PERASAAN BERSALAH SHANDY

1.8K 337 118
                                    

"Fenly? Mamah?" Panik Shandy saat melihat ruang ICU tempat Fenly di rawat sebelumnya kosong

Shandy langsung menangis sejadi jadinya, ia sudah memikirkan hal buruk tentang adiknya, tangisan Shandy yang cukup keras membuat Gilang dan Ricky yang berada di luar terpaksa masuk

"Shan, lo kenapa Shan?" Tanya Gilang yang melihat Shandy tengah menangis di lantai

"Fenly, Lang. Fenly.." rengek Shandy

"Ya Allah, Fenly..." teriak Gilang saat melihat brangkar Fenly kosong

"Fen, maafin gue, Fen" lirih Ricky yang kini ikut menangis

Suster yang melihat ruang ICU dengan pintu terbuka pun masuk dan menegur Shandy, Ricky dan Gilang

"Mas, tolong ya, kalau mau buat konten tiktok jangan disini, ini rumah sakit" Suster yang menegur mereka bertiga yang sedang menangis bersama di lantai.

"Siapa yang bikin konten tiktok? kita disini lagi nangisin adeknya temen kita, pasien sini, suster gak profesional banget malah bilang kita bikin konten tiktok" protes Gilang kepada Suster

Suster seketika menggelangkan kepalanya

"Mas.. pasien yang disini sudah sadar, pasien sudah di pindahkan ke ruang teratai 4" jelas Suster membuat mereka bertiga kaget

"Kenapa gak bilang dari di sih" keluh Shandy dengan napas yang masih sesenggukan dan mencoba menghapus air matanya

Mereka bertiga kemudian meninggalkan ruang ICU tadi menuju ruangan yang di maksud suster tadi.

Suster menggelangkan kepalanya, dengan tingkah 3 bujang tersebut

"Kan gak ada yang nanya" gumam suster kemudian menutup pintu ruang ICU nya

Kini mereka bertiga sudah sampai di ruangan Fenly, sudah ada Zweitson dan kedua orangtuanya juga di sana

Gilang dan Ricky langsung berlari memeluk Fenly dan meminta maaf, mereka berdua merasa bersalah sudah membawa Fenly ke lokasi pertandingan waktu itu

Shandy sendiri hanya diam terpaku melihat adiknya yang sudah koma beberapa hari, kini sudah sadar kembali, hatinya sangat bahagia, ingin rasanya memeluk adiknya saat ini, tapi Shandy takut jika Fenly masih marah dengannya

Ekor mata Fenly menangkap keberadaan Shandy yang hanya diam tanpa merespon apapun, seolah tidak bahagia dengan keadaan Fenly saat ini seperti yang lainnya

"Selain jadi kasar, Kaka juga jadi Kaka yang cuek yah, seenggak perduli itu ya Kak sama adeknya sendiri, Kenapa si Kak, kenapa Kaka berubah, apasih salah Fen, Kak? kenapa Kaka jadi gini" keluh Fenly dalam batinnya

Fenly seketika mengingat semua perlakuan Shandy kepadanya, hati Fenly masih sangat sakit mengingat semua makian dari Shandy, dan juga tamparan yang Shandy berikan saat itu, tamparan Shandy sangat keras bahkan masih terasa hingga hari esoknya, ada bulir air mata yang membasahi pipinya kini

"Fen, kok nangis sih? Ricky meluknya kekencengan, ya?" tanya Gilang yang menyadari air mata Fenly

Shandy yang mendengar reflek memajukan langkanya, berencana menarik Gilang dan Ricky agar menjauh dari Fenly

"Ih enggak, orang gue meluknya gue tahan kok, bukan gue :kan Fen? Ah, ini mah pasti karena lo 'kan Lang" ucap Ricky tak terima di salahkan dengan Gilang

"Dih ngaco lo, gue juga mana mungkin meluk kenceng-kenceng, gue juga masih punya perasaan gila" protes Gilang yang juga tidak terima di salahkan oleh Ricky

"Abang dari mana aja sih? tadi aku cariin di rumah gak ada" Tanya Zweitson kepada Ricky

"Abang tadi abis jemput Piki, sama Bang Shan, Gilang, Aji"

RUMAH TANPA ATAP (Completed)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon