RENCANA.

1.9K 360 38
                                    

"Assalamualaikum" ucap Shandy yang baru saja pulang dari kampusnya, dengan Farhan, Gilang dan Ricky bersamanya

"Waalaikumsalam" jawab Fenly dengan suara berbisik

"Kenapa?" Shandy yang bingung pun berbicara dengan berbisik juga

"Gapapa, iseng aja hahahahah"

"Yeee rese" ucap Shandy sambil mengacak rambut hitam kecoklatan milik adiknya.

"Wei udah pada makan belom, Gilang mau traktir makan enak nih" tanya Farhan ke Fajri dan Zweitson yang hanya saling diam di ruang tamu rumah Shandy

"Kapan, gue bilang gitu dah?" tanya Gilang dengan wajah bingung, pasalnya ia memang tidak merasa mengatakan hal itu sebelumnya

"Ji, are you gapapa?" Tanya Shandy karna melihat Fajri hanya diam termenung sedari tadi

"Tadi, dia liat Piki di jahatin sama Kaka tirinya Piki, trus Piki nolak di ajak pulang sama Aji" bisik Fenly ke Shandy

Seketika Shandy kaget, ternyata dugaannya benar, Shandy merangkul Fajri.

"Ji, gue tau gimana caranya ngerebut Piki lagi" ucap Shandy seketika membuat Fajri menoleh ke arahnya

"Gimana bang?" Tanya Fajri dengan serius, di ikutin dengan teman teman lain yang ikut menatap Shandy dengan serius.

"Gini! kita harus kumpulin bukti kekerasan yang udah di terima Piki, setelah bukti-bukti itu kumpul, kita langsung serahin ke pihak yang berwajib, kemudian kita ajukan gugatan untuk hak asuh Piki, dan lo, Ji, gue minta selama misi kita ini tolong lo jangan buat hal aneh yang ngebuat nama orang tua lo jadi buruk, karna kalo nama orang tua lo buruk, hakim gak akan nyerahin hak asuh Piki ke orang tua lo, meskipun bokap lo itu bokap kandungnya dia juga" jelas Shandy dan di jawabi anggukan kepala dari Fajri

"Gue, janji gue bakalan jaga nama baik keluarga gue, demi Piki" tegas Fajri

"Terus gimana cara kita ngumpulin buktinya kak?" Tanya Fenly

"Kaka sama Abang-Abang lainnya bakalan ngawasin rumah Fiki, biar bagaimanapun kekerasan itu pasti terjadi juga kan di rumah itu" jelas Shandy dan di ikuti anggukan kepala dari Farhan, Gilang dan Ricky

"Dan, lo Son sama adek Kaka yang paling ganteng-" belum sempat Shandy berbicara Fenly langsung memotong nya

"Ih, kak serius" protes Fenly

"Eh, iya maap, kalian berdua jagain Aji, jangan sampe nih bocah emosian bikin ulah, yang ngebuat nama keluarga nya tercoreng" jelas Shandy

"Yeee, gue gak emosian kali bang, gue bukan elo" protes Fajri tidak terima di anggap emosian

"Nyenyenyenye, lo lupa tadi hampir bunuh anak orang?" ucap Zweitson

"Ya, itu kan karna dia macem-macem sama adek gue!" Jawab Fajri

"Yaudah yaudah, pokonya seemosi apapun lo mulai saat ini tahan, kalo mau ribut suruh si Soni aja, tapi jangan adek gue nanti lecet" ucap Shandy

"Eh enak aja, kalo gitu adek gue dong yang lecet" protes Ricky

"Ya, biarin daripada adek gue yang lecet" jawab Shandy lagi

Diskusi di tutup dengan perdebatan antara Shandy dan Ricky, mereka semua meninggalkan Shandy dan Ricky ke ruang makan, daripada mendengarkan perdebatan Shandy dan Ricky lebih baik makan pizza traktiran Gilang, begitulah kirakira pikir mereka.

**

Pagi kembali tiba, hari ini Shandy kembali mengantarkan Fenly sekolah, karena tidak ada yang tau rumah Fiki yang sekarang maka Shandy, Farhan, Gilang dan Ricky sudah berencana untuk bertemu di caffe dekat sekolah

RUMAH TANPA ATAP (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang