PENYELAMATAN FENLY.

1.9K 357 26
                                    

Jam menunjukkan pukul 05.00 Shandy baru saja selesai sholat subuh, dia sama sekali tidak tidur semalaman, ia terus saja memikirkan Fenly, yang bahkan ia tidak tau dimana keberadaannya.

"Fen, dimana" gumam Shandy dengan air mata yang membasahi pipinya.

"Bang, gue janji, kita semua bakalan nemuin Fenly secepatnya" ucap Ricky yang juga baru selesai sholat subuh.

"Tapi kapan Rick? dimana dia aja kita gak tau, keadaan dia gimana juga kita gak ada yang tau, gue takut Rick" lirih Shandy

Ricky mengehela napas panjang, Shandy benar, tidak ada yang tau keberadaan dan keadaan Fenly saat ini, hal yang wajar jika Shandy merasa takut akan keadaan adiknya.

*BRAKKKK!!!
Suara lemparan persis di depan pintu utama rumah Shandy menganggetkan Shandy dan Ricky, bahkan membangunkan Farhan dan Gilang yang masih tertidur.

Mereka semua menghapiri suara itu,
Persis di depan pintu rumah Shandy ada gulungan kertas yang membungkus batu, yang sepertinya di buat untuk melempar tadi.

"Gue bakalan habisin bocah ini"
Begitulah tulisan yang tertulis di dalam kertas yang di gunakan untuk membungkus batu, serta bercak warna merah yang di yakini mereka darah.

"Woy, keluar lo anjing! kalo punya masalah hadapin gue!!!" teriak Gilang setelah membaca kertas itu.

Sedangkan Shandy kakinya seketika lemas, dadanya langsung sesak untuk berbicara pun sangat sulit untuk Shandy saat ini.

**

"Kalian siapa? Lepasin gue!!! Atau kalian bakalan di habisin sama Kaka gue!!!" Teriak Fenly kepada beberapa pria di depannya dengan keadaan tangan yang di ikat di belakang.

Namun pria di depan Fenly hanya tertawa mendengar ucapan Fenly

"Gue serius, Kaka gue gak bakalan biarin kalian lakuin ini sama gue!!!"

"Oh, takut" ucap salah seorang pria dengan nada meledek

"Lepasin gue sekarang!! atau Kaka gue bakal ngasih kalian pelajaran"

"Heh, bocah! panas kuping gue dari tadi dengerin lo banggain Kaka lo itu, asal lo tau, Kaka lo gak pantes lo banggain karna dia yang buat lo ada disini sekarang!!" ucap salah seorang pria dengan tangan yang memegang wajah Fenly.

"Enggak!! Kaka gue pantes gue banggain, karna dia bakalan nyelametin gue, dan ngabisin kalian semua !!!" Teriak Fenly lagi dan membuat mereka semua tertawa lagi.

**

"Bang Shan hp Fenly" ucap Ricky sambil memegang ponsel Fenly yang terus berdering, karna panggilan masuk dari mamah

"Mamah" gumam Shandy.

Shandy menghela nafas panjang sebelum mengangkat telpon mamahnya.

Mamah
"Assalamualaikum"

Ponsel Fenly
"Waalaikumsalam mah" jawab Shandy

Mamah
"Loh kok kaka yang angkat? Adek mana, kak?"

Ponsel Fenly
"Adek ada kok mah"

Mamah
"Mana? dari kemaren mamah mimpiin adek trus, mamah kangen"

Air mata Shandy langsung mengalir deras, dadanya sesak kembali, untuk berbicara pun sangat sulit saat ini.

Mamah
"Kakaaaa, kok diem aja? adek mana kak?"
"Kakaa adek gak lagi sakit kan? Kak, jawab mamah!"

Ricky kemudian mengambil ponsel Fenly dari tangan Shandy, karna shandy hanya diam saja sambil menangis.

Ponsel Fenly
"Hallo tante, ini Ricky, bang Shan nya lagi ke toilet, tiba-tiba mules katanya"

RUMAH TANPA ATAP (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang