RUMAH SAKIT

2.1K 348 32
                                    

Jam menunjukkan pukul 08.00 suster mengantarkan sarapan beserta obat untuk Fenly setelah sebelumnya di ganti perban baru.

"Fen, makan dulu yuk, sini Bang Rick bantu suapin"

"Nanti aja Bang, belom laper"

"Nanti kapan? 5menit lagi 10menit lagi? Atau berapa menit lagi?" tanya Ricky, Fenly hanya mengendikan bahunya.

"Makan sekarang, biar nanti langsung minum obat, biar lukanya cepet sembuh"

Ricky memberikan suapan makanan ke Fenly, dan Fenly menerima suapan demi suapan.

***

Sementara itu, Shandy di rumah tidak benar benar istirahat, memejamkan mata saja sangat sulit untuk Shandy saat ini.

Gilang dan Farhan yang baru saja bangun menghampiri Shandy yang sejak tadi duduk di sofa ruang tamu sambil termenung melihat tv yang tidak menyala.

"Jangan bengong mulu, semut di rumah gue kebanyakan bengong, mati keijek kucing gue" gurau Gilang sambil mendorong punggung Shandy dengan punggungnya.

"Di meja makan, udah ada sarapan tuh tadi di beliin Ricky, sarapan sana" ucap Shandy.

"Ah, si Ricky emang sahabat paling pengertian dah" ucap Gilang yang kemudian bangkit menuju meja makan meninggalkan Shandy dan Farhan.

"Kalo lo khawatir, lo ke rumah sakit lah, percuma juga kan lo istirahat di rumah kalo pikiran lo di sana" ucap Farhan yang membuat Shandy menoleh ke arahnya.

"Sorry! lo harus ninggalin Fenly karna gue minta lo tanding, mungkin gus bakalan di cap sebagai sahabat yang egois, tapi gua terpaksa, Shan" sambung Farhan, Shandy hanya mengangguk .

"Heh, lo ngomong apaan lagi, lo sama Shandy?" tegas Gilang yang tiba-tiba datang, langsung di jawab gelengan kepala dari Farhan.

"Ngomong macem-macem sama Shandy lagi awas lo, ya"

"Udah, ayo Shan makan, nanti abis makan, kita ke rumah sakit" ajak Gilang yang kemudian menarik tangan Shandy untuk membawanya ke meja makan dan di ikuti Farhan di belakangnya.

"Lo, makan duluan aja, Lang, gue belom laper"

"Lo, gak mau makan lagi?" tanya Gilang

"Kenapa? Lo, mau ngacem gue lagi? kalo lo bakalan aduin kerjaan gue ke Fenly, iya?"

"Ya-iya, pokonya kalo lo gak makan, gue bakalan aduin ke Fenly"

"Sebelum lo, aduin ke Fenly, gue udah ada di penjara duluan atas kasus pembunuhan sahabat" ucap Shandy yang membuat Gilang menelan ludahnya.

"Ah gak asik lo ah, Shan"

"Gue tau perasaan lo lagi gak tenang shan, tapi gak gini caranya, lo nyiksa badan lo sendiri, kalo gitu namanya" ucap Farhan yang di angguki oleh Gilang.

"Gini aja, kita vidiocall Ricky aja, biar lo lebih tenang, setelah liat keadaan Fenly" sambung Farhan

Farhan menghubungi Ricky, tanpa berbicara lagi Ricky sudah tau alasan Farhan vidiocall adalah karna Shandy ingin melihat Fenly, Ricky memutar kamera ponselnya agar mengarahkan ke Fenly.

"Fenly, udah makan dan udah minum obat juga kok" ucap Ricky seketika mengundang senyum Shandy.

Fenly yang mendengar ucapan Ricky langsung memiringkan tubuhnya yang awalnya menghadap langit langit rumah sakit kini membelakangi Ricky.

Fenly tau jika yang sedang berbicara dengan Ricky saat ini adalah Shandy, bukankah jika ia ingin tau keadaan adiknya harusnya ia datang kerumah sakit? bukan hanya sekedar menelpon? Pikir Fenly saat itu.

Telepon di tutup, kini Farhan dan Gilang melihat Shandy tersenyum kembali.

"Udah kan? Yaudah, makan! Entar kalo lo gak makan, yang ada lo yang mati kelaperan" ketus Gilang yang membuat Shandy tertawa kecil dan Farhan hanya menggelengkan kepalanya.

Selesai sarapan Farhan dan Gilang bersiap untuk kerumah sakit bersama Shandy.

"Han, Lang, cepetan dong" teriak Shandy.

"Ih, cerewet banget dah lo, Shan, kaya mami nya Farhan" grutu Gilang

"Dih, malah ngomongin mami gue, gak di kasih makan masakan mami gue baru tau rasa lo" protes Farhan pada Gilang

Ya, Gilang memang sering makan di rumah Farhan, bukan karna tidak ada makanan di rumahnya namun karna rumah Gilang selalu sepi, selain Gilang anak tunggal, orang tua Gilang selalu sibuk bekerja.

"Ya, gue tinggal ambil aja diem-diem pas mami lo tidur, gampang kan"

"Gue suruh mami gue kunci rumah, biar lo gak bisa masuk"

"Gue, masuk lewat jendela kamar lo"

Shandy hanya tertawa melihat dua sahabatnya yang sebelumnya saling perang dingin kini sudah mencair seperti sedia kala.

***

Kini mereka sudah sampai di ruangan Fenly, Shandy langsung menghampiri Fenly dan meraih tangan Fenly untuk di genggam nya, namun tangan Shandy di tangkis oleh Fenly.

Shandy sedikit kaget, namun pikir Shandy karna tangan Fenly sedang sakit makanya tidak mau di genggam.

Fenly membalikkan tubuhnya membelakangi Shandy, Ah, Fenly masih sangat kecewa dengan Shandy.

"Kak Shandy, mending keluar deh! Fen ngantuk" ucap Fenly seketika membuat Shandy tau jika adiknya marah dengannya.

Karna selama ini, Fenly tidak pernah mau di tinggal sendiri saat sakit, dan Fenly juga tidak akan tertidur tanpa di genggam tangannya jika sedang sakit, jadi di pastikan Fenly berbohong jika dia sedang mengantuk.

"Fen, marah ya sama Kaka?" tanya Shandy, tidak ada jawaban dari Fenly.

"Fen, marah karna Kaka baru dateng? Kaka ada urusan penting Fen, makanya baru bisa dateng"

"Urusan apa yang lebih penting dari adiknya sendiri?" batin Fenly.

Shandy menghela napas panjang, ia mewajarkan jika Fenly marah, karna ia tau Fenly tidak suka di tinggal sendirian saat sedang sakit.

Shandy keluar dari ruangan Fenly dengan sangat berat hati, perasaan Shandy sangat ingin di samping Fenly, tapi justru Fenly yang tidak ingin di samping Shandy saat ini.

"Fen, jangan kaya gitu sama Kaka sendiri" ucap Ricky namun tidak ada jawaban dari Fenly.

"Iya Fen, Ricky bener. Kasian Shandy, dia pasti kecewa banget kalo sikap lo sama dia kaya gini, dia udah berjuang mati-matian buat lo" ucap Gilang yang juga tidak di respon dengan Fenly.

Fenly mengantuk karna tidak tidur semalaman namun Fenly juga sulit tertidur, tanganya sakit dia butuh genggaman Shandy untuk membuatnya tertidur.

***

Sementara itu Shandy hanya duduk termenung di kursi taman kecil yang di rumah sakit, seketika mata Shandy tertuju dengan beberapa pot bunga yang berisikan bunga mawar.

Shandy tersenyum melihat bunga itu, ia berpikir, jika mengajak Fenly kesini pasti Fenly akan senang, Shandy bangkit dari duduknya, ia berencana membawa Fenly ke taman.

Namun Shandy ingat jika Fenly sedang marah dengannya, Shandy kembali duduk di kursi taman tadi, sambil menghela nafas panjang.

Shandy tidak menyalahkan Fenly, jika Fenly marah denganya saat ini, karna Shandy merasa itu adalah salahnya, meninggalkan Fenly padahal Fenly sedang sakit.


Kini jam menunjukkan pukul 13.00 Shandy baru saja keluar dari musholah rumah sakit selesai melakukan sholat Zuhur.

Shandy mampir ke kantin rumah sakit untuk membeli makanan untuk Fenly, karna Shandy tau, makanan rumah sakit tidak begitu menggugah selera, dan beberapa makanan untuk makan Ricky, Farhan dan Gilang yang sudah menemani Fenly sejak tadi.

Selesai Shandy membeli makanan di kantin kini Shandy menuju ruangan Fenly.

Bersambung~

Instagram : @myshunsiine
Twitter : @myshunsiine
Tiktok : @myshunsine

RUMAH TANPA ATAP (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang