit, entahlah, tapi ini selalu Fajri lakukan sejak dulu.

"Nanti, mau ikut gue jenguk Piki gak?" tanya zweitson

"Boleh, lu bawa motor?"

"Bawa kok"

"Oh, yaudah gue bareng sama lo, ya"

"Iya, jangan lupa bilang sama Bang Shan, biar dia gak nyariin"

"Pasti"

***

Sementara itu, saat Shandy sedang di perjalanan menuju kampus, Shandy kembali bertemu dengan anak perempuan SMA kemarin, namun kali ini anak itu sedang di goda dengan beberapa anak laki-laki yang juga berseragam SMA

Shandy tidak membiarkan hal itu, ia langsung mendekati gerombolan anak SMA itu.

"Heh, mau pada ngapain lo sama cewek gue?!" ucap shandy dengan tangan yang kini merangkul anak perempuan itu.

"Lawan cuy" ucap salah seorang anak SMA laki-laki yang sepertinya adalah ketuanya.

Shandy tersenyum setengah simpul,
"lah, lo jual gue beli"

Tidak butuh waktu lama Shandy berhasil buat anak-anak itu menyerah dan kalah. Ah, jika soal berkelahi memang Shandy jagonya.

"Sekali lagi lo godain cewek gue, gue jadiin lo semua ayam penyet. mau lo?!" ucap Shandy dengan tangan yang kembali merangkul anak perempuan itu lagi.

"Eng- enggak Om enggak, ampun"

Kemudian mereka pergi meninggalkan Shandy dan anak perempuan itu.

"Ish, dasar omom modus!" ucap anak perempuan itu sambil melepaskan tangan Shandy yang merangkulnya.

"Nama gue Shandy! Bukan om-om modus dasar bocah gila!"

"Ya, emang om-om modus, bisa-bisanya ngambil kesempatan dalam kesempitan"

"Dasar bocah gila, udah di tolongin bukannya bilang terimakasih, malah ngatain gue om-om modus"

*Brak*
Lagi-lagi anak itu menendang kaki Shandy persis di tulang keringnya lagi.

"Aw, sakit bocah gila!"

"Sisi! Bukan bocah gila!"

Kemudian anak itu pergi berlari meninggalkan Shandy.

"Iya, sama-sama" ucap Shandy sambil berteriak karna Sisi sudah agak jauh darinya.

Sisi hanya menoleh ke Shandy, kemudian menjulurkan lidahnya ke Shandy, setelah itu melanjutkan langkahnya menjauh dari Shandy.

"Dasar bocah gila, udah di tolongin bukannya terimakasih malah ngatain" gumam Shandy.

*

Shandy kini sudah sampai di kampus, tapi tidak langsung ke kelas karna Farhan, Gilang, dan Ricky sedang berada di kantin.

"Wih, jagoan dateng" sambut Farhan yang mengundang gelengan kepala Shandy sambil tertawa kecil.

"Eh, gimana Han, nanti malem gue ada jadwal tanding kan?"

"Wih, ada dong" jawab Farhan dengan cepat

"Lo yakin Shan? Emang lo udah baikan?" tanya Gilang yang nampaknya cukup khawatir dengan Shandy.

"Udah dong, nih liat" jawab Shandy sambil memukul perutnya yang kini sudah tidak terasa sakit lagi.

"Gue, ikut lo tanding kalo gitu!" ucap Gilang.

"Gue, juga" ucap Ricky yang kemudian mendapatkan toyoran kepala dari Shandy.

"Kalo lo ikut, Fenly sama siapa kocak" ucap Shandy sambil menghadiahkan sebuah toyoran ke kepala Ricky.

"Sama Zweitson aja" jawab Ricky yang membuat Shandy mengkerutkan dahinya.

"Masa gue nitipin bocah sama bocah" ucap Shandy

"Ah, gak jadi ikut lagi deh gue" gumam Ricky dengan kekecewaan.

"Udah si Shan, biarin aja Ricky ikut, lagian Fenly juga di rumah, aman-aman aja lah pasti, palingan juga tidur" ucap Farhan yang seketika membuat Ricky tersenyum.

"Bener juga sih, yaudah lo boleh ikut"

"Yesh, makasih Bang Shan, Abang gue paling ganteng" ucap Ricky sambil memeluk Shandy dari samping karena merasa senang

Bersambung~

Instagram : @myshunsiine
Twitter : @myshunsiine
Tiktok : @myshunsine

RUMAH TANPA ATAP (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang